-Ⴆαɠιαɳ ƙҽԃυα

366 50 7
                                    

˚₊·͟͟͟͟͟͟͞͞͞͞͞͞➳❥ ꒰ ⌨ ✰ V e e ⁱˢ ᵗʸᵖⁱⁿᵍ··· ꒱ | ೃ࿔₊•
.
.

Fang-laki-laki populer diSma. Kepribadiannya yang pendiam serta sangar membuatnya tak memiliki banyak teman. Itu pun dia memiliki teman hanya karna ia mengikuti ekskul basket.

Laki-laki berkacamata itu mengambil helm serta kunci motornya. Terlihat amat santai bahkan ketika jam sudah menunjukan pukul 07:03. Ia sudah telat 3 menit, namun ia tak berniat terburu-buru.

Alhasil sang bunda pun berdecak pinggang dengan apron ungunya "Fang!? Cepat berangkat! Kamu sudah telat loh!!. " tegurnya.

Fang nyengir sedikit sebelum mencium pipi sang bunda "Iya bunda, ini Fang mau berangkat. "

Melihat kelakuan anaknya bunda hanya mendengus "Kamu kapan tobatnya Fang?. "

"Kapan-kapan bund. " lalu Fang nyengir sedikit. Ia berlari menuju garasi ketika bunda sudah siap dengan spatula kesayangannya.

"BUNDA FANG ANAK BUNDA YANG PALING GANTENG BERANGKAT MENCARI PACAR DULU YA?!. " teriak Fang dari depan gerbang.

"FANG!. " kesal sang bunda.

Fang terlihat tertawa pelan "MAKSUD FANG TUH CARI ILMU BUND. "

Setelahnya, Fang pergi dengan motornya. Bunda hanya mengelus dadanya sabar seharusnya dulu ia buang saja anak gantengnya kepanti asuhan. Waduh jangan dong bund, disini banyak yang suka sama anakmu(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵).

Fang mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Ia kan sudah bilang bahwa ia tidak berniat buru-buru. Osis doang mah bukan masalah besar baginya.

Saat sedang asik-asik menikmati angin pagi hari. Tatapannya jatuh pada seseorang yang tengah duduk dihalte bis. Memakai seragam yang sama persis dengannya.

Ia kemudian memilih memberhentikan motornya sebentar, menatap lekat siapa yang tengah duduk dihalte bis jam segini sendirian.

Ah, Fang kenal anak itu. Anak yang berparas imut bak bayi dan tingginya yang tak seberapa. Itu Duri, teman sekelasnya. Anak yang duduk dibangku pojok sendirian, anak yang lokernya penuh sampah dan coretan, anak yang sering guru maki, anak yang pernah satu kelompok dengannya.

Sebenarnya Fang sendiri tidak terlalu mengenal Duri. Yang ia tahu, anak itu sering dibully karna parasnya yang lumayan err. . -feminim?. Berbeda dengan kelima kakak dan adiknya yang memiliki paras sangar dan tampan.

Ya itu sih yang dikatakan orang-orang disekolahnya. Fang juga mengakuinya, banyak yang bilang bahwa Duri mungkin bukan saudara mereka padahal pada nyatanya mereka bertujuh mirip walaupun Duri memiliki fitur wajah yang lumayan berbeda dari keenam saudaranya. Matanya yang besar, serta hidung yang mungil dan pipinya yang kelewat chubby.

Duri juga seperti anak-anak, polos.

Saat Fang perhatikan lebih dekat, ternyata Duri tertidur dengan posisi duduk. Fang bergidik ngeri melihatnya, karna Fang tahu bahwa tidur sambil duduk tuh enggak nyaman banget! Mungkin Duri sedang teramat lelah?

Fang memilih mengguncangkan bahu anak itu dengan perlahan. Dan gotcha! Mata besar Duri terbuka perlahan.

"Ught?.. Siapa? " gumam Duri setengah sadar. Fang menatap Duri datar. "Bangun, lo ngapain disini? Nggak niat sekolah? Mending pulang. "

sɪᴀ-sɪᴀ[ᴇɴᴅ]LPH[OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang