18: Voting suara

118 70 7
                                    

Malam friend 🤗 apa kabar kalian semua.?? Komen pokoknya KOMEN.

Vote dulu sebelum baca!!!!
Wajibb VOTE pokoknya!!!!!!

    Happy Reading Saudaraku 🤗

Jam masih menunjukkan pukul enam kurang sepuluh menit, laki-laki berjaket biru dongker itu sudah tiba di sekolah lebih awal. Ia memang sengaja berangkat sepagi ini, karena memiliki urusan yang sudah ia rencanakan.

Anehnya, ia selalu menggunakan jaket jika kesekolah, tak menggunakan almamater seperti siswa-siswi yang lainnya. Dan itu sudah menjadi ciri khas bagi laki-laki tersebut.

Ia merogoh saku jaket nya mengeluarkan sebuah kunci untuk membuka gembok kotak voting suara itu, setelah kotak tersebut berhasil terbuka, ia memasukkan banyak kertas kedalam sana. Lalu kembali menguncinya.

Setelah rencana menyebar luaskan berita kedekatan Zero dan Skay berhasil ia lakukan, kini ia melanjutkan rencana kedua yaitu membuat Skay terpilih menjadi babrbie Hitz School dengan cara menuliskan nama Skay di kertas lalu memasukkan nya kedalam kotak suara tersebut.

"Sebelum Zero tau identitas lo yang sebenarnya, gue udah tau duluan, 'Vinesya," batinnya.

Ia melirik jam di pergelangan tangannya ternyata menunjukkan pukul enam tepat. Berhubung suasana sekolah masih sangat sepi, sedangkan kantin sudah di buka, sebaiknya ia memenuhi panggilan cacing-cacing di perutnya yang sudah meminta jatah sarapan pagi.

               🌞           🌞           🌞

Hari ini adalah hari Jum'at, seluruh siswa-siswi Hitz School tengah di kumpulkan di aula guna mendengar kan beberapa arahan atau ceramah yang di sampaikan oleh pak Tama selaku kepala sekolah atau pemilik Hitz School.

Lima belas menit berlangsung, seluruh siswa-siswi berhamburan keluar dari aula saat acara Jum'at pagi itu sudah berakhir.

Hari Jum'at adalah hari favorit bagi seluruh penghuni Hitz School, karena kegiatan di hari ini hanyalah mendengarkan arahan kepala sekolah, dan selebihnya free hingga bel pulang berbunyi.

Sesuai apa yang telah di sampaikan Selena kemarin, dan berhubung sekarang waktunya free, gadis cantik dengan lesung pipi yang menghiasi wajahnya itu mengumpulkan seluruh siswa-siswi Hitz School di lapangan utama, lapangan yang menjadi tempat olahraga karena berhubung lapangan tersebut dekat dengan papan mading.

Ia memerintahkan para siswa-siswi untuk memasukkan kertas yang sudah mereka tulis kedalam kotak suara tersebut.

Tak membutuhkan waktu lama, semua selesai melakukan tugas itu. Setelah itu, Selena mengambil kunci kotak tersebut dari Intan, selaku ketua mading. Kemudian menyerahkan nya kepada Ayra memerintahkan sahabat nya untuk membukanya, lalu mulai menghitung jumlah suara.

Kini Ayra dan Angel mulai membuka lipatan kertas tersebut seraya menulis berapa jumlah suara yang memilih Selena.

"Selena Alansya" teriak Angel membaca kertas pertama.

Semua siswa-siswi yang mendengar nya bersorak ria mendukung gadis itu, begitu juga dengan Selena yang kini tersenyum bahagia.

"Selena Alansya" sambung Ayra membaca kertas ke dua puluh.

Nama Selena terus di sebut hingga dua ratus suara. Dan senyum itu tak pernah pudar dari tadi.

"Intan kurnia Lestari" ucap Angel membaca kertas bertuliskan nama Intan disana.

"Eh, siapa yang milih gue.?" Tanya Intan si ketua mading.

"Pasti lo, kan.?" Intan menoleh menatap Lutfi yang berdiri di samping nya.

Skay And The Hitz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang