Episode 22

11 1 0
                                    

Setelah hampir satu bulan aku dirawat dirumah sakit. Akhirnya aku bisa sembuh dan dapat diizinkan pulang oleh dokter, selama tak ada kendala lain dan jika ada kendala aku bisa rawat jalan untuk mengecek jika ada sesuatu yang harus disembuhkan. Ucap sang dokter.

"Sekarang izinkan aku untuk bertemu dengan Dahyun" Ujar ku meminta. Saat sedang duduk dimobil menuju arah pulang.

Aku teringat apa yang terjadi sebulan yang lalu. Setelah aku bertanya soal Dahyun dan kenapa dia tak ikut menjenguk ku, Ayah membuka suara dan menjelaskan jika aku akan menemui nya jika kalau aku sudah sembuh total dan keluar dari rumah sakit. Dan setelah penantian panjang dan akhirnya hari ini aku sembuh aku harus meminta janji ayah saat itu untuk mempertemukan aku dengan Dahyun.

*

*

*

*tingtong

Suara bel rumah seseorang berbunyi setelah bel gerbang ditekan oleh Jinyoung. Rumah yang tak terlalu besar tapi bisa dibilang mewah, jika dilihat dari interior nya, membuat aku kembali bertanya-tanya, apakah Dahyun sekarang memiliki rumah mewah seperti ini? 

Kepalaku bertanya-tanya menatap rumah itu kesana kemari, hingga pintu gerbang terbuka otomatis sesuai kehendak pemilik, seraya menyuruh kami masuk. Aku, Jinyoung dan ayah masuk kedalam setelah sang tuan rumah mengizinkan kami masuk.

Bersamaan dengan pintu rumah yang terbuka karena baru saja seseorang keluar untuk menyambut kami. Aku harap itu Dahyun yang memakai baju putih dan celana bahan hitam. Tapi setelah diamati lagi, bukan itu bukan Dahyun.

"Annyeonghaseyo ahjussi" Bungkuk seorang perempuan kepada ayah, seperti sudah sangat kenal dengan ayah. Perempuan itu terlihat sangat menghormati ayah. 

"Annyenghaseyo Chaeyoung" Ayah membungkuk kepada nya.

Setelah perkenalan itu, akhirnya kami masuk kedalam rumah milik seorang perempuan bernama Chaeyoung, entah aku tak tau sedang apa kita disini yang jelas aku masih berharap kedatangan Dahyun saat ini.

Mungkin rumah ini Dahyun tinggal sekarang bersama teman nya dan karena misinya sudah selesai dia tak harus bersembunyi seperti dahulu. Aku yakin Dahyun, aku yakin kamu pasti menepati janjimu, aku sekarang sudah disini, ayo keluarlah, aku tau kamu ada didalam rumah ini. 

Kami berempat duduk diatas sofa ruang tamu, aku menunggu Dahyun yang sampai saat ini tak kunjung datang, hanya seorang bernama Chaeyoung yang duduk di sofa nya tanpa ada perbincangan hanya keheningan yang tercipta diruangan ini.

"Jadi kapan Dahyun akan datang?" Tak sabar aku menunggu dalam keheningan, aku mencoba mencari tahu lebih dahulu.

Seluruh ruangan terisi dengan suara helaan nafas berbarengan terkecuali aku yang bingung dengan tingkah mereka. Lalu aku melihat Jinyoung dan ayah yang bangkit dari sofa lalu pergi meninggalkan aku berdua bersama Chaeyoung.

"Kalian mau kemana?" Bingung ku, namun Jinyoung menepuk lutut ku sambil tersenyum lalu beranjak pergi.

Ruangan kembali sepi setelah ayah dan Jinyoung pergi darisana keluar rumah lalu menutup pintu, seakan menyuruh ku untuk mengobrol empat mata bersama sang tuan rumah yang tidak ikut beranjak dari kursinya, namun raut wajah nya membuat aku bertanya-tanya sebenarnya ada apa?

"Ada apa? Tolong beritahu aku dimana Dahyun" Aku kembali meminta, kali ini sedikit mendesak.

*

*

*

Chaeyoung POV

Saat itu beberapa hari yang lalu, aku masih menjadi bawahan seorang Kim Dahyun setelah menyelesaikan misi terakhirnya aku ditugaskan untuk menjemput nya balik ke markas.

Her story is my pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang