kesalahpahaman bukanlah akhir namun awal dari kebenaran yang sesungguhnya
------***------
Setelah buku yang di tulis gadis berambut sebahu itu rilis sudah cukup banyak pembaca yang meminati bukunya. Ucapan selamat atas terbitnya buku baru milik eca membanjiri laman media sosialnya, bahkan buku miliknya bisa dikatakan cukup best seller karena sudah sekitar 2 minggu sejak perilisan buku gadis itu masih menjadi incaran para remaja, review review dari para pembaca di media sosial benar benar membuat buku itu menemukan jalan popularnya sendiri
Buku pertama kesan pertama serta hadiah pertama bagi eca. Sangat di luar dugaan buku itu benar benar laris di pasaran imbasnya juga tentu saja jatuh pada eca sang penulis. Followersnya yang melejit hingga beberapa jadwal dari penerbit yang mengharuskan dirinya menghadiri beberapa acara penandatanganan buku
Senang? Tentu saja siapa yang menyangka dari yang awalnya hanya iseng dan cuman mencoba menuliskan beberapa kisah fiktif membuat eca kini dikenal oleh banyak orang.
"kak.. kakak yang nulis buku my first love kan? Seriusan kan ini kak eca? Kakak bukunya bagus banget kapan bakal lanjutin cerita nya? Kak ayoo segera rilis buku kedua yaa udah ga sabar banget baca kelanjutan hubungan jiji dan nesya" ucap seseorang menghampiri eca yang kini sedang termenung sendiri duduk di suduk café
Lamunannya terhenti dirinya tersentak Ketika ada seorang remaja berseragam sekolah sma yang mendekatinya setengah berlari
Eca hanya tersenyum, dirinya menatap hangat pada gadis dengan rambut yang di cepol itu "nanti yaa tungguin aja jiji sama nesya sekarang belum bertemu, kisah cinta mereka berakhir di sma, mungkin? Mungkin aja cerita itu bakal lanjut kalau nesya dikasi kesempatan buat suka lagi sama jiji"
"yah kak kenapa ga di kejar aja harusnya nesya berani ngejar jiji, kan jiji cinta pertama nesya masa iya mau di relain gtu aja ke orang lain? Berjuang dong ayookk selagi janur kuning belum melengkung jiji dan nesya pasti bisa Bersatu" ucap gadis sma tersebut kali ini dirinya mengambil posisi duduk di hadapan eca. Sembari menggebu gebu gadis itu mengutarakan pendapatnya terhadap kisah selanjutnya dari novel itu
"hehe iyaa, tungguin aja yaa mau gimanapun ending novel itu yang pasti nesya ga bakalan sedih lagi entah itu sama jiji atau sama orang lain sekalipun nesya berhak Bahagia kan?" balas eca
"tapi aku maunya nesya sama jiji kak"
Tak ada balasan dari eca ia hanya tersenyum kepada gadis di hadapannya, mengingat Kembali isi buku yang kini tengah di gandrungi para remaja itu. Bisa dibilang buku itu hanya isi hati eca itu adalah kisah eca dengan jian yang ia tulis tanpa sengaja dengan menambahkan beberapa insiden fiktif, namun entah mengapa banyak orang yang menyukainya. Mungkin itu relate dengan kisah percintaan mereka? Atau mungkin hanya harapan mereka pada sang tokoh utama agar bisa Bersatu di buku selanjutnya yang membuat novel itu laris di pasaran
***
"anjrit ini eca adek kelas kita kan?" ucap seseorang bertubuh gempal itu
"lah iya anying temen sekelas lo nih ji" ucap salah satu pria yang kini sedang memegang sebuah buku di tangannya sembari menunjukkan buku itu kepada pria dengan kacamata
Senyuman kecil terukir di wajah tampan pria berkacamata itu, dengan lembut ia mengambil satu buku yang tersusun rapi di lobby Gramedia berada di barisan paling depan dengan cover berwarna pink dengan foto sang penulis di belakang buku itu benar benar membuat senyum pria itu merekah. Entahlah sangat senang rasanya melihat gadis yang ia kenal dan sering ia mintai contekan matematika itu kini sudah menjadi seorang penulis
"eca kan ya?" tanya Kembali pria bertubuh gempal itu
"iya" jawab singkat pria jakung berkacamata
"gila gilaa semua orang yang gua kenal udah jadi orang aja sekarang, jian jadi actor terkenal, lo bestot gua ryan dari jaman baheula jadi managernya actor kita yang terhormat ini, sekarang eca jadi penulis, mana bukunya di pajang di lobby depan Gramedia asli ni buku best seller banget ga ekspek gua"
"lah semua jadi orang trus lu apaan ky? Dedemit?" ucap ryan asal menanggapi perkataan kiky
"ga gtu blok!"
"perasaan baru kemarin gue denger dia jadi guru bimbel, sekarang gue udah liat dia jadi penulis,, sebenernya ni anak apa sih yang ga dia bisa, pinter iya lucu iya gemesin iya sekarang juga berbakat" ujar pria jakung yang kini masih memandangi foto wanita di belakang buku berwarna pink itu
"yang dia ga bisa cuman dapetin hati lu" sahut kiky pria bertubuh gempal yang juga merupakan teman yang cukup dekat dengan eca sewaktu sekolah
"hah?" ucap Jian yang kini tengah keheranan mendengar ucapan dari pria di hadapannya
"hah hoh hah hoh, iya dulu eca suka sama lo cuman lo nya malah jadian sama livy"
"anjing sejak kapan gua jadian sama livy?"
"lah"
"apa anjing"
"kalem bro kalemm" Ryan menghantikan perdebatan keduanya, agaknya ini akan semakin memanas melihat keduanya yang kini mulai saling memelototi
"alangkah baiknya kita sekarang keluar dari gramed trus ngopi daripada berdebat gini di lobby, lo jian lo itu bintang lo sekarang artis tolong control emosi lo, jangan suka bicara kasar gtu apalagi ini tempat umum"
Ketiga pria muda itu keluar dari area Gramedia setelah salah satunya membayar buku yang ia pegang sedari tadi, ketiganya berjalan menuju sebuah cafe di dalam mall itu. Tentu saja untuk meluruskan Kembali apa yang tadi mereka perdebatkan
"maksud lo apa bang bilang gue jadian sama livy, gue ga pernah jadian sama dia sekalipun" cercah jian
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTALUNE (over the moon)
Подростковая литература"mencintaimu mungkin adalah suatu hal yang mudah namun memilikimu merupakan sebuah kemustahilan yang ku perjuangkan" ucap dirimu pada ku saat itu terimakasih telah hadir di hidupku, terimakasih telah berjuang untukku. hadirnya kamu seakan menjadi c...