BAB TUJUH

220 20 4
                                    

Hai hai aku update lagi ni 🙋

Semoga kalian suka ya

Tandai jika ada typo

Vote juga ya

Makasih

Happy reading 📖

"Allah tidak menjanjikan
Hidup ini mudah tapi,
Allah berjanji disetiap
Kesulitan akan selalu
Ada kemudahan"

"Inna ma'al-'usri yusraa"

.....


Malam harinya, Naura kini berada di sebuah diskotik
Dibawah lampu disko Naura mulai minum sembari berjoget ria
Entah sudah berapa botol yang ia habiskan tapi melihat kondisi nya yang sudah mabuk berat salah satu pria mendekati Naura

"Hai" sapa pria itu

Tapi karena Naura sudah mabuk berat sapaan dari pria tadi itu tidak ia gubris

Naura bergegas pulang, ia berjalan sempoyongan dan beberapa kali hampir terjatuh

Naura berjalan menelusuri jalan malam yang sepi, tiba tiba sebuah mobil berhenti tepat disamping Naura

Seorang pemuda dan ibu paru bayaturun dari mobil dan menghampiri Naura
"Hai kamu tinggal dimana" Tanya pemuda itu

Tapi karena Naura dalam keadaan mabuk berat, ia berjalan tak tau arah,mengabaikan pemuda tadi

Karena merasa kasihan, ibu paru baya itu kemudian membawa Naura masuk ke dalam mobil

Didalam mobil Naura terus berbicara ngelantur

"Bu kita mau kemana?" Tanya pemuda itu
"Coba ibu liat tas nya siapa tau ada alamatnya gitu" sambungnya

Ibu pun mengangguk, kemudian merogoh tas milik Naura dan menemukan KTP milik Naura
"Oh ini ada KTP nya" kata ibu

"Beneran bu, coba lihat alamat nya bu" ucap pemuda itu

"Jalan permata sari" jawab ibu itu

"Kamu tau jalan nya?" Tanya ibu paru baya itu

"Hmm tau bu,aku pernah ke sana nganter teman aku" jawab pemuda itu

"Oh yasudah kita antarkan dia ke rumahnya kasian kalo Jalan sendiri ditambah lagi kayaknya dia lagi mabuk berat ini" ucap Ibu paru baya itu

****

Mobil berhenti tepat di sebuah rumah mewah klasik
Setelah nya ibu dan pemuda itu kemudian membantu Naura berjalan masuk

"Tok tok tok assalamu'alaikum" ucap ibu paru baya

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pintu terbuka dan terlihat rizman dengan wajah panik sekaligus khawatir melihat putrinya dalam keadaan mabuk

"Pak apa bener ini rumah atas nama
Aqila Naura?" Tanya ibu itu

"Iya bener bu saya ayahnya" jawab rizman

"Gini pak saya tadi ngeliat anak bapak Jalan sempoyongan gitu dijalan kayaknya dia mabuk ni pak" ucap Ibu itu menjelaskan lebih rinci

"Astagfirullah ra ra, yasudah bu ayok bawa masuk ke dalam" ucap rizman mempersilahkan mereka masuk

Naura pun dibawa masuk dan dibaringkan di atas kasur

Setelah nya rizman pun keluar diikuti oleh ibu dan anak tersebut

"Bu sekali lagi saya berterimakasih banyak telah menolong anak saya" ucap rizman lembut

IMAM UNTUK NAURA [END+PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang