11: Ancaman Zero

166 112 8
                                    

Keren sih kalian, masih setia sampai sini 👍🏻👍🏻👍🏻🫶🏻 kalo bisa sampai ending ya !!!

Bukan kalo bisa, tapi HARUSS!!🤬

JANGAN LUPA VOTE NYA YA SYGKU
PENUHIN KOMENTARRR

    -HAPPY READING SAUDARAKU-
                               .
                               .
                               .
                    🤗🤗🤗🤗🤗

"Laki-laki yang mencintaimu tidak akan merusak harga dirimu"

~Zero Reantama ~

****************************

Setelah pelaksanaan upacara selesai, seluruh siswa-siswi kembali memasuki kelasnya masing-masing.

Kini suasana lapangan benar-benar sepi, bahkan tak ada satupun siswa-siswi yang masih berkeliaran di luar.

Beginilah Hitz School, masalah kedisiplinan, sekolah ini adalah pemenang nya. Akan tetapi Zero masih di luar kelas. Iya, hanya dia seorang.

Bagaimana dengan kedua sahabat nya.? Arel dan Ajil sudah kembali ke kelas terlebih dahulu. Kata Zero, ia ingin mengambil sesuatu di ruang osis, oleh karena itu telat masuk ke kelas.

Laki-laki dengan nametag Zero Reantama itu melangkah menuju kelasnya, iya.

"Permisi bu," ucap Zero menghampiri bu Rina yang mengajar di sana.

"Ada apa Zero.?"

"Izin manggil Skayla bu, di panggil kepala sekolah" Zero beralih menatap Skay yang duduk di deretan ketiga.

"Skayla, kamu di panggil kepala sekolah"

"Makasih bu," Zero melangkah keluar kelas Skay setelah mengucapkan kata itu.

"Lah, kamu mau kemana?" Tanya bu Rina saat Zero kembali keluar kelas.

"Ke ruang kepsek juga bu,"

"Owh, pak Tama memanggil kalian berdua?" Tanya bu Rina memastikan. Zero mengangguk, padahal ia berbohong.

Dengan raut bingung, Skay melangkah keluar kelas. Ternyata Zero masih menunggu nya di luar kelas.

"Ini bukan akal-akalan lo kan.?" Skay menatap Zero curiga.

"Kurang kerjaan banget gue kalo lakuin itu" ujar Zero.

Keduanya melangkah menyusuri koridor, hening. Tak ada yang membuka suara hingga Skay memprotes saat ia tiba di depan pintu ruang osis.

"Kok malah ke sini sih.? Katanya_"

"Udah masuk aja!" Zero mulai membuka pintu tersebut.

"Sepi.?" Tanya Skay

"Ya iyalah, emang ada orang yang berani masuk ke sini tanpa izin dari gue.?" Zero balik bertanya.

"Nggak, gue mau balik. Ogah gue berduaan sama lo dalam sana" Skay melangkah pergi, namun ancaman Zero mampu menghentikan langkah kakinya.

"Lo jalan selangkah, gue sebarin video ini ke grup sekolah"

Buru-buru Skay kembali menghampiri Zero, hendak merebut ponsel laki-laki itu, namun Zero terlalu kuat menahan rampasan Skay.

"Gue mau liat itu video apa.?"

Zero memutar ulang video tersebut, menunjukkan nya kepada Skay.

Dapat ia lihat dengan sangat jelas bahwa itu adalah rekaman saat ia melepas wig-nya di depan Zero saat pertama kali ia memberitahu Zero tentang identitas aslinya.

Skay And The Hitz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang