20. Bocil Fanki

98 57 3
                                    

Malam bossque 🤗 apa kabar kalian semua..?? Komen dongg!!!

Kalian nungguin yaa.? Sorry yaa bossque, dua hari ini aku ngilang 😭sibuk bgt 🙏🏻🙏🏻

Ketemu lagi kita malam ini 😊
Kalian pada kngn sama Alea, Skay atau Zero nih.? 😂Komenn yaa syp yg di kangenin. Penuhinnn👉🏻👉🏻👉🏻

      Happy reading bossque 🤗

Jarak dari mansion Skay menuju rumaz Zero menghabiskan waktu sekitar setengah jam, oleh karena itu tepat saat ia tiba di rumah, jam menunjukkan pukul dua belas lewat sepuluh menit.

Zero baru saja menginjakan kakinya di lantai rumah nya. Tatapan tajam di hadiahkan langsung oleh Tama.

"Hai, sumber duitnya Zero," sapa Zero berusaha menghilangkan rasa canggungnya.

"Malam bundahara," Zero beralih mencium punggung tangan mama-nya, setelah menyalimi papa-nya.

"Kamu kemana aja sayang, kok baru pulang.?" Tanya Rachel khawatir.

"Zera mana, mah.?" Zero memperhatikan sekeliling rumah mencari keberadaan adik kesayangannya itu.

"Dia udah tidur, dari tadi nungguin kamu pulang sampai ketiduran."

"Apa layak anak SMA baru pulang jam dua belas malam Kayak gini.? Papa yang bolak-balik kantor ke sekolah aja udah pulang dari tadi,"

"Habis darimana kamu.?" Sambung Tama setelah menyindir putranya.

"Kemana-mana hatiku senang" jawab Zero bersenandung.

"Papa tanya serius, Zero" ulang Tama tegas.

Zero memajukan wajahnya hendak berbisik "kemana aja yang penting nggak buat anak orang kenyang sembilan bulan"

"ZERO! PAPA TARIK ISI BLACK CARD DAN SEMUA KARTUMU YAA!!" ancam Tama meninggikan suaranya. Zero buru-buru berlari menaiki anak tangga menuju ke kamarnya.

"Ya Allah, makin gede anak ku makin melenceng .? Siapa yang ajarin.?" Ucap Tama sembari memijat pelipisnya. Ia di buat pusing oleh kelakuan putranya.

"Iya, siapa lagi kalau bukan papa-nya" timpal Rachel menyindir suaminya.

              🌞            🌞           🌞

Hari ini adalah hari Sabtu, tak lain kegiatan di Hitz School adalah kerja bakti besar-besaran, kebetulan lusa adalah hari ujian semester ganjil. Oleh karena itu hari ini adalah hari terakhir bersenang-senang sebelum harus berperang melawan kertas yang dipenuhi oleh angka, tulisan dan rumus.

Sebenarnya mereka tidak perlu melakukan pembersihan ini, karena di Hitz School sudah tersedia banyak petugas kebersihan yang memiliki tugasnya masing-masing.

Hanya saja, pihak sekolah mengadakan kegiatan ini tak lain tujuannya agar para murid terbiasa membersihkan lingkungan sekitar. Baik ketika di sekolah, di rumah, ataupun di tempat lainnya.

Selain manfaat fisik, kegiatan bersih-bersih kelas dan lingkungan sekolah juga memiliki manfaat sosial dan psikologis. Melalui kegiatan ini, siswa dapat belajar tentang pentingnya bekerja sama sebagai tim dan bertanggung jawab terhadap lingkungan di sekitar mereka.

Dari kejauhan, Skay dapat melihat Zero yang berdiri tegap memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya. Tampaknya laki-laki ber-headband yang notabenenya adalah ketua osis itu sedang menghandle para siswa-siswi untuk melakukan tugas bersih-bersih nya.

Merasa di perhatikan, Zero menoleh mendapati Skay yang seketika itu langsung memalingkan wajahnya malu karena terciduk. Ia menunduk, kembali memungut-munguti dedaunan yang jatuh berserakan , kemudian memasukkan nya kedalam keranjang sampah.

Skay And The Hitz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang