20. Perjuangan

259 18 4
                                    

Happy Reading 🍊

Rumah Julian tiba-tiba menjadi sunyi. Tawa dan canda yang tadi terdengar di rumah itu, seketika menghilang. Kedatangan Tiffany yang tiba-tiba membuat mereka yang berada di sana menjadi canggung.

Tiffany berjalan mendekati keberadaan mereka, meremas udara di tangannya. Menahan sakit hati mendapati orang yang akan segera bertunangan dengannya tengah bermesraan dengan wanita lain di rumahnya.

"Jadi ini wanita yang membuat kamu tidak bisa mencintai saya sedikitpun Ju? Kamu tahu, kalau aku susah payah memperjuangkan kamu di hadapan orang tuaku, aku hanya menjelaskan pada mereka semua hal baik tentang kamu."

"Tapi lihat, apa yang kamu lakukan bersama wanita lain di rumah ini, kamu bahkan tidak malu sedikitpun pada orang tua kamu atau orang tuaku, bagaimana perasaan mereka jika mengetahui ini?" Tiffany menatap Julian lekat

"Saya minta maaf Fan, saya memang berniat memberitahu kamu hari ini, tapi kamu sudah lebih dulu berada di sini. Kamu tahu, saya tidak ingin menyakiti kamu, saya juga tidak bermaksud menunjukkan hal ini ke kamu Fan."

"Saya akan memberi tahu kamu sekarang, kalau saya tidak bisa melanjutkan perjodohan kita. Setelah ini saya akan memberi tahu orang tua saya kemudian orang tua kamu secara baik-baik. Saya tidak ingin memaksakan pernikahan ini Fan, kita hanya akan saling menyakiti nantinya. Sampai kapanpun pernikahan kita nanti tidak akan di landasi dengan rasa cinta, akan lebih menyakitkan nanti, jika saya menikahi kamu, tapi saya mencari wanita yang saya cintai nantinya."

Julian menggenggam tangan Binar di hadapan Tiffany. Binar merasa akan menyakiti hati Tiffany, ia kemudian menarik tangannya dari genggangman Julian, namun Julian menggenggamnya lebih erat. Sehingga Binar hanya mampu menundukkan kepalanya.

"Memang apa yang sudah diberikan wanita itu pada kamu Ju, sudah berapa kali kalian tidur? Apa wanita itu telah berhasil memuaskan nafsu kamu selama ini Ju." teriak Tiffany

Tiffany menatap geram. Kini Binar tak lagi menunduk, mendengar ucapan menyakitkan dari Tiffany, Binarpun mengangkat kepalanya dan berjalan mendekati Tiffany.

"Apa hanya itu satu-satunya hal yang terpikirkan oleh kamu? Apa cuma hal semurah itu yang bisa kamu lakukan, untuk membuat laki-laki mencintai kamu?"

"Saya mungkin hanya wanita biasa, karyawan biasa, bukan lulusan universitas luar negeri seperti kamu, tapi pikiran saya tidak serendah itu. Menganggap semua masalah bisa di selesaikan dengan selangkangan. Selama ini saya mengagumi kamu, ternyata hari ini kamu menunjukkan siapa kamu sebenarnya." Binar tersenyum sinis

Binar tidak beranjak sedikitpun, matanya menatap tepat pada bola mata Tiffany. Omong kosong orang-orang yang menganggap dirinya lebih baik dari orang lain, harus di balas dengan kata-kata yang menyakitkan seperti ini.

Binar menyeringai, ketika Tiffany menunjukkan amarahnya, tangannya siap untuk menampar Binar, namun dengan sigap Binar menangkap tangan itu, kemudian mendorongnya. Julian mendekati mereka, takut akan terjadi pertengkaran yang lebih sengit dari ini.

"Sebaiknya kamu pergi dari sini Fan, kita akan selesaikan ini berdua. Selama ini saya menghormati kamu, jadi jangan pernah mengatakan hal murahan seperti tadi, apalagi pada Binar. Dia orang yang saya cintai, kamu harus tahu itu." Julian menatap Tifffany dengan serius

"Satu lagi, Binar wanita baik-baik yang akan saya nikahi, bukan wanita pemuas nafsu seperti yang ada di pikiran kamu itu." lanjut Julian

"Oo silahkan, jadi sekarang kamu membelanya Julian, aku tidak akan tinggal diam dengan semua ini. Kalian harus membayarnya. Kalian menghancurkan kebahagiaan aku, maka kalianpun tidak boleh bahagia. Aku akan membuat kalian menyesal telah melakukan ini."

Binar Vs BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang