27. Tinggal seatap

10 3 0
                                    

Kalau difikir-fikir ini adalah pertama kali Adam menulis di dunia barunya.. Adam tidak tahu kenapa, Rasa kekaguman yang ada di hatinya mendorong niatnya untuk menulis..

Setelah Adam selesai, Adam kembali masuk ke dalam rumah.. Sedari tadi Myesha mencari-cari keberadaan seseorang yang sudah membantu keluarganya,saat melihat Adam memasuki rumahnya dia mendekat ke arah Adam yang sedikit menyisakan jarak..

"Akhi.. Anna kira Akhi langsung pergi tanpa pamit pada Anna dan juga Ibunda.. Akhi barusan kemana?",tanya Myesha pelan dan lembut.. Adam sedikit melihat mata sembab di kedua kelopak mata yang indah itu.. Entah kenapa setiap melihatnya hati Adam terasa teriris..

"Aku baru dari mobil Myesha.. Tadi Ada sesuatu yang harus aku lakukan.. maaf ya sudah membuatmu dan ummi khawatir..",ujar Adam lembut dan menghilangkan keformalannya.. Saat mendengar perkataan Adam yang lembut dan menghilangkan keformalan tanpa mengurangi rasa sopan padanya hati Myesha seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan,terlebih mendengar nama Myesha yang menjadi nama spesial dari Adam..

"Nggapapa Akhi.. Ummi cuman nyariin Akhi aja tadi..",ujar Myesha

"Oh Ummi yang nyariin,aku kirain siapa..",ujar Adam sedikit menggoda. Myesha yang di goda Adam sedikit memerah..  "Astaghfirullah.. Kuatkan Iman Hamba Ya Allah...", gumamnya dalam hati.. Untuk menghindari godaan Adam, Myesha segera mengalihkan pembicaraanya dengan memintanya untuk menemui ibundanya dulu sebelum pulang.. Adam yang mengerti gadis di depannya sedang mengalihkan pembicaraan menyudahi.. Kenapa Adam bisa lupa sih kalau Gadis di depannya berbeda? "Haissstt malu-maluin Lo dam.. Kenapa pakai godain segala coba'?",ujar Adam menggerutu dalam hati..

Ummi Aisha yang sudah bisa berjalan dengan normal berjalan ke arah ruang tamu yang disana sudah ada Adam dan juga putrinya yang duduk dengan jarak berjauhan.. Saat melihat keduanya ummi Aisha sedikit melamun..

"Andai saja putriku sederajat dengan nak Adam mungkin aku akan menjodohkannya.. Dengan itu mungkin putriku bisa hidup bersamanya dalam kebahagiaan.. Nak Adam begitu sopan dan Sholeh.. Dirinya juga rendah hati dan suka menolong.. Tutur katanya yang sopan dan lembut,serta memiliki rupa yang sangat tampan dan menawan... Sepertinya nak Adam juga pandai mengaji dilihat dari kefasihannya saat membaca Al.qur'an tadi.. Tapi aku juga masih bertanya-tanya, bagaimana bisa hanya dengan di sentuh tangan bisa sembuh secara tiba-tiba? Dokter saja mengatakan aku harus rawat jalan.. Bagaimana aku bisa mempercayai ini saja kalau aku tidak melihatnya langsung hari ini? Sungguh... Pemuda yang ajaib.. Dan ini semua tidak terlepas dari izin dan kekuasaan Engkau Ya Allah... Terimakasih atas segala karunia dan mukjizat yang telah engkau berikan...",gumam Ummi Aisha dalam hatinya penuh syukur..

"Nak Adam... Ummi cariin Ummi fikir nak Adam kemana..",ujar Ummi Aisha lembut..

"Adam nggak kemana-mana kok Ummi... Ummi.. Maaf sebelumnya.. Bukannya Adam mau menyinggung Perasaan Ummi.. Adam cuman minta izin.. Apakah Ummi mau untuk sementara tinggal di rumah yang sudah Adam beli...? Nanti setelah Adam selesai membeli rumah untuk Ummi,Ummi bisa tinggal di rumah Ummi yang baru.. Adam tahu.. Ummi disini sudah habis masa kontrakannya.. Jadi Adam mohon Ummi mau ya menerima saran Adam?",ujar Adam dengan tulus dan memohon..

Adam sudah menganggap Ummi Aisha seperti ibu kandungnya sendiri,jadi dirinya berinisiatif untuk membahagiakan Ummi Aisha sebisa yang dirinya lakukan..

Ummi yang mendengar perkataan Adam terharu dan menangis.. Lagi-lagi pemuda di depannya mau menolong dan juga mengutamakan kenyamananya..

"Nak... Ummi nggak mau ngrepotin kamu nantinya... Ummi sudah terbiasa tinggal di rumah ini, untuk uang kontrakan Ummi bisa minta waktu untuk membayar.. Nak Adam nggak perlu repot-repot membantu kami lagi.. Sungguh nak, Ummi nggak punya apa-apa untuk membalas semua kebaikan nak Adam.. Adam yang mendengar perkataan Ummi Aisha sedikit kecewa,tapi dirinya tidak putus asa untuk membujuk umminya..

TRANSMIGRASI ADAM SAGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang