21

12 3 0
                                    

Allow gesss

Tandain klo tipo ye

***

"Meskipun cara bicaramu tak jelas dan terbata-bata, aku bakalan tetep dengerin kok. Ngga di dengar itu ngga enak, makanya aku selalu dengerin semua cerita kamu yang excited "

-Ilyas Azeela

🍂🍂🍂

Sesampainya di rumah sakit, Fayansa masuk dan menemui Ilyas yang sudah menunggunya di depan meja resepsionis.

Dengan cepat Fayansa berlari kecil dan memeluk Ilyas, begitupun dengan Ilyas yang membalas pelukan Fayansa. Kemarin hari sabtu, mereka berdua tak sempat bertukar cerita dan berpelukan. Karna posisi Ilyas yang sedang sibuk.

"Aaaaa budokkk Nara kangennn" Teriak Fayansa yang langsung di bekam oleh Ilyas.

"Suttt gaboleh berisikk ini lagi di rumah sakit" Peringat Ilyas agar Fayansa tak berisik dan Fayansa hanya cengengesan lalu melepaskan pelukannya.

Nenia baru melihat interaksi Fayansa kali ini yang mennjjadi Children. Ternyata anak seperti Fayansa bisa manja seperti ini? Biasanya kerjanya hanya meroasting, apalagi jika dirinya sedang bermanja-manja dengan Mahen. Pasti saja Fayansa meroasting nya.

Ilyas menoleh ke arah Nenia, Ilyas menyapanya dengan senyuman dan kembali di balas senyuman oleh Nenia.

"Siapa Nar? Temen kamu?" Tanya Ilyas yang di jawab anggukan oleh Fayansa.

"Dia udah tau budok terus dia minta ikut, yaudah Nara bawa" Imbuh Fayansa.

"Yaudah yuk keruangan" Ajak Ilyas.

Fayansa dan Nenia mengikuti Ilyas ke ruangan. Di sana terdapat banyak alat-alat, lalu Fayansa di periksa terlebih dahulu sebelum melakukan proses cuci darah.

"Okee langsung aja ya Nar" Titah Ilyas menyuruh Fayansa untuk bersiap-siap.

Fayansa duduk, Ilyas pun memasangkan alat-alat untuk memprosesnya. Pertama-tama Ilyas memasukan jarum ke pembuluh darah Fayansa yang terhubung ke mesin pencuci darah. Kemudian darah kotor itu akan otomatis tersaring ke mesin melewati banyak filter yang sangat tipis. Proses ini di lakukan selama 4-5 jam. Sedangkan Fayansa hanya merasakan sakit dan linu lalu menidurkan dirinya agar tak terlalu sakit.

Nenia menunggu Fayansa di kursi yang di sediakan, Ilyas datang dan duduk di seblahnya.

"Nama kamu siapa?" Tanya Ilyas dengan senyuman ramahnya.

Nenia menoleh sebentar dan kembali memandang lurus.

"Saya Nenia temen deketnya Fayansa" Jawab Nenia dengan sedikit deg-degan. Ilyas terkekeh dengan Nenia yang terlihat gugup di depannya.

"Hahaha, gausah gugup gitu, aku ga gigit ko" Canda Ilyas menghibur suasana agar tak terlalu canggung.

Nenia menyampingkan tubuhnya menghadap Ilyas dengan wajah yang banyak pertanyaan.

"Dok, ini bakal makan waktu berapa lama?" Tanya Nenia penasaran.

Ilyas tersenyum dan menjawabnya.

Perjalanan Cinta Fayansa [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang