Beberapa minggu kemudian.
6 Tahun sudah berlalu, kenangan dirinya belum juga berlalu, walau pertemuan ku dengan nya hanya sesingkat itu, tapi kenapa kenangan nya selalu menyangkut dibenak ku. Hingga hari ini kenangan nya seakan masih berada setia disisi-sisi otak ku dan sepertinya ingatan itu tak ada niatan untuk menghilang dari sana walau terkadang aku sempat berpikir untuk menyerah.
Tapi setelah beberapa minggu yang lalu saat aku mengerjakan skripsi akhir ku, aku berpikir untuk menulis sebuah cerita untuk skripsi akhir ku, dikarenakan psikiater ku menyuruh untuk membuat cerita sebagai penghilang rasa trauma dari 3 tahun yang lalu, saat trauma itu menyerang ku dan baru kali ini, aku dapat menuliskan semuanya dan berniat untuk sekalian menjadi tugas akhir ku.
Walau ternyata semua cerita itu diluar dugaan ku dan aku menjadi mahasiswa dengan nilai tugas akhir terbaik di kampus ku tahun ini dan membuat ku tak percaya, tapi tetap aku sangat bahagia bisa menyelesaikan tugas itu dengan sangat baik, walau di awal aku masuk kedalam kuliah nilai ku sangat anjlok dikarenakan penyakit mental yang hadapi.
"Dan Mahasiswa jurusan sastra dengan nilai tugas akhir terbaik tahun ini adalah...." Itu seorang dosen yang berdiri diatas panggung aula sedang membacakan pengumuman untuk memberitahu mahasiswa terbaik tahun ini. Dengan seragam dan toga yang ia kenakan suaranya menggema keseluruh ruangan yang gelap hanya ada sebuah sinar yang menyinari dosen itu.
Aku dan tentu saja pacar ku Park Jinyoung duduk bersebelahan menunggu pengumuman yang seorang dosen itu akan sampaikan, kami duduk persis di tengah barisan kursi yang menghadap lurus keatas panggung. Tak hanya aku dan dirinya tapi seluruh mahasiswa yang sedang menunggu kelulusan mereka, terdiam memperhatikan panggung.
"Sudah pasti Minatozaki Sana" Bisik perempuan disebelah ku bersamaan dengan dosen yang ikut menyebut namaku "MINATOZAKI SANA!" Seru nya, membuat seisi aula bergema akan suaranya, diikuti tepuk tangan seluruh mahasiswa.
"Hahaha kan..." Perempuan berambut hitam sebahu kembali menyahut lalu ikut bertepuk tangan.
"Kan memang kita sudah mengetahuinya lebih dulu Mo" Sambar Mina perempuan yang duduk disebelah perempuan berambut hitam sebahu. Mereka berdua sahabat ku.
Aku pun berdiri lalu mulai tersenyum kepada ketiga orang yang sangat penting dikehidupan ku, menandakan terima kasih. Sebelum akhirnya aku melajukan kedua kaki ku dengan ringan nya, menuju keatas panggung, kembali diikuti tepuk tangan dari seluruh mahasiswa di aula.
Aku berjalan menuju ketengah panggung dan di sambut oleh seorang dosen yang membacakan pemberian penghargaan dan aku membungkuk kepadanya memberikan hormat, lalu pria tua itu ikut membungkuk kepada ku, hingga kami berdiri tegap, lalu berjalan untuk meluruskan badan ku diatas panggung.
"Selamat yah" Seorang dosen yang tak asing diingatan ku, itu dosen di kelas sastra ku. Mr Siwon. Dia membuka telapak tangan nya menunggu aku menyambut nya.
"Terima kasih Mr" Jawab ku menyambut tangan nya, lalu beliau memberikan ku sebuah penghargaan sebelum akhirnya kami berdua berfoto bersama diatas sana. Hingga beberapa dosen yang lain ikut memberikan ku jabat tangan satu-persatu sebelum akhirnya aku kembali ketempat duduk ku.
"Terima kasih Kim Dahyun, aku harap kamu melihat ini. Akhirnya aku bisa menjadi apa yang aku mau. Bisa bebas memilih pilihan ku dan sekarang aku menjadi lulusan terbaik karena menulis sesuatu tentang mu" Batin ku, tersenyum sambil menitih kan air mata selama aku berjalan melewati para dosen. Ingin rasanya dia mengetahui apa yang sudah aku lewati selama ini dan berharap dia bisa melihat aku lulus.
*
*
*
Topi toga pun akhirnya dilempar oleh seluruh mahasiswa saat sudah berada didepan aula kampus, seluruh mahasiswa merayakan kelulusan mereka dengan sangat meriah, hingga seluruh lapangan yang luas ini dipenuhi oleh mahasiswa dari seluruh jurusan yang berada di kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her story is my past
RomancePerempuan yang kutemui disebelah rumah ku, tepatnya pantai yang berada disebelah rumah ku. Sesosok perempuan yang akhirnya menjadi teman ku sekaligus menjadi teman ku satu-satunya, setelah apa yang ayah ku buat kepadaku membuat kehidupan ku berwarna...