🌼
Tidak ada yang lebih ribet ketika nyiapin pernikahan di barengi dengan ngurusin mood calon papa yang bisa berubah tiba-tiba, kayak pagi ini harusnya Seehan Lian pergi ke studio foto, malah berakhir dengan Lian yang nangis karena mie ayam yang Seehan beli gerobaknya bukan warna biru.Aneh, sehingga membuat Seehan yang baru pertama kali merasakan ini hanya bisa ikut menangis karena merasa bersalah.
"Mas gua gak ngerti." Caya datang karena emergency call dari Seehan yang ternyata hanya butuh tempat mengadu soal abang mie ayam.
"Mana gua tau dia mau yang gerobak biru mas, bilang nya cuma mau mie ayam, gak ada keterangan apa-apa lagi ya mana gua tau dia maunya yang biru, lagian si abang aneh, kenapa gerobak dia coklat?? Pick me banget."
"Yuk..." Yang sedang di bicarakan keluar dari kamar dengan mood yang tiba-tiba berubah riang gembira, "Seehan aku mau foto nunjuk awan."
"Jadul banget gak sih mas?" Bisik Seehan saat mereka berjalan di lorong menuju tempat parkir.
"Udah gak usah kebanyakan komen lu, ikutin aja." Ucap Caya yang sedang repot memegang beberapa tas berisi baju ganti Lian dan Seehan.
"Mas Caya, ini dede mau foto sama Bira katanya, suruh ke studio ya."
Caya menghentikan langkahnya, "udah gak usah kebanyakan komen lu, ikutin aja, lu gak mau ponakan lu ileran kan?" Seehan dengan sengaja membalas omongan mas nya dengan perkataannya sendiri.
"lu berdua apaan sih? Bisa deketan lagi ga foto nya?" Lian kesal setengah mati, Bira dan Caya berpose dengan kaku dan berjarak."Kamu nih Li, kan janjiannya tadi aku foto sama dede, bukan sama mas."
"Ya emang kenapa kalo sama mas! Masa sama pacar sendiri ga mau."
"Masalahnya, udah putus."
"HAH!!" Respon yang serentak keluar dari mulut Lian dan Seehan.
"Siapa yang minta putus?" Tanya Lian yang seakan-akan siap mengeluarkan tanduknya.
"Gua Li." Seehan dengan sigap menahan Lian yang ingin mencakar wajah kakaknya.
"Lian, kamu lagi hamil, nanti dede kegoncangan sayang." Seehan panik bukan main.
"Lu kenapa mas?"
"Apapun pilihan kalo lawan nya bunda, yang menang akan selalu bunda."
Bira menghela nafas, dan tetap berusaha membuat suasana jadi tidak terlalu tidak tegang, tangan cantiknya mengelusi perut Lian dan menempelkan kupingnya.
"tuh papah marah nih dek, kan dede kaget yaaa? Bilangin papah ya jangan emosian, apa?? Ohh dede gak mau papahnya banyak pikiran?? Oke-oke sayang, tuh..denger kan Li? Aku sama mas gapapa kok, kita lagi coba buat ngasih waktu ke satu sama lain, aku juga gak bisa egois, yuukk mas foto yang beneran, biar Lian gak kelamaan aktivitas di luarnya, nanti kecapekan."
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLE (CHANBAEK)🔞 END.
Historical FictionRetrouvaille (n.) the joy of meeting or finding someone again after long separation; Sepenggal kisah kasih, senang sedih dan juga tawa dalam perjalanan menemukan bongkahan puzzle yang sebelumnya tak pernah utuh.