24. Surprise!

1.7K 44 0
                                    






Suara musik jazz yang terdengar merdu mengalun menemani perjalanan mereka, kini Ceilo dan Kalana tengah berada di dalam mobil, masih pukul 5 sore.

Ceilo yang akhirnya berhasil membujuk Kalana untuk kembali ke apartment tentu merasa lega, namun sedari tadi ia merasa bahwa ia dan Kalana harus mengurai masalah mereka sebelumnya, berupaya agar Kalana tak akan takut lagi padanya, siapa yang tahu meski Kalana bisa ia bujuk untuk kembali namun bisa saja gadisnya masih merasakan ketakutan itu pada Ceilo.

Sebuah ide tiba-tiba secara spontan muncul di pikiran Ceilo kala ia melihat papan reklame iklan dipinggir jalan secara tak sengaja ketika mobil nya berhenti di lampu merah.

Ceilo melirik sekilas pada Kalana yang sedari tadi masih diam, gadis itu hanya memandangi jalanan luar lewat kaca jendela tanpa menoleh sedikitpun pada Ceilo, seperti yang ditebak oleh Ceilo sebelumnya bahwa mungkin saja Kalana memang masih merasa kurang nyaman dengannya.

Ceilo berdehem singkat namun cukup keras, mengeluarkan suaranya untuk memecah keheningan.

"Lan," panggil Ceilo dengan matanya menatap pasti pada arah Kalana namun juga sambil melihat dengan seksama jalanan didepan.

Syukurlah Kalana akhirnya menoleh pada Ceilo, menunggu Ceilo melanjutkan ucapannya yang mana tadi sempat memanggilnya.

"Lan gimana kalo kita refreshing? Lupain masalah kemaren dan kita isi dengan senang-senang?" Ajak Ceilo dengan nada penuh harap.

Kalana mengernyit heran, "Maksud kamu?" tanya nya.

"Kita jalan-jalan Lan biar isi otak kita nggak sumpek," jelas Ceilo lagi.

"Mau jalan-jalan kemana?" tanya Kalana lagi, ia sebenarnya belum bisa menangkap apa maksud ajakan dari Ceilo.

"Gue punya ide bagus, tempat bagus yang mungkin bisa bikin kita lupa sama masalah kita kemaren. Tempat bagus biar lo seneng." Ujar Ceilo lagi yang kali ini terlihat lebih semangat, tangan kirinya bahkan mencoba menjangkau untuk menggenggam tangan Kalana agar gadisnya yakin.

"Dimana?" Kalana bertanya lagi untuk kesekian kali karena merasa penjelasan Ceilo belum cukup.

Kalana ingin tahu dengan pasti kemana Ceilo ingin mengajaknya karena sebelumnya mereka bahkan tidak pernah pergi berdua untuk sekedar makan bersama di luar ataupun hanya makan es krim di sebuah cafe.

Hal semacam itu sama sekali tak pernah ada sebelumnya dalam kamus hubungan Ceilo dan Kalana, maka jangan heran jika saat ini Kalana sungguh sangat kebingungan juga sulit untuk menangkap maksud dari ajakan Ceilo.

"Surprise, tempatnya rahasia. Pokoknya gue jamin lo bakal happy." Sahut Ceilo dengan kekehan dan penuh semangat.

Kalana belum menjawab apapun, ia masih sangat ragu. Berbagai macam pikiran kini berkelana di otaknya, kemana Ceilo akan membawanya? Apa Ceilo tak berniat jahat? Apa Ceilo benar-benar ingin membuatnya merasa bahagia sekarang.

Selama mereka berpacaran mana pernah Ceilo tiba-tiba ingin memberikannya kejutan semacam ini.

"Lan mau ya, pokoknya kita jalan-jalan hari ini. Gue jamin lo seneng." Bujuk Ceilo lagi sambil menatap penuh harap juga mengelusi tangan Kalana yang berada digenggamannya dengan lembut karena sedari tadi si gadis tak jua mengiyakan.

"Sekarang banget?" Heran Kalana yang kembali bingung, ia pikir ide yang Ceilo utarakan barusan ialah rencana untuk esok hari.

Ceilo membalas pertanyaan Kalana dengan anggukan yang penuh senyum kemudian tangannya beralih mengelusi pelipis Kalana yang tadinya mengernyit, mencoba menenangkan Kalana lewat sentuhan halus nan lembut.

Like A StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang