31

22 3 0
                                    

Allowww minnaaa ahahahay
Soak bngt sama kasusTaeil PLIZZZZ
Sepolos ituu mukanya anjottt bayangin aja selama ini dia nyembunyiin sifat brengshake
Gilaaaa 6 tahunnn boooo!!!!
Aiissshh SM aja shik shak shok apalagi membernya
Udah ah malas ngebahasnya

Happy readinggg

🍂🍂🍂

Keesokannya setelah pulang study tour, Fayansa bangun kesiangan dan tak lupa melakukan kewajibannya. Semalam dirinya sungguh kelelahan sepulangnya. saat sedang melipat baju, hp Fayansa berbunyi.

Tenggggtentengtenteng tentegeteneg tententennn tenengnenegneneng...

Itulah bunyinya. Jika kalian menanyakan mengapa setiap ada notifikasi dari hp Fayansa kadang berbeda-beda suaranya, jawabannya karna ia sering menggonta-ganti notif.

Saat melihat siapa yang meneleponnya Fayansa membelakkan matanya lalu mengangkat telepon tersebut dengan cepat. "Ee hallo Budokkk selamat pagii, tumben telepon?" Tanya Fayansa yang sedang berjalan menuju kursi.

"Iyaaa haloo Naraaa, eh waktu hari Jumat aku-" ucap Ilyas yang tak sempat melanjutkan ucapannya yang sudah di potong Fayansa.

"Aduhh maaf Budokkk, Nara lupa ada janji sama Budokkk. Waktu Jumat Nara sibuk nyiapin barang-barang buat study tour. Maaf ya Budokkk" potong Fayansa yang meminta maaf karna ia tak menepati janjinya. Masa ia yang menyuruh Ilyas menepati janji tapi malah dirinyalah yang tak menepatinya.

"Iya gapapa aku juga sama ko, waktu itu aku ga jadi cuti karna di rumah sakit ada beberapa pasien yang harus di tangani. Jadi aku ga sempet ngajak kamu, dan lupa ngga ngasih tau padahal kan udah janji" timpal Ilyas yang menjelaska dirinya yang sama tak bisa menepati janjinya.

"Gapapa Budok, Nara juga ko"

"Hemmm Rabu aja deh pas ada jadwal Nara, selesai cuci darah kita langsung ke cafe yang baru buka itu loh yang lagi trend katanya" sambung Ilyas mengajak Fayansa untuk berkunjung ke tempat baru dan menepati janjinya yang akan curhat waktu Jumat.

"Okee Budok" sahut Fayansa dengan atuaias.

"Yaudah ya, aku tutup dulu. Babay Nar-" pamit Ilyas yang seperti biasa Fayansa langsung menutup teleponnya meskipun belum menyelesaikan ucapannya. Fayansa menyimpan hp nya di kursi lalu melanjutkan melipat baju yang belum selesai.

Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba Mikaya datang untuk duduk di kursi tapi ia tak sengaja menendang lipatan baju yang menumpuk rapih. Sontak Fayansa membuka matanya lebar-lebar menatap Mikaya yang sedang duduk santai di kursi dan memainkan hpnya tanpa wajah bersalah sedikitpun.

"Heh, lo kalo punya mata di pake markonah! Lo galiat apa yang lo tendang tadi itu apa? Beresin lagi! Gw gamau tau" kesal Fayansa yang masih menatap tajam ke arah Mikaya. Namun Mikaya hanya melirik sekilas lalu kembali menatap layar hp nya.

"Heh ogeb, maneh ngadenge teu? Tong sok bobongean ai maneh, teu nyaho bonge asli siah! Sok-sok bereskeun deui da aing mah sudi teuing nilepan deui nepika rapih mah, nu najong maneh nu meresanna ge maneh sok tanggung jawab bebel" lanjutnya dengan mengeluarkan amarah dengan bahasanya itu. Jika Fayansa sudah mengeluarkan amarah dengan bahasanya, mau tak mau Mikaya menuruti perintah Fayansa yang menyuruhnya melipat baju kembali karna ia tak sengaja menendangnya.

Perjalanan Cinta Fayansa [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang