Happy Reading 🍊
Masih pagi tapi kantor sudah ramai, kebetulan semua sepertinya berangkat pagi dari rumah. Biasanya parkiran hanya ada dua kendaraan saja, tapi pagi ini parkiran untuk karyawan sudah hampir penuh saja.
Julian menarik Binar tiba-tiba ke ruangannya "Bi, ke sini sebentar." Binar terkejut karena dia sudah berada di ruangan Julian.
"Kenapa ya Pak, kok main tarik-tarik aja, ini saya berasa kita mau lakuin sesuatu dan ga mau ketahuan sama karyawan yang lain loh Pak." Binar menggoda Julian
Julian tidak bisa menyembunyikan senyumnya "Hari ini kamu aja yang meeting keluar sama saya ya."
"Pak cuma mau ngajak pergi meeting aja, udah kaya ngajak..." Binar menggantung kalimatnya sambil mempertemukan jari telunjuknya dan mnegedipkan matanya ke Julian
"Boleh juga, saya tutup pintu dulu bentar." Julian segera menutup pintu
Binar berlari ke pintu mendahului Julian "Yang benar aja Pak, belum pernah semerinding ini sama Bapak di kantor, nanti kalo udah mau berangkat Bapak kabarin aja." Ucap Binar berlalu dari hadapan Julian
Julian masih tersenyum melihat tingkah Binar. Bukannya tadi Binar yang memancingnya, sekarang malah Binar sendiri yang ketakutan.
Satu jam kemudian, Julian memanggil Binar untuk bersiap-siap berangkat ke tempat yang akan mereka datangi.
Binar dengan cepat mengambil tas yang kemaren di belikan Jay untuknya "Ayo Pak berangkat." Kemudian mereka berdua menuju mobil Julian.
Di mobil Julian terus memperhatikan Binar "Tas kamu baru ya, dari tadi di lihatin terus, saya juga baru kali ini lihat kamu pakai tas itu." ucap Julian sambil menyetir
"Jadi selama ini Bapak perhatian sama saya, ga nyangka banget deh" Binar tersenyum lalu menyipitkan matanya
"Saya nanya Bi."
"Ini tas dibeliin Jay lo Pak, kemaren kan libur dia minta saya nemenin buat cari kado ulang tahun mamanya, tapi ternyata dia jalan ke semua toko buat shopping. Saya kira Bella yang paling lama kalo milih sesuatu ternyata Jay lebih parah Pak." Binar antusias menjelaskan pada Julian
"Terus" ucap Julian
Walaupun sebenarnya Julian kurang semangat mengatakannya namun Julian cukup penasaran dengan yang Binar dan Jay lakukan saat pergi bersama.
"Terus pas mau makan tiba-tiba dia ngasih saya tas ini, katanya dia beli waktu saya mengantri di toilet. Padahal di traktir makan aja saya juga udah senang kok, malah di kasih tas mahal kaya gini, sebagai tanda terimakasih katanya. Emang bisa aja terimakasih orang kaya." Binar menjelaskan tanpa berhenti tersenyum
"Bahagia banget kayanya kalo kamu jalan sama Jay ya." ujar Julian
"Ih kenapa Bapak gitu pertanyaannya?" Jangan jangan Bapak cemburu ya?" goda Binar
Julian memalingkan wajahnya karena tidak ingin salah tingkah di tatap oleh Binar. Beruntung mereka sudah sampai di parkiran tempat meeting hari ini.
"Akhirnya sampai juga, yuk bi kita bisa telat kalo lama-lama di sini." Julian sengaja mengalihkan topik pembicaraan mereka tadi
"Tuh kan ga di jawab." Binar mencebikkan bibirnya dan mengikuti Julian
🍊🍊🍊
Sebelum menuju ke ruang meeting, Julian mengajak Binar untuk ke coffe shop terlebih dahulu.
"Pak kita ketemuannya disini, bukannya di ruang rapatnya ya Pak?" Binar heran kenapa Julian membawanya ke coffe shop padahal sebelumnya janji temu mereka di ruang rapat gedung ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Binar Vs Boss
General FictionJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. Binar dengan gaya ala cegil, ugal-ugalan dan tanpa malu-malu ini menyukai atasan di kantor tempat ia bekerja. Misinya adalah menikah dengan Bosnya yaitu Julian. Apakah Binar bisa meluluhkan hati Julian??