30

14 3 0
                                    

Anyeongggg minnaaa lama tidak up lagi, krna hp nya rusak. Sekitar 3/4 minggu blm bisa nyala ehh waktu lusa nya baru nyala lagi, soalnya baru di perbaiki.

Yahh macam² bngt kendalany

So happy readingggg gayysss

🍂🍂🍂

Selesai berenang Fayansa dan yang lainnya sudah berganti baju saat Mahen terpeleset di kamar mandi, jadi semuanya memutuskan untuk selesai melanjutkan bermain dan berenang. Kini Fayansa dan Nesa sedang mengantre untuk menyeduh pop mie di kantin. Cukup mahal harganya lima ribu rupiah hanya air panas doang ga worth it banget ceunah mah.

"Ih anjing mahal bangsat" celetuk Fayansa seraya menatap julid ke arah penyeduh pop mie.

"Suttt jangan gitu, nanti orang nya denger" Nesa menyahuti Fayansa yang sedari tadi hanya memasamkan wajahnya.

Saat giliran Fayansa mengambil mie nya, tukang penyeduh pop mie itu menggoda Fayansa. Yang menggodanya seumuran Pa Wahab lah ya kira-kira sekitar 36 tahun.

"Jangan masam gitu atuh mukanya neng" gombal om-om tukang nyeduh pop mie. Sontak Fayansa langsung memasang wajah jijiknya seraya mengambil pop mie nya dengan ingin muntah.

"HUEKKK ANJRITTTT NAJISSSS YA ALLAH IHHHH AMIT-AMIT JABANG BAYI DI GOMBALIN OM-OM UBANAN BEGITU, MANA BUNCIT LAGI IHHHHHH HUEKKKK GA MOOD GW MAKAN NI POP MIE AGGRHH" teriak Fayansa saat pergi jauh dari kantin tersebut. Lantas teriakan itu mengundang perhatian orang-orang di sekitarnya, Nesa hanya bisa tersenyum paksa menahan malu.

"Jangan teriak-teriak Sa, aku yang nanggung malu nya pliss diem dulu" ucap Nesa yang masih tersenyum paksa di perhatikan orang-orang yang meliriknya.

"Auahhh geleuh aing mah ih najis" sanggah Fayansa seraya melajukan langkah kakinya menuju gazebo.

Di gazebo, Fayansa sudah di sambut oleh Nenia yang sedang mengusap-usap kepala Mahen yang menangis terpeleset di kamar mandi. "Idih lebay anjir, yang kepeleset pantat, yang di usap kepala. Agak lain ni anak" Fayansa mengoceh dalam hatinya saat melihat adegan yang begitu malas untuk dilihat.

"Gws ya Hen, moga pantat lo kagak amesia" celetuk Mauzra yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Halahh mana bisa pantat amesia" sambung Jaenal mengerutkan keningnya dan menoleh ke arah Mauzra.

"Bisalahh anjirr, kalo pantat si Mahen amesia nanti pas duduk di kursi bukan pantatnya yang duduk tapi palanya yang duduk" jelas Riki dengan sindiran menyahuti Jaenal yang masih terduduk bingung dan saat menyadari perkataan Riki, Jaenal mulai menutup mulutnya untuk menahan tawanya.

"Anjirrr iya jugaaa coyy" timpal Mauzra tertawa terbahak-bahak. Mahen dan Nenia hanya melihat mereka dengan malas, sedangkan Fayansa hanya berdiri bengong belum mengerti apa yang di maksud. Sama halnya dengan Jaenal, saat mengerti perkataan Riki ia langsung tertawa terbahak-bahak menunjuk Mahen.

"Lahh aowkaowakowkaoakakwkkk" tawanya dengan puas. Mahen hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Iri mah iri bos" ledek Mahen dengan senyumannya yang menurut barudak itu menantang.

"Dih anjir ngapain iri, gw dah punya Soobin ama Levi ini" kelik Fayansa yang berjalan menuju tasnya untuk mencari sosis kenzler dan di satukan dengan pop mie nya itu.

"Wihhh keknya enak tuh, minta dong Sa" ucap Riki menghampiri Fayansa yang sedang duduk mengaduk pop mie. Fayansa melirik sekilas lalu lanjut mengaduknya.

"Ga ah" tolaknya tanpa panjang.

"Dihhhhh gw kasih yogurt rasa strawberry dehhh aslii gw mah" bujuk Riki agar Fayansa mengizinkannya untuk menyicipi pop mie soto di campur sosis kenzler, yang harumnya begitu enak.

Perjalanan Cinta Fayansa [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang