Part 1

3K 155 10
                                    

Happy Reading 😚

Lagi-lagi penolakan yang Jihoon terima, dalam setahun ini sudah 7 kali Jihoon  melamar wanita untuk di jadikan istri. Namun ketika Jihoon bercerita tentang keadaan nya, semua wanita itu menolak untuk di ajak menikah. Mereka menganggap Jihoon tak sempurna sebagai seorang lelaki. Dia sudah putus asa, mungkin dia harus menerima saran bibi nya untuk di jodohkan dengan pilihan sang bibi.

Jihoon tiba di rumah nya yang minimalis, rumah itu hanya di tinggali oleh diri nya dan sang bibi. Jihoon di buang kedua orang tua nya saat tahu bahwa sebagai laki-laki Jihoon tidak lah sempurna. Terkahir kali saat dia bertemu dengan kedua orang tua nya adalah 10 tahun yang lalu, sekarang usia nya sudah menginjak 25 tahun. Dia bekerja sebagai karyawan biasa di sebuah perusahaan. Dia sudah siap untuk berumah tangga, dia ingin memiliki seorang istri dan anak yang akan menyambut nya ketika pulang bekerja. Tapi nyata nya keinginan sederhana nya itu tak bisa terlaksana. Karena semua wanita menolak nya saat dia mengatakan sebuah fakta bahwa dirinya memiliki rahim, tentu saja dia langsung di cap tidak sempurna sebagai seorang lelaki. Padahalkan bisa untuk mengadopsi anak  lalu merawat nya hingga besar.

Begitu masuk ke dalam rumah, dia berjalan mengendap-endap lantas memeluk sang bibi dari belakang, beliau sedang duduk di sofa.

"Astaga Jihoon! Kenapa bikin bibi kaget sih ?"

"Maafkan aku bi, aku hanya lelah "

"Kenapa? Di tolak lagi ?" Jihoon tak menjawab, sang bibi tahu apa yang akan terjadi, dia bisa menebak nya. Dia mengusap surai cokelat Jihoon.

"Jihoon kau sudah berjanji pada bibi bahwa ini yang terkahir kan ? Kalo hari ini kau gagal membawa calon istri, bibi akan mengenal kan mu pada seseorang "

"Ya baiklah bibi " Jihoon pasrah, dia harap bibi nya akan mengenal kan dia dengan seseorang yang akan menerima keadaan nya dengan lapang dada.



Keesokan hari nya Jihoon di bawa berkunjung ke sebuah rumah mewah bak istana.

"Bibi, ini rumah siapa? Bibi tidak salah alamat kan ?"

"Tentu saja Jihoon, ini rumah calon suami mu "

"Calon suami ? Bibi ? Bibi sudah gila ? Yang aku butuhkan calon istri! Bibi aku ini lelaki normal, kenapa bibi menjodohkan ku dengan lelaki bi ?"  Sahut Jihoon tersungut-sungut , sang bibi membayar ongkos taksi lantas mengajak Jihoon keluar dari taksi yang mereka tumpangi.

"Lee Jihoon, kau lelaki yang Tuhan anugerahi rahim itu artinya  yang kau butuhkan itu suami bukan istri, cobalah terima kodrat mu Jihoon "

"Bibi, lelaki mana yang mau menikahi pria cacat seperti aku ?"

"Jihoon, punya rahim itu bukan berati kau cacat, cintai lah diri mu sendiri ! Dengar kan bibi, laki-laki yang akan jadi suami dia dua tahun lebih muda dari mu, mental nya sedikit terganggu jadi .  ..."

"Ya Tuhan bibi ! Kau mau menjodohkan dengan orang idiot!"

"Jaga ucapan mu Lee Jihoon!" Sang bibi mencengkeram dagu Jihoon, dia kesal bukan main.

"Kau hanya perlu menikah dengan nya lahirkan anak untuk nya, masa depan mu terjamin "

"Bibi, kau pikir orang idiot bisa membuat anak hah ?!"

"Ayo kita masuk dulu dan kau akan lihat calon suami mu itu sangat tampan. Sekilas takkan ada yang sadar jika mental nya terganggu "

"Tapi bibi ...." Tak ada lagi protes, sang bibi menarik tangan Jihoon dengan paksa lalu menekan bell rumah. Sang pelayan membuka kan pintu.

"Selamat pagi dengan siapa?"

"Aku Lee Jieun, aku sudah membuat janji dengan nyonya Kwon kemarin"

"Begitu rupanya, mari silahkan masuk " Jieun menarik tangan Jihoon dan mengikuti si pelayan menuju ruang tamu. Disana ada wanita yang begitu anggun serta tiga pemuda dengan wajah luar biasa tampan. Satu diantara nya memakai kacamata, Jihoon rasa dia tahu siapa calon suami nya.

Idiot Husband [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang