15

17 3 0
                                    

"Setidaknya pendengar juga butuh di dengar"

-Nenia Attarea

🍂🍂🍂

"Whatt thee...." Bengong Arsa melihat kejadian itu.

"WATTT DE HELLLL MENNNN WAT IS TISSS?! GINI AJA LO PADA TAKUT?" Teriak Mauzra yang kesal telah di buat khawatir oleh mereka. Haikal dan Riki yang baru datang langsung ikut menimbrung.

"Affan tuch?" Tanya Haikal yang baru datang mencari daun pisang.

Arsa membawa hamster titipan temannya tadi, ternyata hamster itu kabur dari kandangnya.

Fayansa turun dari kursi dan menjewer Arsa dengan kesal.
"Ohhh ternyata Lenla ya?!! Kenapa harus di bawa kerumah?!" Kesal Fayansa yang masih menjewer Arsa.

Arsa menringis kesakitan dan memegang telinganya.
"Ssshh awww kaaa sakit kaaa lepasss" Ringis Arsa.

Mauzra mendorong mundur Fayansa agar tak menjewer Arsa lagi. Fayansa tetap memberontak dan ingin kembali menjewernya. Namun kesabaran Arsa sudah menipis saat Fayansa menjewernya. Dengan iseng dia menodongkan hamster itu yang membuat Fayansa teriak ketakutan dan memeluk punggung Mauzra.

"AAAAAAAAAAAAA GELEUHHH IHHHH LENLAAA, SOK LENLA MAU KAKA LAPORIN KE MAMAH?!" Pekik Fayansa yang masih memeluk punggung Mauzra. Mauzra yang merasa punggungnya di peluk Fayansa, wajahnya langsung memerah dan menutupi wajah dengan tangannya.

Riki dan Haikal yang menyadari ekspresi Mauzra yang seperti itu tertawa terbahak-bahak, wajahnya kini sungguh seperti tomat merah.

"Sa udah saa, lo ga liat muka si Uzra? Wkakakak" Celetuk Haikal yang masih tertawa terbahak-bahak seraya memukuli Riki.

"Wkakakakakakkakakakaka anjirrr mukanya merahh cokkk, sikirisut ges sikirisut" Sambung Riki dan membalas pukulan Haikal seraya tertawa.

Nenia meronggoh sakunya dan segera memfoto momen itu juga. Mahen yang berada di belakang Nenia seraya memeluknya dari belakang hanya terkekeh kecil.

Jaenal pun yang masih berjongkok di kursi ikut memfoto Mauzra yang memerah. Mauzra menurunkan tangannya dan menyuruh Arsa untuk tidak menodongkan hamster itu lagi, tapi Fayansa masih memeluk Mauzra.

"Nyaman banget ya Sa meluk si Uzra, sampe gamau lepas" Sindir Nenia kepada Fayansa. Fayansa sontak langsung melepaskan pelukannya, lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan hanya cengengesan. Sungguh manusia yang watados (wajah tanpa dosa).

"Heheheheheeheheheh gomennn ya Zraaa, gw replek heheheh" Ucap Fayansa dengan watados.

Wajah Mauzra masih merah ia menutup wajahnya dengan satu tangan agar tidak terlihat merah.

"Mmmm ya gapapa" Jawabnya dengan cepat. Fayansa penasaran dan malah mendongkrak wajah nya di depan wajah Mauzra, tentu saja wajah Mauzra tambah merah dari sebelumnya.

"Lo kenapa Zra? Kenapa di tutup?" Tanya Fayansa.

Mauzra menjauhkan wajah Fayansa dan merengek minta tolong.
"Eeuuuu tolongin gw cokk"

Semuanya terkekeh melihat keduanya, termasuk Arsa yang baru menyadari dengan apa yang ia buat barusan membuat Mauzra menjadi tomat. Saat sudah menyadarinya Arsa baru tertawa paling keras.

Perjalanan Cinta Fayansa [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang