Part 6

1.2K 76 4
                                    

Happy Reading guys 😚

   Dokter Nayeon di panggil kerumah, Soonyoung terus berteriak histeris setelah melihat ular dalam kardus . Setelah memberikan obat penenang, Soonyoung bisa terlelap. Sebenarnya semua terasa begitu janggal bagi Jihoon . Dia heran mengapa kondisi Soonyoung bukan nya membaik tapi makin cepat histeris seperti ini setelah rutin therapy. Jihoon merasa Soonyoung sekarang makin ketergantungan pada Dokter Nayeon, tidak dia bukan nya sedang cemburu tapi ini terasa begitu janggal.

Teh hangat di seruput oleh Nayeon, beberapa menit yang lalu Jihoon membuatkan nya.

"Pasti sangat sulit kan ?"Nayeon meletakan cangkir teh ke meja.

"Ya begitulah tapi, dia adalah suami ku. Sudah resiko ku menikahi nya, aku yakin dia bisa sembuh jika rutin therapy "

"Bagaimana jika aku bilang kenyataannya bahwa Soonyoung tidak akan sembuh ?"

"Maksud nuna, semua therapy ini sia sia ?"

"Apa kau akan meninggalkan nya ?"

"Tentu tidak "

"Aku miris dengan pilihan yang kau ambil, menjadi pihak bawah apa itu tak melukai harga dirimu ? Aku tahu sebelum kau menikahi Soonyoung kau laki laki normal bukan ?"

"Aku memang tidak normal nuna, aku ini cacat sebagai laki laki, mana ada laki laki yang punya rahim "Jihoom menundukan wajahnya, jemari nya saling meremat.

"Jangan bicara seperti itu Jihoon "Nayeon memeluk Jihoon tanpa aba-aba, bolehkah Jihoon memiliki seseorang untuk bersandar ? Bisa kah dia memiliki teman untuk berkeluh kesah ? Bisakah Nayeon dia percayai ?

"Aku tahu ini berat untuk mu, aku ada di samping mu jika kau ingin mengeluh "Nayeon mengelus punggung Jihoon.

"HAAAAAAAAAA"*

Sebuah teriakan dari kamar membuat  Jihoon dan Nayeon melepaskan pelukan mereka lantas lari menuju kamar. Dilihatnya Soonyoung sedang memeluk tubuh nya sendiri di pojok kamar.

"Ada apa, ada apa Soonie?"Jihoon memeluk suami nya

"Tadi ada kak Seungyoun hiks hiks, dia mau membunuh ku !"

"Soonie, kak Seungyoun koma, dia ada dirumah sakit ! Apa kau bermimpi buruk ?"Jihoon menakup wajah Soonyoung.

"Tapi tadi Kak Seungyoun kesini dia mau balas dendam pada Soonie hiks hiks "

"Tidak Soonie tidak akan ada yang melukai Soonie ada Jihoonie disini "Selain mengucapkan kata kata penenang, Jihoon hanya bisa memeluk tubuh Soonyoung.

"Jihoon, aku rasa Soonyoung mulai berhalusinasi, sebaiknya dia rawat di rumah sakit agar kondisi lebih baik "

"Soonyoung tidak gila ! Dia hanya mengalami gangguan mental nuna ! Jangan pernah sarankan hal seperti itu lagi !"Jihoon kesal

"Jihoon bukan begitu maksud ku ..."

"Nuna lebih baik pergi, aku perlu menenangkan Soonyoung "

"Baiklah aku permisi "Nayeon lantas  meninggalkan rumah itu.

****

  Mungkin Jihoon harus memikirkan ulang keputusan nya, soal saran Nayeon. Sudah seminggu ini kondisi Soonyoung semakin memperihatinkan. Setiap kali Jihoon meninggalkan kamar maka sudah pasti Soonyoung akan berteriak histeris . Dia selalu berteriak dan berkata bahwa Seungyoun datang untuk menyakiti dirinya. Jieun terkena migren dadakan akibat teriakan Soonyoung, Jihoon jadi merasa bersalah.

