12. Jebakan

259 21 4
                                    

Happy Reading 🍊

Bella dan Binar yang sedang menikmati weekend di sebuah cafe asyik mengobrol sambil mencicipi makanan mereka. Membicarakan hal random ternyata memiliki kesenangan tersendiri bagi mereka. Misalnya membicarakan gosip di kalangan artis, atau membicarakan parenting untuk anak mereka kelak padahal mereka saja masih belum menikah.

"Eh lo beneran udah nyerah sama Om Julian?" tanya Bella tiba-tiba

"Kayanya sih iya, ga ada kemungkinan gue sama Pak Julian lagian bentar lagi dia mau meminang orang lain." jawab Binar lesu

Binar menyeruput minumannya dengan pikiran yang sebenarnya tidak lepas dari Julian dan Tiffany.

"Dari kemaren-kemaren gue suruh berhenti lo nya ga mau, sekarang tanpa di suruh lo berhenti sendiri, kok bisa sih Bi?" Bella melipat tangannya di meja, serius memandangi Binar

"Lo mau gue bocorin rahasia ga? Tapi jangan bilang sama Om lo ya."

Bella mengangguk "Mau, ga bakalan gue kasih tahu Om Julian kok."

"Sebenarnya waktu liburan kemaren, gue ga sengaja mergokin Pak Julian sama Tiffany di kamar."

Mata Bella membola tidak menyangka "Hah? Serius lo Bi, ngapain mereka di kamar berduaan?"

Binar meletakkan telunjuk di bibirnya "Sssttt jangan keras-keras juga Bell, lo kira kita lagi dimana? Banyak orang nih."

Bella menutup mulutnya "Iya iya gue kaget banget Bi, terus lanjut."

"Sedih kalo gue ceritain sebenarnya Bell, tapi mau gimana, udah lama gue pendam sendiri, udah saatnya gue ceritain ke lo." tutur Binar

"Gue mau ganti baju waktu itu karena udah lumayan basah karena kita main di pantai. Dari jauh gue liat Pak Julian sama Tiffany posisinya itu mereka deket banget, Pak Julian duduk di ranjang, Tiffany berdiri. Tiffany majuin wajahnya biar makin deket sama Pak Julian. Lo tau kan mereka mau ngapain." Lanjut Binar dengan suara yang mulai lemah

Binar menghela nafas "Gue ga berani lagi lanjutin, gue buru-buru kabur biar mereka ga lihat gue. Kacau banget deh saat itu, mau cerita sama lo, ga enak juga soalnya kan kita posisinya lagi liburan bukannya lagi sesi curhat sedih, makanya gue ga mau rusak suasana."

"Astaga, gimana perasaan cegil satu ini, mencintai atasannya ugal-ugalan, tapi yang dapat ciumannya malah cewe lain. Sini gue peluk dulu." Bella mengulurkan tangannya ke arah Binar

"Ah ga usah lebay lo, gue udah gapapa kok. Makanya sekarang gue mau mundur aja. Kayanya gue emang di anggap ponakan aja sama Pak Julian." Binar menolak Bella

"Tapi kok bisa ya, padahal Om Julian belum menyetujui perjodohan itu, dia bahkam bilang sama Oma kalau bisa ga usah dijodohin, dia bisa cari sendiri."

"Kali aja, Tiffany udah berhasil memikat hati Pak Julian." sela Binar

"Lah berarti Tiffany lebih berbakat dong dari lo, kan lo yang udah lama ngejar tapi ga berhasil juga, giliran Tiffany sekali coba langsung berhasil." Bella menggoda Binar

Wajah Binar berubah kesal "Nyesel gue cerita sama lo Bell, mending gue pendam sendiri aja."

Tawa Bella pecah sambil menepuk-nepuk bahu Binar "Ga kok, gue becanda aja, lagian lo serius amat. Masih banyak cowo bujang di luaran sana yang nungguin lo, ga usah sedih lagi yaaa."

Binar menatap sinis Bella "Iya iya lagian gue cantik, baik, rajin menabung, ga sombong, siap menjadi istri soleha dan taat suami."

Mereka berdua terkekeh karena perkataan Binar. Tiba-tiba ponsel Bella berbunyi, segera Bella mengangkatnya. Binarpun melanjutkan aktivitas makannya yang sempat terhenti karena curhat tadi.

Binar Vs BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang