38; 2026.

88 8 9
                                    

🌼


2026.

"aku ke toilet sebentar ya?" Langkah wanita berambut panjang itu terdengar menjauh, setelah memastikan wanita itu tak menengok lagi, di larikan kakinya menuju toko cincin yang sudah lama ia perhatikan, matanya memandangi setiap bentuk cicin yang cantik dan berkilau, apa ini saatnya? Entah mengapa hatinya masih ragu.

"Bi..."

"Udah?" Wanita itu, Nessa, kembali berjalan menggandeng lengan Bira, lagi-lagi untuk yang kesekian kali, niatnya ia urungkan, cincin itu bisa saja ia beli saat itu juga, tapi perasaannya tak bisa tertutupi hanya karena uang.

Satu tahun setelah Bira menyelesaikan kuliah S2 nya, kini dirinya sudah duduk di kursi petinggi perusahaan yang ayahnya bangun, masih tahap awal, bapak bilang Bira masih perlu banyak belajar, tapi tetap saja posisi apapun yang ia jabat tak ada yang berani mengusik, karena bagaimanapun semua karyawan tau, isi perusahaan ini akan jadi miliknya kelak.

Satu tahun sebelum lulus, dan satu tahun setelah lulus, sudah 2 tahun hubungan seumur jagungnya kandas, tangan cantik Nessa yang ia genggam tak cukup menutupi perasaannya yang masih gamang, bangunan kantor di Jakarta dan pabrik di Bogor menyisakan banyak jejak lelaki itu, semua kerja kerasnya, ia curahkan di setiap inchi gedung ini.

Terakhir kali momen Bira melihat mata indah Caya adalah saat hari kelulusannya, apa dia datang untuk dirinya? Tentu tidak, untuk Danes tentu saja, membawa bucket bunga yang tak terlalu besar, dengan jas rapih dan rambut yang di sisir ke atas, Caya tersenyum mengucapkan selamat pada Danes yang berdiri canggung menatap Bira.

Di antara ratusan orang dalam hall acara wisuda, Caya membalas tatapan Bira yang tak luput dari kejauhan, sekian lama berbagi pandang rasanya..

Hangat..

Rindu yang sesak..

Tapi, seketika Caya memutuskan tatapan itu sepihak saat Nessa datang membawa bunga dan memeluk tubuh Bira erat.

Sejak itu, Caya benar-benar menghilang.

..

"Masuk bi.." kala itu, Bira datang berkunjung ke apartemen Lian beberapa bulan setelah wisuda, menengok si kecil cantik yang baru belajar tengkurap.

"Hello dedek Iyuuu..."

"Nama anak gua cakep-cakep lu panggil Iyu."

"Gemes Iyu tuh, lagian kamu sama Seehan namain nya ribet."

"Eh..artinya bagus tuh Feiyu Lianka Ganendra, Feiyu tuh bahasa Chinese artinya ambisius hingga bisa terbang melintasi alam semesta, Seehan minta nama terakhir nya pake nama keluarga dia."

"Kado yang aku kasih di pake kan?"

"Selalu lah, enak tuh kalo gua lagi beberes rumah, ayunan dedek bisa goyang sendiri, jadi gua gak capek gendong." Ucap Lian sambil mengangkat baju yang ia jemur di balkon apartemen.

"Kerjaan lu gimana Bi?"

"Lancar kok, masih harus banyak belajar, kerja kantoran gak seenak itu juga, apalagi beban sebagai anak founder."

"Sama Nessa juga lancar?"

"Sejauh ini..masih oke."

"Bokap udah nyuruh lamar kan? Mau kapan?"

RETROUVAILLE (CHANBAEK)🔞 END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang