28

8 1 0
                                    

Anyeonggg ahayy
Smingguan ngga up serasa ada yng kurangg, btw ada yng kngen ga?
Canda denggg hahaww

Ini teh ceritanya aga gk nymbung ya ges maapin, yng awalnya sad tp bab selanjutnya mlah Happy.

Yahh tp setidaknya ngga ada yng bisa nebak ending gtukan, biar supraiseee gtu kan ehekkk

Yahh intinya happy reading yaaa mantemann💋💋💋

Tandain kalo ada tipo

🍂🍂🍂

Mereka semua telah sampai di Museum Diknas (Pendidikan Nasional). Semuanya berkumpul di depan bangunan lalu berbaris, tak lupa mereka foto besama untuk kenangan.

Masing-masing kelas mulai di arahkan oleh moderator untuk ke dalam dan menjelaskan beberapa materi untuk di catat sebagai bukti bahwa kita telah mendengarkan dan memahaminya.

Kelas XI MIPA 1 terlebih dahulu masuk dan menonton suatu tayangan tentang pengenalan lingkungan di Museum Diknas. Disana terdapat kursi merah layaknya di bioskop, semua duduk berjajar dengan rapih dan tak lupa Fayansa selalu baris berdua dengan Nenia.

Fayansa jika sedang bersama Nenia itu bagaikan anak yang selalu mengikuti emaknya. Itulah mereka.

"Silahkan adik-adik perhatikan tayangan layar tersebut, jangan ada yang berisik ya" Ucap moderator itu, lalu lampu di matikan dan terdapat cahaya dari layar tancap.

Mereka menontonnya sampai habis, lalu moderator mematikan tayangan tersebut dan kembali menyalakan lampu. Setelah itu moderator itu memperkenalkan dirinya agar nanti saat ada yang bertanya enak di panggil.

"Baik adik-adik, sebelumnya Kaka ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama Kaka Elvano Septian, panggil aja kak El. Disini kakak akan membimbing kalian di sepanjang museum" setelah perkenalan Kak El sedikit menjelaskan beberapa poin materi yang harus di catat.

Fayansa termenung sejenak saat mendengar nama panggilan Kak Elvano dengan sebutan 'Kak El'. Bagaimana tidak? Toh nama panggilan Aqlan juga 'El'.

Nenia menyadarkan Fayansa yang sedang termenung dengan cara menyenggol lengannya.

"Saa!" Panggil Nenia yang terdengar keras di telinga Fayansa.

"Hah? Eh apa?" Tanyanya dengan sedikit linglung.

"Kenapa lo?"

"Dejavu gw sama nama panggilannya co"

"Dengerin, jangan di lamunin nanti kesambet kena lo!" Peringat Nenia dan kembali memperhatikan Kak El.

"Mana ada? Orang dia udah tenang" Sahut Fayansa dengan memutarkan bola matanya.

"Baik adik-adik kita mulai berkeliling Museum, sebelumnya kita baris berbaris dulu ya biar rapih dan tidak ada yang tersesat nantinya!" Peringat Kak El.

"Nia, jagain Yansa jangan sampe pencar sendiri pas liat patung manusia purba nanti malah gabung" ucap Mauzra memperingatkan Nenia untuk memperhatikan Fayansa yang takutnya menghilang dan ikut cosplay dengan manusia purba.

Nenia mengacungkan jempolnya, dengan cepat Fayansa menangkis jempol itu.

"Enak aja lo kira gw apaan?!" Kesal Fayansa lalu memberikan jari tengahnya.

Sekip selesai mengelilingi Museum...

Kelas XI MIPA 1 telah selesai mengelilingi Museum dan sekarang mereka tinggal istirahat menunggu kelas lainnya selesai. Di area lapangan Museum terdapat kampus dan kantin, jadi mereka semua istirahat di kantin.

Perjalanan Cinta Fayansa [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang