BAB SEMBILAN

197 18 0
                                    

Hai hai I'm back

Semoga suka ya

Tandai jika ada typo

Happy reading 📖

"Sahabat adalah dia yang selalu
Ada disaat kita senang maupun susah".

_____Nayla Leonard island

"Carilah sahabat yang bisa
Menerima segala kekurangan kamu,
Karena sahabat sejati adalah dia
Yang menerima kita apa adanya".

______Aqila Naura

Mobil berhenti tepat disebuah club
Aku dan Nayla lalu berjalan masuk ke dalam club

Dunia malam, berjoget dibawah kilatan lampu disko dengan minuman beralkohol yang memabukkan

"Tambah satu lagi nay" ucap Naura setengah mabuk

Nayla yang juga sedikit oleng
Mengambil botol minum dan menuangkan nya digelas

Naura meneguk gelas sekali tegukan habis

/pukul 11 malam

Malam semakin larut, Naura dan nayla masih berada didalam clubbing
"Nay pulang ajak yok" ajak Naura setengah mabuk

Nayla pun menyetujui

Mereka berjalan setengah mabuk keluar dari area club

****

Setelah masuk ke dalam mobil
Nayla langsung tancap gas
Selama perjalanan mereka berdua
Tidak banyak mengobrol, sibuk dengan dunianya sendiri

Hingga mobil berhenti mendadak
Tepat didepan rumah naura
Naura turun dan langsung masuk ke dalam

Naura berjalan masuk menuju kamar
Belum sempat membuka pintu kamar
Suara langkah seseorang menghentikan nya
"Darimana kamu"
Ya, siapa lagi kalo bukan papanya_rizman

Naura menoleh dan melihat rizman berjalan ke arahnya
Setelah berada tepat didepan putrinya, rizman seperti mencium bau alkohol yang menyengat
"Mabuk lagi kamu?" Tanya rizman
Dengan tatapan tajam

Naura terdiam menatap ke arah rizman

"Kenapa diam?" Tanya rizman kemudian

Tampa memperdulikan pertanyaan papanya, Naura berbalik badan hendak masuk ke dalam kamar

"Naura!" Geram rizman
Melihat putrinya yang seolah-olah tidak menganggapnya ada

Naura terhenti melangkah ia berbalik badan , menatap kedua mata sang papa
"Naura cape, Naura mau tidur" ucap Naura kemudian kembali berbalik badan dan masuk ke dalam kamar

Rizman yang melihat Naura bersikap seperti itu, hanya bisa pasrah, ia berjalan membuka pintu kamar dan melihat Naura sudah terlelap di atas kasur

Rizman menutup kembali pintu kamar lalu berjalan menuju ke kamarnya
Sendiri

****

Keesokan harinya, Naura terbangun
Ia lihat jam menunjukkan pukul delapan pagi

Naura berjalan ke kamar mandi, mencuci wajahnya, setelah nya ia keluar kamar berjalan menuju ke dapur

IMAM UNTUK NAURA [END+PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang