Young Daddy

Part 24 ( Wedding Finale )

Vote terlebih dahulu sebelum membaca,karena itu suatu bentuk penghargaan bagi author...

Selamat membaca dan jangan lupa follow,biar gak ketinggalan update
cerita ini.

Suasana yang sangat begitu ramai di sebuah gereja yang di dekorasi tampak cantik nan indah,karena hari ini akan di laksanakan pernikahan megah dari kedua anak konglomerat yang akan mengingkrarkan janji suci kedua nya di gereja tersebut.

Tamu para undangan yang di hadiri sebagian besar kolega keluarga kim dan juga para sahabat yang turut mendapatkan undangan pun mulai berdatangan,selain itu para awak media yang ingin meliput pun sudah menunggu di bagian gerbang gereja,karena mereka tak mendapatkan izin untuk masuk,karena acara pemberkatan di lakukan secara tertutup,tetapi bukan berarti mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk meliput secara tersembunyi.

Kim jae hyuk,yang sedari tadi terus menebarkan senyuman nya kepada tamu-tamu undangan,dia terlihat sangat berbahagia,karena apa yang dia inginkan akan tercapai hari ini,Jennie putri nya akhir nya akan menikah dengan pria pilihan nya,untuk ambisi nya melebarkan perusahaan nya dengan milik keluarga Taehyung,jika mereka berkeluarga nanti,keluarga Taehyung menjanjikan sebagian saham milik mereka akan jatuh di tangan nya.

Hal itu tentu membuat nya,bmelakukan berbagai macam cara untuk membuat Jennie dan Taehyung bersama,termasuk membuat Jennie berpisah dengan pria yang berhubungan dengan putri nya,karena dia sangat tidak menyukai pria itu,meskipun pria itu telah memberikan cucu di keluarga nya,tetapi Jae Hyuk tidak akan pernah menganggap anak itu cucu nya,meski dia terlahir dari rahim putri nya sendiri.

"Tuan,sudah waktu nya anda menjemput mempelai wanita untuk di pertemukan dengan mempelai pria,karena pendeta sudah siap di altar" Jae hyuk menganggukkan kepala nya setelah seseorang asisten pendeta, yang akan menikahkan Jennie dan Taehyung memberitahu nya. "Baiklah,katakan sebentar lagi aku akan membawa putriku menuju altar" Balas Jae hyuk dengan mantap,setelah itu dia melangkahkan kaki nya menuju ruangan tempat Jennie berada yang sudah di dandani dengan cantik,tak lupa pula gaun putih yang membalut tubuh indah nya.

Jennie yang berada di dalam ruangan nya,dia terlihat resah tanpa ada raut wajah kebahagiaan yang seharus nya di tampakkan oleh seseorang yang akan menikah,bagaimana bisa dia merasakan bahagia,sementara dia hanya ingin menikah dengan pria yang dia cintai,bukan pria yang di paksakan untuk nya.

Jennie yang semalam menghabiskan waktu nya bersama Limario,mereka kembali bercumbu mesra menyalurkan dahaga kedua nya,setelah itu dia terlelap di pelukan orang terkasih nya,yang membuat nya merasa sangat nyaman,hingga dia tidak menyadari kepergian Limario. Jennie perlahan kembali menitikan air mata nya karena dia kembali merasa bersalah,menolak Limario saat meminta nya untuk ikut dengan nya,dan membatalkan pernikahan nya,Jennie sungguh merasa telah menghianati nya lagi.

"Rosie" Jennie menengok kearah Rose yang sejak tadi dia minta untuk menemani nya,Rose yang merasa di panggil pun dia ikut menengok dengan alis terangkat. "Nde Unnie,apa kau memerlukan sesuatu? Jennie menggeleng pelan.

"Tidak,aku hanya mau bertanya padamu,apa aku terlihat bahagia sekarang" Jennie tersenyum getir,sambil menunggu jawaban Rose,yang sekarang memperhatikan nya seolah mencari jawaban pertanyaan nya.

Rose pun yang tau akan arah pertanyaan Jennie pun dia hanya menghela nafas kasar nya saja,lalu dia mendekati Jennie dan mengusap bahu nya. "Di mataku kau hanya terlihat berpura-pura bahagia unnie,dan aku tau hanya Limario yang membuatmu bahagia,kau hanya mencintai nya Unnie? Dan Jika kau mau,aku bisa membantumu untuk melarikan diri dari pernikahan ini" 

"Bagaimana aku bisa menghindari nya Rosie,sementara ayahku seperti memenjarakanku,dan aku tidak ingin membuat Limario dan putriku dalam bahaya,jika aku pergi"  Jennie memalingkan wajah nya,dia kembali menatap kearah cermin besar yang menampilkan pantulan diri nya yang sudah berbalut gaun indah,dan hiasan yang sangat cantik menghiasi wajah nya,namun pancaran fisik nya yang terlihat menawan,tidak membuat nya bahagia,karena pria yang seharus nya melihat nya memakai gaun,yaitu orang yang dia cintai bukan pria kehendak ayah nya.