"Ji, coba besok ajak Soonyoung menjenguk Seungyoun. Ini sudah tiga bulan sejak kejadian itu, dia belum sadar dari koma nya. Mungkin saja mati nya susah sebelum dapat maaf dari kalian berdua "

"Bibi astagah "

"Ji, jika saja aku tidak memandang nyonya Kwon, sudah ku jebloskan Seungyoun dan Jungchan ke penjara ! "

"Bibi, aku sudah melupakan kejadian itu "

"Jihoon kau tahu seharusnya Soonyoung memukul Seungyoun sampe mati , supaya tidak koma, orang jahat mati nya susah "

"Bibi jangan begitu, nanti Soonyoung dengar "

"Suami mu itu tidur, lagi pula jika dia dengar kan dia juga tidak akan paham apa yang sedang kita bahas "

Jieun memang tipe orang yang blak-blak an, apapun yang ada di pikiran nya selalu dia ucapkan . Terserah apa itu akan menyinggung perasaan orang lain atau tidak . Tapi meski begitu, dia adalah orang yang paling tulus. Jika bukan karena Jieun mungkin Jihoon tak akan  menjalani kehidupan seperti sekarang. Orang tua nya bahkan membuang nya saat tahu bahwa Jihoon memiliki rahim, karena itu di anggap aib.














Keesokan hari nya Jihoon mengikuti saran Jieun mengunjungi rumah sakit untuk menjenguk Seungyoun yang koma .

"Soonie lihat kan ? Kak Seungyoun disini, dia koma  "

"Lalu yang Soonie lihat itu apakah hantu ?"

"Bukan sayang, Soonie hanya sedang lelah, jadi Soonie berhalusinasi "

"Halusinasi itu apa ?"

"Emm begini, apa Soonie masih marah pada kak Seungyoun soal kematian dedek bayi ?"

"Marah, Soonie masih marah, gara-gara kak Seungyoun dedek bayi pergi !"

"Soonie tak mau kan tak di ganggu terus sama bayang bayang kak Seungyoun ?"Soonyoung mengangguk

"Ikhlaskan semua nya ya ? Maafkan kak Seungyoun supaya dedek bayi juga tenang di surga, Soonie mau memaafkan kak Seungyoun ? "

"Kak Seungyoun, Soonie sudah maafkan kak Seungyoun, jika kakak mau menyusul dedek bayik, Soonie sudah ikhlas "

Brak

Pintu ruangan terbuka, Yunjin menatap Jihoon dan Soonyoung penuh emosi.

"Sedang apa kalian di sini hah ! Kau parasit dan idiot pergi dari sini !" Yunjin mendorong tubuh mereka agar menjauh dari ranjang Seungyoun

"Mau apa kalian hah ! Belum cukup membuat tunangan ku koma hah ? "

"Yunjin kami hanya menjenguk tidak ada maksud apa-apa  kami hanya mendoakan kak  Seungyoun"

"Mendoakan ? Cih ! Tunangan ku tidak butuh doa kalian !"

"Yunjin kenapa terus membentak Jihoonie! Jihoonie idak salah apa-apa "

"Diam kau idiot ! "

"Cukup Yunjin, berhenti menghina suami ku "

"Oh ya parasit memang cocok dengan orang idiot seperti mu !"Yunjin menunjuk dada Jihoon  dengan telunjuk lentik nya.

"Jangan tunjuk tunjuk Jihoonie seperti itu !"Soonyoung mendorong tubuh Yunjin hingga jatuh ke lantai lantas menarik Jihoon keluar dari ruangan itu.

Yunjin memekik kesal, berani-berani nya mereka melakukan ini pada nya.

"Kenapa kau lemah sekali sayang "Yunjin berdiri dan menatap wajah tunangan nya yang baru saja membuka mata nya

"Kau, ini semua gara gara kau ! Mau sampai kapan kau pura pura koma hah !"

"Sampai mereka jadi gila "

"Sayang !!! Aku ingin kita segera menikah, bagaimana bisa kita menikah jika kau terus terusan berbaring disini ?!"

"Kita bisa menikah diam-diam, kapan? Mau besok, lusa ? "Seungyoun tersenyum, Yunjin langsung berhambur ke pelukan tunangan nya. Sementara pikiran Seungyoun sedang berkecamuk, bisa- bisa nya si parasit dan si idiot itu mendoakan dia agar cepat mati.  Jika tidak sedang berpura-pura, sudah dia cekik si idiot itu . Dendam nya terhadap Seungyoun semakin bertambah karena si idiot itu sudah berani mencelakai nya. Dia hampir saja kehilangan nyawa nya 3 bulan lalu ketika si idiot itu menghantam kepala nya dengan guci. Dan Jihoon, ah Seungyoun ingin membuat pria itu putus asa dan memohon kematian nya.

TBC

Sorry for typo

Thanks for reading

Voment and follow me 💗


Idiot Husband [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang