15: Only me

149 93 8
                                    

Jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Sesuai janji Zero pada Skay, ia menghubungi gadis itu setelah tiba di rumahnya.

          08785111**** is called 📞

Hingga saat ini, Skay masih belum menyimpan nomor Zero di kontak nya.

"Hallo, siapa.?" Skay memulai obrolan.

Belum ada jawaban, namun panggilan tersebut beralih ke panggilan video, Skay segera mengangkat nya.

"Masih belum di save juga nomor gue.?"

"Hehehe," hanya kekehan itu yang keluar dari mulut Skay.

"Udah dimakan martabak manis nya.?" Tanya Zero sembari meletakkan gitarnya.

"Ini baru mau makan, lo mau ngapain.? Nyanyi.?"

"Mau di nyanyiin, hm.?" Tanya Zero balik.

"Boleh, kalo lo nggak keberatan"

"Jangankan nyanyi buat lo, gendong lo sambil daki gunung Rinjani aja gue nggak keberatan sama sekali, Sya."

"Yakin..?"

"Iya. Gue 100 persen yakin, mau kapan, hm.?"

"Ya ampun, gue bercanda kali, Zer," ujar Skay sembari memakan martabak nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya ampun, gue bercanda kali, Zer," ujar Skay sembari memakan martabak nya.

"Tapi gue serius. Mau kapan.?"

"Kapan-kapan. Yang intinya sekarang lo nyanyi dulu, karena gue udah mulai makan nih," ucap Skay menunjuk mulut nya yang sedang mengunyah.

Zero kembali mengambil gitar yang tadinya ia letakan di samping tempat tidurnya. Dan mulai memetik senar gitarnya.

"Selama ini, ribuan hari, kudekat denganmu
Lewati berbagai hal, ku ada di sisi mu

Tanpa kau tahu perasaan ku padamu
Sendiri ku berharap
Memberi kasih walau tak kembali

I maybe not yours
And you're not mine

But i'll be there for you
Wheen you need me

It is only me
Believe me girl, it's only me
Yeah, it's only me

I will always be the one
Who pull you up

When everybody push you down
And it's only me

Believe me girl, it's only me
Yeah, it's only me

Sekali pun,
kau tak pernah peduli kan rasaku

Ku takkan acuhkan dirimu

Tapi ku harap
Suatu saat nanti kau tahu

Sendiri ku berharap
Memberi kasih walau tak kembali

Skay masih mengunyah sembari memperhatikan Zero yang masih menyanyikan lagu untuk nya, sembari memainkan gitarnya.

Skay And The Hitz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang