51; terasa penuh

144 6 5
                                    

🌼

🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞

Bira diam tanpa sepatah kata, berdiri membelakangi Caya yang juga ikut membasahi diri di bawah shower

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bira diam tanpa sepatah kata, berdiri membelakangi Caya yang juga ikut membasahi diri di bawah shower.

"Kamu, gak pake baju mas?" Punggung Bira terasa menyentuh dada bidang tanpa penghalang.

"Iya, kan mandi sayang, kenapa harus pake baju."

"Kan bisa gantian mas."

"Kamu lama banget, udah 15 menit lho sayang gak keluar, badan ku juga udah gak enak, mau bebersih badan juga."

"O-okay mas..."

Caya mulai menuangkan shampoo di kepalanya sambil memejamkan mata, "Sayang..."

"Iya?"

"Gak harus malem ini kok, aku tau kamu capek, masih ada banyak hari kedepannya, jadi stop awkward kalo deketan, aku senyadar itu loh, mumpung aku lagi merem nih shampooan kamu kalo mau berbalik keluar sekarang aja."

Pergerakan dari Bira, Caya anggap adalah persetujuan, namun ketika mata nya kembali terbuka saat busa di kepala telah di bilas, ia masih bisa melihat Bira berdiri di sudut kamar mandi, sambil menyilangkan kakinya, satu tangan mungil nya menutupi area tengah selangka serta satunya lagi menutupi buah dada yang berwarna cerah.

"Mas, kalo malem ini bisa? Mas capek ga?" Segera, Caya yang juga tak lagi mengenakan sehelai benang pun, menghampiri Bira yang masih berdiri di sudut.

"Maksud aku..." Bira tampak gugup dengan apa yang ingin ia ucapkan, "ini kan malam pertama, seengaknya...itu....mas....di...ini...apa yaa." Bira tak sanggup menatap langsung ke arah mata Caya.

"Seengaknya, di perawanin dulu, gitu?"

"MASSSS!!!"

"Sayang, aku gak tau limit ku bisa dominated kamu sampe tahap yang gimana, tapi kalo kamu gak suka dan ngerasa aku kasar, kasih tau aku ya."

Jantung Bira berdebar kencang nafasnya tercekat di tenggorokan, Bira membalas tatap mata itu dengan sedikit bergetar, "mas..." Bisik suaranya nyaris tak terdengar karena tertutupi debar yang menjalar di tubuhnya.

Bira mendekat, berjinjit sedikit dan mengulurkan tangannya dengan hati-hati, ujung jarinya menyentuh rahang Caya yang tak henti memandang wajah cantik Bira dari jarak sedekat ini.

"Kalau mas mau malem ini juga, aku siap mas, tapi kalau menurut mas ini terlalu terburu-buru, seperti kata mas, masih ada hari esok kok."

RETROUVAILLE (CHANBAEK)🔞 END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang