46; terima undangan

47 6 1
                                    

🌼

Kicau burung bersahutan, peliharaan bapak yang jumlahnya lebih dari 10 itu, seakan berlomba mencari perhatian sang empunya, mengenakan sarung dan kaos bergambar candi yang ia beli beberapa tahun lalu, bapak duduk di teras samping rumah sembari menyeruput kopi dan sukun goreng buatan ibuk.

"Cakara belum ada kabar buk?" Pernyataan yang dilontarkan tanpa memandang ibuk yang sedang duduk sembari mengupas mangga.

"Belum pak, nang opo to?"

"Serius gak yo Cakara tuh sebenere?"

"Kalo bapak penasaran, tanya aja sendiri, punya nomornya to?"

"Gak ah buk."

"Masih aja gengsi."

Notifikasi dari ponsel bapak menyita seluruh perhatiannya sepersekian detik lalu menatap ibuk tak kunjung kedip.

"Siapa pak?"

"Bira buk."

"Ya terus ngopo, di bales ndang lho pak, sopo ngerti penting."

"Sek." Bapak mondar-mandir bagai mandor, gelisah entah harus membalas apa, karena mungkin tak biasanya putra semata wayangnya ini mengatakan hal seperti ini.

" Bapak mondar-mandir bagai mandor, gelisah entah harus membalas apa, karena mungkin tak biasanya putra semata wayangnya ini mengatakan hal seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Balasan singkat dari bapak justru membuat hati Bira jadi tidak tenang, dilihat dirinya dari pantulan kaca pagi ini, Bira membenahi dasi dan jas nya untuk meeting penting, di oleskan foundation yang sudah jadi sahabatnya sehari-hari kala menutupi b...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Balasan singkat dari bapak justru membuat hati Bira jadi tidak tenang, dilihat dirinya dari pantulan kaca pagi ini, Bira membenahi dasi dan jas nya untuk meeting penting, di oleskan foundation yang sudah jadi sahabatnya sehari-hari kala menutupi bekas biru kemerahan yang ditinggalkan si besar yang kini masih terlelap.

"Mas aku jalan dulu ya, ada kerjaan." Caya yang masih larut dalam mimpi tak bisa mendengar apapun perkataan Bira, hingga si cantik pergi dengan meninggalkan kecupan di pipinya.

Suara ponsel yang berkali-kali berbunyi mengusik mata yang tertutup rapat, di raihnya sumber suara yang lekas mau berhenti, lalu ia jawab sembarang.

RETROUVAILLE (CHANBAEK)🔞 END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang