Pesan Author: (Nikmati moment ini sambil memutar lagu diatas.)
Setelah beristirahat penuh dirumah, aku akhirnya dapat kembali mengunjungi pantai ini untuk bertemu dengan Dahyun lagi, walau hanya sehari aku merindukan gadis itu, gadis yang membuka pikiran ku dan membuat aku tersenyum untuk pertama kalinya.
Aku berjalan diatas pasir pantai sendirian dan aku memulai perjalanan ini sendiri. Alas kaki ku lepas, melepaskan kulit kaki ku yang bersentuhan langsung dengan pasir pantai yang lembut dan hangat dibawah pepohonan kelapa.
Tersenyum senang memainkan kaki-kaki ini setelah asik memberikan jejak disekeliling pasir yang aku lewati aku akhirnya lelah dan memutuskan untuk duduk disana, dengan selembar kertas yang aku ambil di saku celana ku, tak lupa membaca surat yang Dahyun berikan untuk ku, dia bilang untuk membaca nya saat aku sendiri.
Saat inilah waktu yang pas untuk membaca nya dan selembar kertas yang terlipat mulai aku buka dan menujukan panjang sekali tulisan hangul disana, membuat aku semakin tak sabar untuk membaca barisan-barisan kalimat indah itu, sambil tersenyum menantikan kalimat yang ia tulis.
Minatozaki Sana
Aku tau, aku tau kamu punya banyak pertanyaan tentang apa yang aku ucapkan saat fajar tadi bukan?
Aku tau, kamu membaca surat ini karena kamu memiliki perasaan yang sama kepadaku bukan?
Dan aku juga tau, saat ini kamu menunggu kembali pertemuan kita selanjutnya bukan begitu? Atau bahkan kamu sedang menungguku menanti pertemuan kita?Aku mohon jangan menantikan pertemuan kita lagi, bukan karena aku membenci mu.
Saat pertama kali melihat mu, aku sudah jatuh cinta kepadamu, saat melihat mu sendirian di pantai itu, aku merasa beban yang kamu pikul sangat berat, terlihat dari wajah mu yang manis, namun selalu kau tekuk, tak pernah ada senyum terukir diwajah mu.
Aku tau itu, karena aku sering bertemu dan sering bergaul dengan banyak orang di negara ini, aku sadar melihat mu tak seperti orang yang pernah aku kenali, kesedihan mu berbeda dari kesedihan orang yang pernah aku temui Sana, membuat hati ku tergerak untuk membantu mu tersenyum, mencoba mengembalikan senyuman itu, walau senyuman itu terukir tak selamanya, tapi akhirnya aku berhasil membuat mu tersenyum lagi.
Aku senang melihat mu tersenyum lagi saat bersama ku, berarti tugasku sudah selesai. Dan saat ini aku memiliki tugas dengan masa laluku yang harus aku selesaikan dan aku juga tau urusan mu dengan masa lalu mu (Ayahmu) sudah selesai dan aku sangat senang mendengarnya.
Tapi kali ini aku mohon untuk aku menyelesaikan masa laluku, aku harap kamu mengerti.Maafkan aku tak bisa menjanjikan apa yang aku janjikan kepadamu, maafkan aku tak bisa menjadi yang kamu mau, hanya perlu kamu tau, aku sayang kamu, aku cinta kamu dan akan selalu begitu.
Aku mohon kepada mu satu hal, hiduplah seperti biasa walau tanpa ku, hiduplah seperti manusia biasa walau tanpa kehadiran ku dihidup mu, aku ingin kamu juga bahagia tanpaku, carilah teman dan pasangan seperti yang kamu pernah ceritakan, ingin hidup bebas saat kuliah dan ini lah saatnya.Jangan tunggu aku, aku bahkan tak dapat mengatakan jika suatu hari nanti apakah aku bisa kembali dengan selamat atau tidak, jadi tolong jangan tunggu aku.
Bencilah aku, jika itu membantu mu untuk melupakan aku, lupakan aku jika itu mengganggu kehidupan mu.Tapi yang perlu harus kamu ingat. Aku akan selalu mencintaimu dan akan selalu begitu hingga hembusan nafas terakhir.
Selamat jalan, manusia yang paling cantik yang pernah ku kenal dan manusia paling tangguh yang pernah aku kenal.
