19. Arsya or Zesya..?

139 72 13
                                    

Selamat sore bossque.
Apa kabar kalian semua.? Sehat kan.? Komen iya dong kalo kalian baik-baik aja!!!

Gimana di part sebelumnya.? Mau tau nggak laki-laki itu siapa.?
Ikuti SATH story sampai end yaa!!

     Happy Reading bossque 🫶🏻

Saat ini, jam menunjukkan pukul setengah delapan malam. Zero dan Ajil sedang berada di ruangan mereka yang ada di cafe, menunggu kedatangan Arel yang tak kunjung datang.

Seharusnya saat ini mereka sudah di atas panggung menyanyikan sebuah lagu, hanya saja karena menunggu Arel membuat Zero dan Ajil mengundurkan jam tampilnya.

"Kemana sih ni bocah.?" Tanya Ajil

"Entah," jawab Zero seadanya.

"Tadi waktu lo telpon dia, dia bilang apa.?" Sambung Zero bertanya.

"Dia bilang lagi di lampu merah. Tapi masak berhenti di lampu merah selama ini.? Dia lama gara-gara lampu merah, atau buat lampu merah.?"

Mendengar jawaban Ajil membuat Zero tertawa. "Kocak lo njr"

Suara geseran pintu mengalihkan pandangan mereka berdua. Zero terdiam seribu bahasa. Bukan Arel, melainkan karena kedatangan seorang gadis yang berdiri di sampai Arel.

"Darimana aja lo.?" Sambut Ajil.

"Darimana aja yang penting gue datang," jawab Arel melangkah mendekati mereka yang duduk di sofa.

"Lo nggak sadar di tungguin dari tadi anjr_"

"Maaf, tadi Arel lama gara-gara nungguin gue" potong Vinesya. Ralat, maksudnya Skay.

Iya, saat ini Arel datang tak sendirian, melainkan ia bersama Skay. Ia menjemput gadis itu kerumahnya untuk mengajak nya ke cafe.

"Oh, iya. Nggak apa-apa cantik, sini join sama kami" ujar Ajil mulai genit.

Zero yang mendengar itu, rasanya ingin menampol Ajil saat ini juga. Tapi ia tahan demi penyamaran gadisnya itu.

"Siapa Rel..?" Tanya Zero seakan-akan ia tidak tahu siapa gadis ini.

Sakit rasanya di posisi Skay saat mendengar pertanyaan itu, namun sakit juga bagi Zero saat melihat gadis kesayangan nya itu datang ke cafenya bersama orang lain. Ya, walaupun orang lain itu adalah sahabat nya sendiri.

"Ini loh, Vinesya yang kemarin gue ceritain" ujar Arel.

"Kenalin, gue Vinesya" dengan cepat Ajil membalas uluran tangan itu.

"Gue Zero Reantama, ketua The Hitz" ucap Zero cepat mengulurkan tangannya ke arah Skay.

"Nesya," jawab Skay gugup saat menatap laki-laki ber-headband itu.

"Ini buat lo." Arel menyodorkan minuman kepada Skay.

"Ekhmm" sindir Zero.

"MINUM SUSU RASA SEMANGKA, HTS MULU JADIAN KAGAK! ENAK SUSUNYA MAMA-MAMA, ENAK SUSUNYA MAMA-MAMA" sindir Ajil bersenandung.

"Deketin gercep, nembaknya kicep, chuakss" lanjut Ajil berteriak.

"Bacot lo anjil!" Maki Arel menyingkat nama Ajil dan Anji*g.

"Semua itu butuh proses, nggak asal sat-set," sambung Arel.

"Betul tuh. Gue setuju," timpal Zero setelah terdiam lama.

"Sama kayak waktu gue deketin Skay dulu_"

Ucapan Zero terpotong saat Skay tiba-tiba batuk.

"Hati-hati Nes," peringat Arel.

Skay And The Hitz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang