🌼
"sudah sayang?""Bentar mas, aku pakai parfum dulu, kamu mau?"
"Aku udah pake dirumah, ini bawa amplop gak sayang? Aku gapunya."
"Kita mah transfer aja mas."
Hari ini, adalah hari yang special bagi Cheva, wanita yang sudah lama ia ceritakan, akhirnya bisa berakhir bersama di pelaminan.
"Cheva lama gak sayang pacaran nya?" Tanya Caya sambil menyetir mobilnya.
"Dulu mereka mah putus nyambung mas, abis itu aku gak pernah denger lagi progressnya, tau-tau sebar undangan aja."
"Warna undangan kita udah kamu tentuin?"
"Emas bagus kali ya mas? Aku masih bingung sebenarnya, gedungnya gimana mas?"
"Udah aku DP kok."
"Aku bantu apa mas?"
"Anteng, cukup."
"Dih." Bira mencubit pinggang Caya, "aku mau bantu mas, apa bilang aja, aku bisa bantu apa?"
"Aku gak percaya selera ku, takut ketuaan buat kamu, jadi aku minta tolong pilihin setiap detail nya aja, dari warna sih, itu yang penting, model juga gak kalah penting, bayangin undangan kita gambar wayang yang kemarin aku pilih." Bira tertawa membayangkan model undangan yang terasa sekali unsur kejawen nya.
Mata yang menyipit saat tertawa seketika menyirami hati Caya dengan kehangatan surgawi, Caya masih tak percaya, jika pria manis disebelahnya, kelak akan menjadi pasangan hidupnya.
"Udah ijab?"
"Ini baru mau mulai, kemana aja lu, tadi Cheva ngajak foto dulu padahal." Danes juga turut datang, tapi kali ini ia datang bersama Janeta.
"Macet...."
"Khalil mana?"
"Dirumah, mau ikut sih tadi, cuma gak usah lah."
Acara berlangsung dengan khidmat, runtutan demi runtutan kian menuju penghujung acara, Danes, Bira dan Janet, sibuk mengurus keperluan Cheva dan sang istri, walau tidak punya groomsman atau bridesmaid seperti pernikahan kebanyakan, mereka berinisiatif sendiri untuk maju membantu.
Caya? Dia sibuk berkeliling mencicipi beberapa makanan untuk menimbang makanan apa yang paling disukai para tamu, Caya juga mencari tahu di Instagram tentang EO yang di gunakan oleh Cheva.
"Istirahat gih kalian." Kini acara sudah selesai dan mereka berkumpul di kamar hotel tanpa sang istri.
"Balik kamar sama lu, bini nungguin."
"Bentar deh sumpah gua pegel banget anjir, lagian biarin dulu dia juga pasti pengen selonjoran, atau bebersih, siapa tau belum nyaman kalo ada gua, eh..eh..lu ngapain Ra disini, kartu kamar hotel jatah lu udah diambil kan?"
"Udah sama mas."
"Sekamar banget Ra?"
"Mau bertiga disini sama kalian?" Bira melempar bantal tepat di wajah Janetta.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLE (CHANBAEK)🔞 END.
Historical FictionRetrouvaille (n.) the joy of meeting or finding someone again after long separation; Sepenggal kisah kasih, senang sedih dan juga tawa dalam perjalanan menemukan bongkahan puzzle yang sebelumnya tak pernah utuh.