Happy Reading 🍊
Meskipun hubungan Julian dan Binar semakin baik setiap harinya. Tapi di kantor mereka tidak menunjukkan kemesraan, mereka tetap profesional dengan pekerjaan mereka.
Binar tidak melupakan tugasnya sebagai bawahan Julian, dia tetap bertingkah layaknya seorang karyawan, tanpa memandang statusnya sebagai kekasih atasannya.
Terik matahari rasanya menembus ruangan di kantor Binar. Memang bulan ini jarang hujan, belum lagi padatnya kota membuat cuaca di perkotaan semakin panas.
Beberapa karyawan sudah bersiap untuk pulang, beberapa lagi sudah ada di parkiran tempat kendaraan mereka terparkir. Sedangkan Bella dan Binar masih berada di kantornya. Mereka masih mengobrol tentang pekerjaan mereka hari ini.
Julian muncul dari ruangannya. Kedatangan Julian bahkan tidak disadari oleh dua orang yang tengah asyik bercerita. Julian mendekati mereka dengan langkah pelan.
"Hmmm" Julian sengaja ingin mengejutkan mereka
"Apaan sih Om, mau ngajakin Binar pulang, bilang aja." ucap Bella sambil merapikan barang-barang di atas meja kerjanya
"Iya, gapapa ya kalau Om pulangnya berdua aja, kamu ga diajak, kan kamu bawa mobil sendiri." goda Julian
Bella memutar bola matanya, sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas. Kemudian beranjak pergi dari sana setelah mendengar ucapan dari omnya sekaligus atasannya itu.
"Iya iya Om, aku duluan ya Bi, kayanya Om Julian udah nyuruh aku pulang."
Binar mengangguk, tersenyum geli karena tingkah Julian. Julian mengulurkan tangannya, berharap Binar menyambutnya, sehingga mereka bisa bergandengan tangan.
Binar mengabaikan tangan Julian "Udah ah, mau pulang ga nih Pak, atau saya tinggal aja Bapak ini."
"Padahal kan saya mau tangan saya di genggam kamu Bi."
"Ga usah Pak, kan Bapak masih bisa jalan sendiri ga perlu di arahin kan sama saya."
"Bi kan orang pacaran kaya gitu."
"Ga Pak, saya ga suka pacaran modelan gitu. Saya lebih suka ngelakuin hal-hal kaya gitu setelah menikah Pak."
Binar beranjak dari duduknya, kemudian berjalan ke luar. Julian mengikuti langkah Binar sambil tersenyum.
"Kamu kodein saya ya, biar segera dinikahin."
"Menurut Bapak?" tanya Binar sambil mengangkat alisnya
"Iya nih, berarti saya harus segera batalin pertunangan saya sama Tiffany, biar bisa segera nikahin kamu."
Binar mengangkat bahunya, lalu merangkul tangan Julian. Senyum bahagua tercetak di bibir Julian, mereka memasuki mobil dan meninggalkan tempat itu.
Sebelum mengantar Binar, terlebih dulu Julian mampir di rumahnya, untuk berganti pakaian dan mandi karena cuaca hari ini membuatnya gerah dan berkeringat.
Julian bergegas menuju kamarnya, sesaat setelah sampai di rumahnya. Binar menunggu di ruang tamu, sambil menikmati ice cream yang sudah diambilnya dari kulkas.
Semenjak mereka resmi menjalin hubungan, Julian hanya bisa mengekspresikan perasaannya lebih leluasa di rumahnya. Karena Binar selalu menolak jika Julian menunjukkan sikap mesra ketika mereka berada di kantor. Karenanya Julian sering mengajak Binar ke rumahnya.
Binar menghabiskan ice creamnya, namun Julian belum selesai dengan aktivitasnya. Segingga Binar memutuskan untuk melihat ponselnya, membuka sosial media sambil mencari kesibukan agar tidak merasa bosan di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Binar Vs Boss
Ficción GeneralJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. Binar dengan gaya ala cegil, ugal-ugalan dan tanpa malu-malu ini menyukai atasan di kantor tempat ia bekerja. Misinya adalah menikah dengan Bosnya yaitu Julian. Apakah Binar bisa meluluhkan hati Julian??