Selamat menempuh kehidupan baru mu, kehidupan bebas mu. Selamat jalan Minatozaki Sana dan sekali lagi maafkan aku dan aku mohon ikhlaskan aku. Selamat tinggal dan maafkanlah aku Sana tak dapat menepati janjiku.
Tidak, tidak ini tak mungkin Dahyun perempuan itu tak akan meninggalkan ku, aku... tidak, tidak. Ini pasti salah, aku pasti, aku pasti salah membaca nya, tak mungkin dia akan meninggalkan ku.
Ku mengulangi hal yang sama, dengan membuka kertas yang selesai ku baca, namun semua isinya tetap sama tak ada yang berubah, bahkan aku tak salah membaca satu kalimat pun.
Kertas masih setia kegenggam di tangan kiri ku dengan wajah ku yang menatap lamat ombak didepan ku yang naik turun dengan isi kepala ku yang entah berada dimana. Hanya masih berharap jika ini semua salah dan berharap isi surat ini berubah namun mau berapa kali aku berulang kali membaca kalimat ini, tak ada satu pun kata yang berubah.
"Tidak. Dia bohong. Aku yakin dia pasti kembali" Tegasku berbicara kepada diri sendiri dan kembali meyakinkan diri ku dia pasti akan kembali.
*
*
*
Tunggu, aku menunggu disini setia menunggu, dari sang surya masih diatas kepala hingga sang surya mulai tenggelam disana, tapi apa yang aku harapkan nihil tak ada seorang pun yang berada disana, hanya aku yang kini ditemani sang surya, walau sebentar lagi dia juga akan meninggalkan ku.
Pikiranku dan hatiku kembali bergelut tak berdebat. Pikiran ku hanya mengatakan jika dia memang pergi dan tak akan pernah bertemu dengan ku lagi dan hatiku masih berharap jika dia hanya menjahiliku dan pasti akan datang menjemputku.
Tapi kali ini pikiran ku menang, tak ada tanda-tanda perempuan itu akan menemui, bahkan sudah selama ini aku menunggu disini tapi aku masih tak dapat menemukannya, hanya surat nya yang berada setia ditangan ku.
"Tidak, ini tidak mungkin." Berdiri aku dari duduk berlari menuju lautan didepan ku, lalu berhenti ketika air sudah mulai berada diatas lutut ku, sadar aku sudah berlari jauh dari permukaan.
"Dahyun tak mungkin meninggalkan ku" Lagi dan lagi, aku berusaha membuat diriku percaya bahwa dirinya tak akan meninggalkan ku.
"KIM DAHYUN! DIMANA KAMU?JANGAN HANYA BERSEMBUNYI TEMUI AKU! AKU TAU KAMU DISANA DAHYUN!" Teriak ku menjerti, beriringan dengan air mata yang mengikuti teriakan itu, berharap dia akan mendengarkan dan datang kepada ku, namun hanya ombak yang membalas teriakan ku
"Aku mohon, jangan hanya bersembunyi temui aku, aku membutuhkan mu" Terisak, aku tak sanggup berteriak hanya terisak semakin sedih, melirik kesana kemarin mencari keberadaan perempuan itu tapi nihil.
Hingga kesedihan ini tak dapat aku tahan lagi, membuat tubuh ku bergetar menangis lalu terjatuh dengan lutut menumpu tubuh ku, aku menangis tak tertahankan.
"SANA!"Teriak seseorang.
"Dahyun?" Mata ku terbuka lebar setelah mendengar teriakan itu, mencari letak suara itu, namun saat berbalik badan aku hanya dapat melihat ayah ku yang berlari menghampiriku.
"Ayah?!" Seru ku, lalu disana ayah langsung memeluk ku dengan kedua lengan nya.
"Hey, tenang ada ayah disini" Bisik ayah memeluk ku.
"A..ayah....." Isak ku memanggil namanya. "Tolong bawa aku dari sini, aku ingin pergi dari sini. ayah... aku mohon"
KAMU SEDANG MEMBACA
Her story is my past
RomancePerempuan yang kutemui disebelah rumah ku, tepatnya pantai yang berada disebelah rumah ku. Sesosok perempuan yang akhirnya menjadi teman ku sekaligus menjadi teman ku satu-satunya, setelah apa yang ayah ku buat kepadaku membuat kehidupan ku berwarna...