22

6 2 0
                                    

Yooo gess

Happy reading
Tandain klo ada tipo ye

🍂🍂🍂


Hari ini Fayansa sedikit tidak enak badan, jadi ia meminta Arsa untuk mengantarkannya dulu kesekolah.

"Makanya kalo dibilangin itu jangan ngeyel, udah di bilangin jangan turunin suhu AC malah gini kan jadinya" Omel Arsa yang geram dengan sifat Fayansa yang keras kepala.

"Haduhh bawell cepet keluarin motornya" Elak Fayansa.

"Tunggu Lenla mau pake sepatu dulu" Sahutnya.

Fayansa menunggu Arsa dengan terbaring di kursi ruang tamu. Ia sangat lemas hari ini, dan badannya terasa panas.

Selesai Arsa mengeluarkan motornya, Fayansa masih tergeletak di kursi. Dengan wajah malasnya Arsa membangunkan Fayansa dengan cara menggoyangkannya.

"Ka, bangun ka ayo berangkat" Ujar Arsa yang masih menggoyangkannya.

Fayansa dengan kesadaran yang masih belum terkumpul berjalan dan menaiki motor. Arsa menggelengkan kepalanya, Karna Arsa sudah menyuruh Fayansa untuk istirahat di rumah saja, tapi Fayansa kekeuh ingin sekali sekolah.

Sebelum berangkat, Arsa dan Fayansa berpamitan terlebih dahulu lalu pergi. Selang beberapa menit, Nenia dan Nesa memanggil Fayansa lalu Mikaya keluar dan memberi tahunya bahwa Fayansa sudah berangkat.

"Si Ansa tumben pergi duluan ya" Celetuk Nenia.

"Mungkin karna Ansa hari ini piket" Nesa menyahuti dan Nenia hanya mengangguk.

___

Sesampainya Fayansa di sekolah dan Arsa menyalimi tangan Fayansa. Tadinya Arsa akan mengantarkan Fayansa sampai kelasnya, tapi Fayansa menolak.

"Yakin ngga mau di bantuin Ka?" Tanya Arsa meyakinkan Fayansa.

"Euh iya iya sana pergi aja kesekolah, KA Yansa gapapa ko Sans, i'm daijobuuu" Imbuh Fayansa dengan sedikit candaan.

Saat Fayansa hendak pergi, kebetulan di sana ada Mauzra dan Riki yang baru sampai ke sekolah.

"Loh Arsa, ngapain?" Tanya Riki yang belum melihat keberadaan Fayansa.

Arsa menoleh dan menjawabnya.

"Arsa abis nganterin Ka Yansa" Jawabnya yang di angguki keduanya

"Oh iya bang tolong bantuin Ka Yansa jalan ke kelas ya, KA Yansa lagi sakit soalnya" Sambungnya meminta tolong.

"Lah kalo sakit napa kesekolah?" Imbuh Mauzra dengan mengangkat satu alisnya.

"Tau lah kalo Ka Yansa keras kepala, udah di bilangin istirahat dulu juga dia tetep mau kesekolah" Jelas Arsa yang di angguki keduanya.

"Ck ngomongin itu di belakang jangan di depan" Decak Fayansa dengan kesal.

Mauzra dan Riki melihat Fayansa yang sedikit pucat langsung saling bertatapan, manusia seperti Fayansa bisa sakit ternyata.

Tak mau membuang waktu lebih lama, Arsa pamit pergi ke sekolahnya dan pada akhirnya Fayansa di bopong Maura dan Riki. Hal itu membuat mereka menjadi pusat perhatian.

"Sa, lo berat" Celetuk Mauzra yang membuat Fayansa kesal dan menjambaknya, tapi jambakan kali ini tidak terasa sakit Karna Fayansa yang sedang lemah.

"Sialan, kalo gw dah sembuh gw Jambak lo sampe botak" Gerutunya dengan suara yang gemetaran.

Riki menyuruh Mauzra untuk tidak menjahili Fayansa kali ini, Karna kondisinya Fayansa seperti orang yang akan mati.

"Jangan di jahilin dulu Zra, kasian si Anda kayak hampir mau mati" Ternyata ucapan terakhirnya membuat Fayansa tambah kesal. Dengan kesal Fayansa menarik kedua tangannya yang awalnya di bopong.

Perjalanan Cinta Fayansa [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang