9

150 14 0
                                    

Hari berikutnya, kantor Razan kedatangan tamu. Sepupunya itu, Dean. Kalian ingat kan Dean punya pacar namanya Griselda? Nah ini, dibawanya pacarnya itu ke kantor Razan,

Duduk bertiga disofa ruangan Razan, Razan tidak melirik Griselda sama sekali walaupun ia sadar perempuan itu memperhatikannya.

"Menurut lu gimana Zan?" Dari semua penjelasan Dean hampir setengah jam, dikepala Razan tetap berfikir untuk terus menolak.

"Di kantor gue belom ada lowongan"

"Satu aja Zan, gue gak bisa masukin Alda di kantor gue. Masa sulit"

"Dikantor gue gak ada lowongan"

Jadi, Dean datang ke kantor Razan itu untuk minta bantu, karena Griselda ingin bekerja dan Dean yang notabene adalah sepupu Razan, jadi ya lelaki itu inisiatif membawanya ke kantor Razan.

"Gapapa, aku cari ditempat lain aja" ucap Griselda ke Dean.

"Yaudah Zan, kalo ada yang kosong. Kabarin gue"

Razan ngangguk lalu berdiri dari duduknya karena ingin mengantar Dean dan Griselda keluar dari ruangan Razan,

Setelah kedua manusia itu keluar dari ruangannya, lelaki ini hanya bisa geleng kepala sambung hembuskan nafasnya lega. Berat banget rasanya buat gak bantu sepupunya sendiri tapi sudah pasti rumah tangganya akan dihantui keributan setiap hari karena Griselda berada disini.

"Makan gak bos" tiba-tiba kepala Oji menyembul dipintu ruangan, Razan langsung lihat jam ditangannya. Sudah pukul 12 siang ternyata.

"Makan"

"Traktir ya?"

Bagi Razan, Oji tuh udah kayak adiknya sendiri. Bahkan lelaki itu bekerja dikantor Razan ini juga tanpa skill apapun, penempatan yang enak dan juga gaji yang lumayan. Sebelum diberikan kantor ini oleh papanya dulu, Razan selalu bilang pada teman-temannya. Kalo butuh tempat buat beneran kerja, Razan pasti kasih lowongan jalur fast track buat semua teman-temannya. Namun, yang pakai kesempatan ini hanya Oji.

"Makan apaan nih bang?" Tanya Oji saat keduanya sudah keluar kantor, diliriknya sekeliling benar-benar ramai.

"Bebas"

"Nasi ya bang?"

"Iyaa"

Pertama kali masuk kedalam tempat makan dekat kantor yang lumayan ramai, Razan langsung mendapati Griselda yang ada disana, diujung meja seorang diri. Sialnya, perempuan itu juga melihat Razan.

"Bang, penuh" ucap Oji.

"Cari yang bener—"

"Itu tuh disebelah sana" tunjuk Razan berlawanan arah dengan adanya Griselda, dan akhirnya dua lelaki ini duduk dipojok dekat jendela. Razan memunggungi Griselda.

10 menit keduanya membuka menu, sampai akhirnya Oji yang berdiri untuk berjalan ke arah tempat pemesanan.

Razan seorang diri, bermain ponsel dan sedikit terkejut karena dihadapannya kini bukan Oji, melainkan Griselda! Lengkap membawa makanannya. Lantas Razan menoleh ke belakang disana ada Oji yang memberinya tatapan, "gak tau"

"Maaf salah meja" ucap Razan,

"Gue pengen ngomong sama lu"

"Dikantor gue belom ada lowongan kerjaan" kalimat terpanjang yang Razan ucapkan pada Griselda.

"Kasih gue kesempatan Zan, gue butuh kerjaan. Orangtua gue butuh berobat Zan" Razan diam karena nahan emosi, raut wajahnya pun kesal.

"Gue mohon Zan, kalo bisa gue sujud di kaki lu. Itu bakalan gue lakuin Zan, asal gue dapet kerjaan" sambung Griselda lagi.

