prolog

286 14 2
                                    

Satu tahun lebih berlalu Sabrina dan Razan berpacaran, keduanya sudah merasa kenal satu sama lain dan juga kedua keluarga dari masing-masing manusia ini sudah kenal dan dekat dengan baik.

Tetapi selama satu tahun ini, tidak ada pembicaraan serius mengenai pernikahan dari kedua belah pihak. Karena keduanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan bertemu jika disempatkan saja.

Contohnya hari ini, Sabrina menuju kantor Razan, masuk begitu saja kedalam ruangan lelaki itu. Jelas Razan tidak akan kesal atau berucap, "kok kamu gak ketuk pintu dulu?" Ya enggak. Razan malah seneng dan senyum pas liat Sabrina ada didepan matanya sekarang.

"Kerja terus!" Gerutu Sabrina dengan wajah ditekuk.

"Besok, makan malem mau gak?" Sabrina heran,

"Tumben"

"Udah lama, kita gak makan malem. Besok aku free, kamu?"

"Aku gak sesibuk kamu"

"Peluk dulu sini, kangen banget aku" Razan bentangin tangannya minta Sabrina masuk dalam pelukannya dan Sabrina nurut aja. Karna emang suka juga.

👽

 
Besok malamnya, Razan bener-bener nepatin janji buat makan malam. Dijemputnya Sabrina dan masuk kedalam salah satu restauran mewah di Jakarta Selatan, pemandangannya mengarah pada jalanan ibukota yang kerlap kerlip.

Keduanya duduk berhadapan, di penglihatan Sabrina, kali ini Razan seperti tidak setenang biasanya. Lebih gugup. Bahkan lelaki itu seperti merapalkan kalimat-kalimat dimulutnya.

"Ada apa sih?"

"Gapapa, mau pesen apa kamu?"

Sibuk memesan, sampai Sabrina tidak sadar bahwa Razan sudah berlutut disamping kirinya, Sabrina menurunkan buku menu dari wajahnya heran karena tidak ada Razan didepannya.

"Zan?" Sabrina kaget bukan main, lelaki itu menyodorkan cincin berlian kepadanya.

"Sabrina... Aku emang bukan cowok yang dengerin semua omongan kamu, aku juga bukan cowok yang bisa bikin kamu berhenti nangis pas kamu nonton Drakor atau pas aku luka, tapi aku mau sama kamu setiap hari—"

"Mau gak nikah sama aku?" Tanya Razan, Sabrina nutup mukanya karena dia nangis dan gak ekspektasi kalo bakalan dilamar disini.

Sabrina ngasih jari kanannya buat dipakein cincin sama Razan, "aku mau"

Razan buang nafasnya lega dan ternyata didepan sana banyak teman-teman Razan yang datang dan nonton acara ini! Sabrina malu banget.

"Makasih ya sayang" Razan usap air mata Sabrina dan dipeluknya perempuan ini. Perempuan yang akan ia nikahkan beberapa bulan lagi.

"I love you Razan"

"I love you more sayang"

👽


"Kamu jemput aku jam berapa? Kita harus fitting baju," ucap Sabrina sambil makeup di mobil Razan, hari ini Razan anter Sabrina buat photoshoot.

"Iya sayang, sore aku jemput kamu. Keburu gak?"

Dengan kesal, Sabrina menutup bedaknya itu. "Gak usah nikah aja lah ya?"

"Kok gitu ngomongnya?"

"Ya kamu! Gak bisa lah sore, aku udah janji sama mba Ayu jam 2 siang"

THE PRETTIEST SABRINA (gettin married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang