Young Daddy

Spesial Part ( forget the past )

Seoul.

KiM House.

Sepasang mata saling memandang sesaat setelah kedua nya baru saja sampai di depan sebuah rumah yang baru kali ini mereka kunjungi lagi, mereka berdua lantas bersamaan mengangguk karena sekarang kedua nya akan kembali berhadapan dengan seseorang yang pernah membuat kedua nya terpisah. Jennie dan Limario lalu melangkahkan kaki menuju pintu utama keluarga Kim. "Daddy apa kita akan menemui kakek?" Gadis kecil yang sejak turun dari mobil bertanya-tanya pun kembali menanyakan nya lagi.

"Nde sayang, kakek sedang sakit jadi kita saat ini akan menjenguk nya, daddy harap Ella menyapa kakek dengan baik nanti" Tukas Limario sembari mengusap lembut pipi mandu sang putri. Sementara Jennie sesaat menatap nya sendu, dia masih merasa bersalah pada kedua nya,mengingat kembali saat dahulu sang ayah tidak mau menganggap Ella cucu nya.

Menyadari sang istri yang terlihat sendu, Limario lantas mengecup bibir Jennie sebentar, lalu dia juga mengusap lembut perut buncit Jennie, yang sekarang tengah mengandung buah hati ketiga mereka, yang sudah berusia 8 bulan. "Apa kamu baik-baik saja Wife" Jennie mengangguk dan tersenyum saat sang suami bertanya dengan nada khawatir nya.

"Aku hanya merasa sedikit kram karena baby boy terus menendang" Sahut Jennie yang memilih membahas hal lain,tetapi yang dia katakan memang benar ada nya, Jennie sejak tadi juga menahan rasa linu dan kram di perut nya,saat sang jabang bayi di dalam perut terus menendang kemudian mengencang, seakan tengah berolah raga di dalam perut nya, sungguh Jennie kembali di buat bahagia dan terharu, karena dia merasakan lagi menjadi ibu hamil, apalagi anak yang di kandung nya,adalah buah cinta nya bersama pria yang selalu ia cintai seumur hidup, dan Jennie berjanji dia tidak akan pernah meninggalkan Limario yang sekarang menjadi suami nya, dia akan terus mendampingi suami nya, dan membesarkan anak-anak mereka bersama-sama.

"Uhgh apa baby boy juga tau jika saat ini kita mau berkunjung di rumah kakek dan nenek? "Limario membungkukkan badan nya sesaat lalu dia mengecup perut buncit Jennie, yang membuat Jennie selalu tersentuh saat suami nya melakukan itu.

Limario benar-benar sosok seorang suami dan ayah yang baik dan juga penyayang,Jennie tak bisa membayangkan jika Limario di miliki wanita lain, sungguh, membayangkan nya saja membuat dia cemburu. "Jennie!! Seorang wanita dengan suara tampak rapuh memanggil putri kesayangan nya,saat sejak membuka pintu, wanita paruh baya itu melihat sosok anak yang dia sangat rindukan.

Misun tak menyangka dengan apa yang dia lihat saat ini,hingga membuat kedua mata nya berkaca-kaca,dia pun segera menghampiri Jennie, yang juga sekarang tengah menatap nya penuh kerinduan.

Jennie sangat merindukan ibu nya, selama hampir 3 tahun dia tidak pernah berhubungan lagi dengan kedua orang tua nya, karena diri nya memilih tinggal di busan bersama Limario suami nya.

Jae hyuk dan Misun pun kala itu membujuk mereka saat Jae hyuk sudah mendapatkan maaf dari Jennie dan juga Limario, Jae hyuk mengakui kesalahan nya dan juga sikap jahat nya kepada Limario yang selalu menginginkan dia menjauhi putri nya.

Tetapi penyesalan yang datang terakhir, membuat nya sadar saat melihat Jennie sang putri kesakitan saat kehilangan bayi kedua mereka, Jae hyuk benar-benar tak bisa memaafkan diri nya sendiri kala itu, dia terlalu di butakan dengan jabatan dan keangkuhan, sehingga membuat nya membuta akan hal itu, dia merasa tak pantas memiliki gelar seorang ayah, karena telah membuat putri nya menderita, karena nya.

"Oh Tuhan,eomma benar-benar sangat merindukanmu Jennie" Menatap sebentar sang putri yang benar-benar nyata berada di depan mata nya. Kim Misun pun segera memeluk putri nya yang teramat sangat dia rindukan. "Yatuhan perutmu membuncit sayang? Misun sesaat merenggangkan pelukan nya saat merasa ada yang mengganjal di tengah-tengah, saat diri nya berpelukan dengan Jennie.