Part 22

882 79 4
                                        

Happy Reading 😘

   Jungchan duduk di samping ranjang tempat nyonya Kwon di rawat, selama ini mungkin dia terlihat tak perduli pada segala hal. Tapi sesungguh nya dia sangat menyayangi sang mama, dia hanya cemburu pada Soonyoung dan kata-kata Seungyoun mempengaruhi nya. 

"Ma...mama harus sembuh ya ...mama harus datang ke konser tunggal Chan nanti "

"Putra mama benar-benar jadi penyanyi hm "

"Iya ma, Chan bisa mewujudkan cita-cita Chan selama ini " tangan sang mama di genggam

"Mama rasa waktu mama sudah dekat sayang, mama hanya ingin bertemu dengan Soonyoung dan Jihoon untuk terkahir kali nya sebelum mama pergi "

"Mama jangan bicara begitu ma ! Mama pasti akan sehat kembali !"punggung tangan sang mama di kecup, Jungchan sungguh takut bila sang mama benar-benar pergi

"Chan ....boleh mama minta sesuatu pada mu nak ?"

"Apapun ma, katakan !"

"Tolong sudahi rasa benci mu pada kakak mu Soonyoung, tolong mama ingin melihat ketiga putra mama akur seperti dulu "

"Ma aku tidak suka bahas ini, aku perlu waktu untuk memaafkan dia, gara-gara dia papa meninggal ma "

"Chan .... Itu semua takdir, bukan salah Soonyoung sayang. Seumur hidup Soonyoung terus merasa bersalah hingga dia terkena gangguan mental. Jangan benci Jihoon juga, kalau bukan Jihoon siapa yang mau menikahi Soonyoung? "

"Jihoon itu menikahi Soonyoung demi harta ! Demi menutupi keadaan nya yang cacat sebagai seorang pria "

"Memiliki rahim bukanlah cacat Chan, itu anugerah Tuhan.  Apa kau lupa apa yang telah kau dan Seungyoun lakukan pada Jihoon ? Mama tahu semua nya Chan, tapi karena mama terlalu egois dan menyayangi kalian mama memilih diam "

Chan tertegun, ah bodoh nya dia kira selama ini sang mama tak tahu menahu perbuatan nya yang sekongkol dengan Seungyoun melakukan hal keji pada Jihoon.

"Coba tanya kan pada hati kecil mu sayang, menurut mu Jihoon itu orang yang pantas di benci ? Apa dia akan bersikap licik pada Soonyoung ? Pada keluarga kita ? Dia tulus Chan ...."

Sang mama benar, Jihoon bahkan rela meninggalkan seoul bersama Soonyoung agar tak terus-terusan di anggap parasit oleh dirinya dan Seungyoun. Ponsel Chan berdering, dia meminta izin pada sang mama untuk keluar sebentar.

Ketika Chan mengangkat telepon, Yunjin masuk ke dalam ruangan sang mertua.

"Yunjin sendirian saja ? Dimana Seungyoun dan Yena ?"

"Seungyoun sibuk mengurus perusahaan, putri ku tentu saja sekolah "

"Aku sangat rindu Yena, juga cucu ku yang satu lagi "

"Cucu mama itu cuma Yena, mama tak perlu merindukan yang lain ! "

"Yunjin apakah Seungyoun sudah menghubungi Soonyoung agar datang kemari ? Mama ingin bertemu dengan Soonyoung untuk yang terakhir kali "

"Untuk apa sih mama terus-terusan berkata ingin bertemu si idiot dan si parasit itu ? Apa jika bertemu mereka mama akan sembuh ?! Akan sehat kembali hah ? Orang tua sungguh merepotkan !'

Nyonya Kwon menekan dada nya, sungguh ucapan Yunjin sangat menyakitkan.

"Berhenti menyebut nama si idiot dan si parasit itu ! Mama tahu tidak ? Seungyoun sangat muak mendengar nya ! Selama ini yang bekerja keras untuk mengembangkan perusahaan adalah Seungyoun ! Dan yang selalu mama pedulikan hanya si idiot saja ! Berhentilah jadi beban untuk suami ku ! Jika sudah waktu nya mati, mati saja jangan bikin repot kami !"

