"Kim Dahyun? Itu namamu?" Tanyaku memastikan, setelah perempuan tofu itu memperkenalkan dirinya.
Kami berdua duduk dibawah langit malam yang cerah tanpa awan mendung disana hanya tergambar bintang-bintang berkelap kelip yang menjadi tontonan kami berdua yang duduk bersebelahan memakai handuk yang dibawakan oleh nya setelah hujan selesai dan dia pulang mengambilkan handuk dan beberapa minuman hangat untuk ku dan dirinya.
"Emm begitulah" Jawabnya sambil mengangguk meyakinkan jawaban nya.
"Nama yang bagus"
"Tapi kamu tau tidak dengan arti Kim Dahyun?" Perempuan itu melempar pertanyaan sambil meringkuk didalam handuk. Sedangkan aku hanya menggeleng tak tau.
"Dahyun yang artinya ceria" Ujarnya
"Seperti dirimu yang ceria" Balas ku, mengingat bagaimana dia membuat ku bisa merasakan rasanya bersenang-senang setelah sekian lama aku tak merasakan tertawa lepas seperti tadi.
Dahyun mengangguk, membenarkan "Sana, nama seseorang itu mencerminkan sifat dirinya sendiri. Itulah mengapa nama seseorang itu memiliki arti yang bermakna, karena nama itu sendiri yang akan mencerminkan sifat seseorang yang memilikinya"
Benar, berarti namaku seharusnya juga memiliki arti yang aku tak tau dari arti nama "Minatozaki Sana?" Apakah nama ku sejelek itu hingga nasib ku sekarang bisa sampai seperti ini.
"Nasib dengan sifat seseorang itu berbeda Sana, jangan disamakan" Dahyun memecahkan lamunan ku, jawaban nya seakan dia bisa membaca pikiran ku, aku pun hanya mengangguk memahami nya.
Lalu tak terasa angin meniup semakin dingin, segelas coklat panas yang diberikan Dahyun pun sudah habis tak tersisa karena tubuhku yang dingin membutuhkan minuman hangat, tapi sekarang aku mulai mengigil karena sudah tak dapat kehangatan.
"Coklat mu sudah habis?" Tanya Dahyun, menatap ku lekat ketika badan ku mulai gemetar. "Ayo kita pulang saja, disini semakin dingin" Ajaknya.
Namun entah apa yang aku pikirkan, karena dingin sudah merambat hingga kepikiran ku, tanpa ragu aku memeluk perempuan yang masih menggengam segelas coklat panasnya, dirinya pun tak menolak dan melingkari ku dengan tangan kanan nya, hangat, sangat hangat tubuh perempuan ini.
"Maafkan aku Dahyun, tapi bisakah kamu tetap disini bersama ku?" Rasa nyaman yang tak pernah aku dapatkan dari siapapun, tenang aku bersamanya, karena ayah ku tak mengenal nya, dia bahkan tak akan bisa melarang Dahyun dekat kepadaku dan perempuan ini bisa menjadi teman rahasia ku mulai sekarang dan menjadi tempat ku bersandar.
"Nee" Jawabnya, meletakan gelasnya diatas pasir. "Emm Sana, seminggu ini aku kira kamu tak ingin bertemu dengan ku lagi, mengapa kamu tiba-tiba menghilang?"
"Ayah ku. aku ada masalah dengan ayah ku."
"Terdengar seperti kamu tidak dekat dengan ayah mu"
"Maaf Dahyun, tapi mari kita tak membicarakan dia, aku ingin melupakan pria yang merusak kehidupan ku"
*
*
*
*
Aku terbangun tak sengaja karena sinar matahari dari jendela kamar ku masuk hingga menyorot langsung dikedua mata ku, membuat aku membuka kedua mata secara perlahan, mengapa aku tak ingat jika aku sudah pulang, bukankah aku tak sengaja tertidur di bahu perempuan yang mengajak ku bermain hujan siang kemarin? Apa semua ini hanya mimpi?
Tapi badan ku agak hangat dan ternggorokan ku kering, aku sakit berarti benar aku kemarin habis bermain hujan, tapi bagaimana aku bisa sampai bangun diatas kasur ku dengan kondisi sudah kering dan bersih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Her story is my past
RomancePerempuan yang kutemui disebelah rumah ku, tepatnya pantai yang berada disebelah rumah ku. Sesosok perempuan yang akhirnya menjadi teman ku sekaligus menjadi teman ku satu-satunya, setelah apa yang ayah ku buat kepadaku membuat kehidupan ku berwarna...