Happy Reading 🍊
Sudah seminggu semenjak kejadian di villa itu berlalu. Kini Binar dan lainnya kembali ke kehidupan sebenarnya, disibukkan dengan pekerjaan masing-masing.
Binar menjadi orang yang berbeda setelah itu. Binar jadi sering menghabiskan waktu bersama Jay, entah Jay ke kantor Binar atau mengajak Binar pada hari libur. Jay selalu mengusahakan menjemput dan mengantar Binar ke kantor, jika biasanya Binar selalu menolak, namun sekarang ia menerimanya begitu saja. Mungkin dengan cara ini Binar bisa mengesampingkan perasaannya pada Julian.
Di kantor Binar bersikap seolah karyawan pada umumnya, tidak ada lagi rayuan gombal, tidak ada lagi kesempatan untuk mengganggu dan mengjahili Julian. Binar hanya menemui Julian untuk hal yang penting saja.
Binar sekarang lebih suka jika di kantor tidak bertemu dengan Julian. Suatu ketika ia akan berpapasan dengan Julian, Binarpun lebih memilih putar balik dari pada harus berpapasan dengan Julian. Tidak hanya itu, beberapa ajakan Julian untuk pulang bareng dengannya ditolak oleh Binar.
Julian menyadari hal itu, ia pun bingung apa yang harus dilakukan agar Binar tidak memnjauhi dirinya seperti ini. Julian yang terbiasa dengan sikap ceria Binar, kini benar-benar merasa ada yang kurang.
Julian tidak terbiasa dengan sikap formal Binar, Julian lebih suka dengan sikap Binar yang dulu. Julian berpikir apakah ini karena Binar dan Jay semakin dekat, sehingga Binar membatasi diri dengannya.
Binar sedang membereskan meja kerjanya dan bersiap untuk pulang. Hari ini Binar tidak dijemput Jay karena Jay sedang ke luar kota. Binar juga tidak pulang dengan Bella, karena Bella pergi dengan Victor. Binar hanya akan memesan gojek untuk pulang.
"Pulang sama saya saja Bi, kamu pulang sendiri kan. Soalnya saya denger Jay ada di luar kota?" ucap Julian
Julian berdiri di antara meja Binar dan Bella sehingga menghalangi Binar untuk keluar.
"Ga usah Pak, saya mau pesan gojek aja."
"Bi, kenapa sih Bi kok selalu nolak ajakan saya, perasaan sebelum liburan kamu ga kaya gini deh." Julian membungkukkan badannya menatap Binar
"Semua itu ada masanya Pak."
Binar berdiri dari duduknya hendak melewati Julian tapi Julian tidak beranjak dan tetap berdiri di tempatnya.
"Pulang sama saya atau saya ga biarin kamu lewat."
Binar menatap kesal "Pak jangan becanda kaya gini ga cocok sama umur Bapak."
"Biar aja Bi, sikap kamu dingin kaya gini juga ga cocok sama kamu." ucap Julian tidak mau kalah
"Bapak sebenarnya mau apa?"
"Saya mau ngomong sama kamu, makanya saya ajak kamu pulang bareng Bi."
"Ngomong apa Pak? Ngomong di sini aja, saya buru-buru ini." rungut Binar
"Kok kamu jadi ngejauhin saya Bi?"
"Emang kita sedekat apa sih Pak, sampai-sampai bilang saya ngejauhin Bapak?" tukas Binar
Kali ini Binar menatap Julian dengan tatapan tajam yang sulit diartikan. Julian bahkan belum pernah melihat Binar menatapnya seperti ini.
Julian terkejut dengan pertanyaan Binar "Bi, kok kamu ngomongnya kaya gitu, bukannya selama ini kita emang udah deket ya. Bahkan kamu udah kaya Bella sama saya."
"Kalo cuma kaya Bella ya udah Pak, kalo Bella berubah wajar Bapak tanyain karena emang ponakan Bapak, kalo saya kan bukan siapa-siapanya Bapak, jadi kalo saya berubah kapan aja itu wajar, karena dari awal kita emang bukan siapa-siapa Pak."

KAMU SEDANG MEMBACA
Binar Vs Boss
General FictionJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. Binar dengan gaya ala cegil, ugal-ugalan dan tanpa malu-malu ini menyukai atasan di kantor tempat ia bekerja. Misinya adalah menikah dengan Bosnya yaitu Julian. Apakah Binar bisa meluluhkan hati Julian??