Usai mengucapkan kata-kata menyakitkan itu, Yunjin keluar dari ruangan sang mertua dan berpapasan dengan Chan di koridor. Saat Chan masuk ke dalam ruang rawat sang mama, ia melihat sang mama tampak kesakitan dan menekan dada nya. Sang mama terus mengucapkan nama Soonyoung, Chan yang panik berteriak memanggil dokter.

Tapi rupanya itu adalah hari terakhir dia melihat sang mama, dokter berkata sang mama terkena serangan jantung dan tak bisa di selamatkan. Hanya sebuah penyesalan yang Chan dapatkan, seumur hidup nya dia sibuk membenci Soonyoung dan bersikap tak perduli pada sang mama. Dia bahkan belum sempat membahagiakan sang mama.  Chan yang di selimuti perasaan kacau, meluapkan emosi nya pada Yunjin, dia yakin sang mama terkena serangan jantung gara-gara Yunjin. Tapi Seungyoun justru membela Yunjin, apa yang terjadi pada sang mama adalah takdir. Untuk pertama kali nya Chan kecewa pada sang kakak yang selama ini selalu dia bela.

Air mata mengalir di pipi mengingat kejadian menyakitkan itu . Mata Chan menatap nisan bertuliskan  nama sang mama. Kini setelah kepergian sang mama, Chan sering meneteskan air mata . Dia merasa sudah tak punya tujuan hidup lagi. Cita-cita nya menjadi seorang penyanyi memang tercapai, saat ini dia adalah penyanyi ballad yang sangat di gandrungi kaum remaja . Lagu-lagu yang ia nyanyikan selalu berhasil menyentuh hati para kaula muda. Jadwal nya itu sangat padat, dan itu membuat dia tak bisa selalu membantu Sunghoon untuk mengawasi tindak tanduk Yunjin. Dia punya kewajiban sendiri pada karir nya. Ponsel nya sudah berulang kali berdering, itu pasti manajer nya.

"Mama Chan pamit, nanti Chan akan kemari bersama dengan kak Seungyoun dan kak Soonyoung, Chan janji ma "Chan usap air mata nya, membetulkan masker lantas berjalan menuju mobil, dia harus segera pergi sebelum manager nya mengamuk.

****

  Ajakan piknik, Nayeon tertawa, dia pikir Jihoon sudah tidak waras. Nekad sekali datang ke kosan mereka dan mengajak Seon Woo untuk piknik ?

"Ayo Sunoo ikut bubu, nanti biar Sunoo lebih dekat dengan ayah dan juga Sunny "

"Dasar pelakor tidak tahu diri ! Menurut mu putra ku mau pergi dengan mu hah !"cerca Nayeon

"Sunoo rindu ayah kan ? Bubu gak ada rencana buruk Sunoo, mau ya ?"pinta Jihoon tulus

"Pergi dari sini gay sialan !"Nayeon menarik paksa Jihoon agar keluar dari rumah kost nya, Nayeon bahkan membanting pintu usai Jihoon berhasil keluar.

Jihoon berjalan lesu menuju mobil nya, dia masuk dan duduk memegang setir . Tapi dia urung menghidupkan mesin mobil, dia masih berharap Sunoo akan menyusul nya tapi mungkin itu harapan yang sia - sia ?

"Paman Jihoon !!!! "Suara itu ? Jihoon menoleh dan melihat Sunoo dengan napas tersengal-sengal. Jihoon lantas keluar dari mobil, dia pegang kedua bahu Sunoo, pipi kiri Sunoo tampak memerah .

"Apakah Nayeon menampar mu nak ?"tanya Jihoon hendak menyentuh pipi Sunoo tapi Sunoo memalingkan wajah nya.

"Ini bukan apa-apa "

"Baiklah lupakan itu, jadi Sunoo mau kan ikut piknik ? Bertemu dengan ayah Soonyoung dan Sunny ?" Sunoo balas anggukan, Jihoon tak kuasa menahan diri untuk memeluk Sunoo. 
Pelukan yang sangat erat dan hangat, entah bagaiman tapi Sunoo merasa nyaman di peluk Jihoon, padahal Sunoo sangat membenci laki -laki ini.

Kau bisa membohongi dan mencuci otak putra ku Nayeon tapi kau lupa bahwa ikatan batin seorang bubu dan putra nya itu kuat.

Tbc

Sorry for typo

Thanks for reading

Voment and follow me 💜

Idiot Husband [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang