18. Kejutan

315 20 6
                                    

Happy Reading 🍊

Kegiatan di kantor semakin tidak menarik bagi Julian. Kantor sangat membosankan, hanya ada pekerjaan yang menumpuk, tidak ada lagi hal-hal yang membuatnya tertawa gemas atau menertawakan hal-hal lucu. Julian merasa hanya dalam beberapa minggu saja, berangkat ke kantor menjadi hal yang membosankan baginya.

Ini adalah hari ke-3 Binar pulang ke rumah ibunya. Julian merindukan tingkah Binar, merindukan senyum binar atau hal-hal lucu yang selalu di lakukannya untuk menggoda Julian. Binar masih bekerja di kantornya tapi rasanya sudah sangat berbeda, apalagi kalau sampai Binar memilih untuk berhenti bekerja di kantornya.

Pikiran Julian tidak bisa lepas dari Binar, bukannya sibuk mempersiapkan hari pertunangannya, Julian malah sibuk memikirkan Binar. Julian semakin risau dengan perasaannya. Sampai sekarang dia selalu memikirkan Binar, bagaimana jika nanti ia menikah dengan Tiffany, tidak mungkin dia harus berselingkuh dengan Binar karena tidak kuat menanggung perasaannya ini.

"Gimana bang? Mikirin Binar kan?" ucap Jay menepuk bahu Julian

"Gue ga tahu harus gimana lagi." Julian menyandarkan tubuhnya di sofa

"Ju, kalo menurut gue sih, mending lo perjuangin Binar, jangan kalah sama keadaan Ju." Gion yang baru memasuki rumah Julian langsung angkat bicara

"Setuju, buat apa lo menikahi orang yang ga lo cintai. Yang ada lo sama dia sama-sama terluka Bang?" Victor ikut menimpali

Julian masih mencerna kalimat dari teman-temannya. Julian masih bimbang, apa yang harus ia lakukan sekarang. Hanya Binar satu-satunya orang yang Julian inginkan.

"Sekeras apapun orang tua, dia pasti tetap mau yang terbaik buat anaknya Ju." ucap Gion

"Lo udah tau kan Gi, bokap gue orang yang ga suka di bantah, bokap dari dulu selalu keras sama gue. Lo bisa bayangin kalau gue nolak buat nikahin anak sahabatnya sendiri, yang ada bokap sama sahabatnya bakalan jadi musuh." Julian mengusap wajahnya kasar

"Lo harus perjuangin sekali lagi bang, lo jangan takut bokap lo bakalan ga terima, itu urusan kedua, yang pertama lo harus jelasin kenapa lo ga mau sama Tiffany, kemudian lo kasih tahu orang tua lo, kenapa lo harus pilih Binar." tutur Jay

Jay yang terkenal paling playboy diantara mereka berempat kini menjadi paling bijak, bukannya mengejar dan mengambil kesempatan untuk mengambil hati Binar, tapi Jay yang paling semangat untuk menyatukan Julian dan Binar.

"Sekarang lo galau kan, lo kangen Binar kan, ga bisa kalau ga ada Binar?" ucap Gion lagi

Julian tidak menjawab, Julian ingin membenarkan semua ucapan Gion, tapi hanya dalam hatinya.

"Jemput Binar bang, hari ini dia pulang kata Bella." usul Victor

"Gue belum pernah ke rumah orang tua Binar." jawab Julian pelan

"Gue sama Bella bakalan ikut, lo bisa pulang sama Binar aja nanti. Ungkapin perasaan lo sebelum semuanya terlambat." ucap Victor serius menatap Julian

Pagi itu rumah Julian di datangi oleh teman-temannya, karena beberapa kali ajakan untuk berkumpul bersama selalu di tolak Julian. Mereka tahu apa yang sedang di alami Julian. Mereka juga tahu tentang perasaan Julian yang sebenarnya, sehingga mereka memutuskan untuk berkumpul di rumah Julian.

🍊🍊🍊

Julian dan Bella sekarang sudah berada di rumah orang tua Binar, sedangkan Victor mampir ke tempat temannya karena ada urusan penting. Kedatangan mereka sedikit mengagetkan ibu Binar, untuk apa mereka menghabiskan waktu berjam-jam ke sini hanya untuk menjemput Binar. Pasti ada hal yang sangat penting

Binar Vs BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang