Ia menjadi obat sekaligus menjadi racun. Dirinya Indah namun berduri, ucapannya manis namun memabukkan, dia menyebalkan tapi membuat kecanduan layaknya narkotika.
------***------
Eca gadis berparas manis dengan rambut sebahu itu berjalan menyusuri tempat bimbel, wajahnya yang baby face membuat banyak orang mengira bahwa dirinya adalah salah satu murid di tempat bimbel tersebut padahal kenyataannya dia merupakan salah satu pengajar yang cukup kompeten.
Matematika, bagi banyak orang itu adalah satu kata yang sangat di benci, satu mata pelajaran yang sangat mempersulit hidup, bahkan tak sedikit orang menganggap matematika adalah mimpi buruk yang harus di hilangkan sejauh mungkin kalau bisa di lenyapkan saja dari dunia ini. Tetapi berbeda dengan Eca baginya matematika sangat menyenangkan, memecahkan berbagai soal seperti menyusun puzzel puzzel yang cukup membuat hatinya merasa bahagia, berkutat dengan angka dan rumus rumus yang rumit memiliki kesenangan tersendiri menurutnya
"dek boleh tanya? Guru pengajar mapel matematika siapa ya? Saya perlu bicara terkait perkembangan anak saya" ucap seorang pria di samping Eca yang kini tengah membereskan beberapa berkas siswa di sofa lobby bimbel
"anaknya kelas berapa ya pak?" jawab eca dengan senyum manisnya
"kelas 12 dek"
"ohh saya pembimbingnya pak, bapak dengan wali murid atas nama siapa? Apa yang perlu di konsultasikan pak?" panggilan dek rasanya sudah biasa eca dengar selama ia bekerja di tempat bimbel tersebut, makanan sehari hari kalau kata orang jadi eca tidak terlalu menggubris atau memperhatikan raut wajah lawan bicaranya saat mengetahui fakta bahwa eca adalah pengajar bukan pelajar
"eh maaf bu" ucap pria tersebut sembari tersenyum masam setelah mendengar kebenaran dari eca
"tidak papa pak, ada yang bisa saya bantu?" balas eca dengan tatapan ramah tak lupa dengan senyum manisnya
.
"haaaaaaaahhhhhh akhirnya bisa rebahan" ucap Eca setelah menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dengan motif bunga bunga pink tersebut. Rasanya lega setelah bekerja dan belajar seharian penuh
Jam menunjukkan pukul 11.15 malam, sudah cukup larut batin Eca, rasanya hidup sangat monoton pagi sampai sore ia harus pergi kuliah sedangkan di malam hari ia harus mengajar bimbel huuuhhhh berat banget tumbuh dewasa tanpa sponsor
Eca membuka handphone miliknya membuka sebuah aplikasi bernama my text 4U sebuah aplikasi seperti twitter dimana org orang bisa menuliskan apapun sesuka mereka
Hari ini cukup melelahkan, mari beristirahat dan jangan lupa makan yang banyak!
Postingan sukses, gadis itu berhasil memposting sebuah kata penyemangat untuk dirinya dan pengikutnya. Bisa di bilang Eca cukup populer di aplikasi tersebut 11 12 lah dengan selebgram bedanya tidak masuk tv saja
Drrtttt drrtttt drrtttt posel Eca bergetar berulang kali setelah ia memposting kalimat itu, tentu saja isinya komentar dari orang orang, hampir semua komment di baca Eca, entahlah terasa menyenangkan saja jika ia membaca komentar komentar tersebut, sampai perhatiannya terpaku di satu komentar
@jiandrawyourlife tidur kak ca udah malam jan baca komentar terus
Eca mengernyitkan dahinya, tahu dari mana orang ini jika ia membaca semua komentar? Tak terlalu menggubris eca kembali merifresh berandanya, berbagai notif komentar baru muncul dan nama itu kembali terlihat
@jiandrawyourlife kak ca tidurr jan di refresh lagi, udah yaa tidur dulu besok lagi
Penasaran,, itu sudah pasti, siapa yg tak penasaran dengan orang ini, komentarnya bak cenayang ia tahu semua yang tengah eca lakukan. Tuk, eca telah memasuki laman dari orang dengan nickname @jiandrawyourlife tersebut mata eca membelalak tak percaya dengan apa yang ia temukan. Itu Jian teman smanya dulu. Yah Zaynan Chandra Jiandara, cinta pertama sekaligus orang yang membuat Eca merasa menjadi orang paling menyedihkan di dunia ini
"jian? Kenapa kau muncul lagi?" ucap Eca sembari menatap dengan sedih profil orang tersebut
Ddrrrrttt sebuah pesan masuk di ponsel Eca seperti dugaan kalian itu adalah pesan dari jian sang penyembuh sekaligus pembuat luka terbesar bagi Eca
[Jian]
Hallo eca!
Apa kabar?
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTALUNE (over the moon)
Teen Fiction"mencintaimu mungkin adalah suatu hal yang mudah namun memilikimu merupakan sebuah kemustahilan yang ku perjuangkan" ucap dirimu pada ku saat itu terimakasih telah hadir di hidupku, terimakasih telah berjuang untukku. hadirnya kamu seakan menjadi c...