"Kirimin gue nomor rekening lu" Razan ancang-ancang buka mobile banking di ponselnya.

"Bukan ini yang gue mau Zan, gue beneran butuh kerjaan"

"Gue mohon banget" sial banget Razan hari ini, dia liat Griselda nangis. Posisi kedai ini ramai! Bisa dibilang apa Razan sama orang-orang.

"Lu kenapa nangis sih?!"

"Karna gue bingung mau minta tolong siapa lagi, lu doang yang bisa"

Razan memijat kepalanya sendiri, dia nutupin separuh wajahnya takut dijadikan tontonan oleh orang-orang. "Lu pergi sekarang dari sini, besok lu dateng ke kantor gue temuin sekretaris gue"

"Makasih Zan, makasihhh" Ucap Griselda berkali-kali,

"Pergi" ucap Razan, nadanya udah dingin banget.

Setelah kepergian Griselda, datanglah Oji dengan wajah penasaran. Apa yang dibicarakan?

"Bang, sumpah gue lagi bayar dikasir. Dia bilang mau ngomong sebentar sama lu, gue udah bilang—"

Belum selesai Oji ngomong, Razan udah berdiri dari duduknya. "Lu makan sendiri aja Ji, dibungkus aja yang punya gue, lu bawa pulang" lalu Razan pergi.

"Bang—" panggil Oji berkali-kali tapi Razan terus pergi menjauh, gak denger panggilannya.

Tujuan pertama Razan tuh gak balik ke kantor melainkan lelaki ini membawa mobilnya menuju tempat Sabrina bekerja, tempat dimana istrinya berada.

Sabrina yang wajahnya seceria dan cantik hari ini pun bingung karena tiba-tiba Razan ada diparkiran tidak jauh dari lokasi shootingnya itu.

"Kenapa kesini?"

"Pengen ketemu kamu" ucap Razan disertai senyumnya,

"Udah makan belom?" Tanya Sabrina, Razan geleng kepala.

"Kenapa belom makan??? Ini kan jam makan kamu, makan sebelum kerja lagi, malah susulin aku!" Sabrina mode marah selalu bikin Razan ketawa.

"Aku lagi marah malah diketawain, gak sopaaann!!" Bukan takut, lelaki itu malah meluk Sabrina tiba-tiba.

"Ada masalah dikantor?" Tanya Sabrina disela-sela berpelukan.

"Enggak ada, aku mau kesini aja, mau peluk kamu"

"Besok, mau pergi liburan?" Tanya Razan tiba-tiba, Sabrina langsung lepas pelukannya.

"Dadakan banget?!"

"Yang dadakan pasti jadi, besok ya? Ada kerjaan gak kamu?"

"Belom tau, nanti tanya mas Tiar" Razan ngangguk.

"Cantik banget kamu" puji Razan karena baru sadar istrinya itu berpenampilan cantik sekali hari ini.

"Aku mau lanjut foto lagi, kamu mau balik ke kantor atau mau pulang?"

"Kamu pulang jam berapa?" Tanya balik Razan,

"2 kali take lagi"

"Aku tungguin kamu disini, tapi mau beli makan dulu di subway paling"

Mendengar yang akan dimakan itu adalah roti dan bukan nasi, Sabrina langsung nangkup pipi Razan. Suaminya itu lebih mirip ikan sekarang.

"Makan nasiii sayangkuuu" Razan senyum lalu ngangguk.

"Iya aku makan nasi"

"Fotoin ke aku!"

"Iya sayang"

"Aku balik kerja lagi" dan sebelum Sabrina turun dari mobil, keduanya berciuman sebagai tanda pisah.

"Bye-bye sayang, aku tunggu sini" Sabrina cuma ngasih jempolnya aja tuh ke Razan.

👽


hai!

makin sepi aja ini ya wkwkwk maaf yahh kalo ngebosenin, kalo punya saran gitu bisa kok komen ajaa aku tampung.

makasih juga yang udah vote💃🏻

THE PRETTIEST SABRINA (gettin married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang