10: Bertemu Camer

184 115 19
                                    

Dengan setelan jaket kulit berwarna coklat, celana jeans bermerek Calvin Klein dan sneakers berwarna putih, Zero berdiri di depan pintu mansion Skay.

Ia sudah mengumpulkan banyak keberanian sebelum mendatangi mansion mewah ini.

Setelah memencet bel rumah, Zero menunggu pintu kaca itu terbuka.

"Iya, cari siapa.?" Tanya pegawai yang bekerja di mansion itu.

"Bi, 'Nesya nya ada.?"

"Owh, pacarnya non Nesya ya.? Masuk den"

"Aden tunggu disini dulu ya, biar bibi panggilin non Nesya nya" lanjut wanita paruh baya tersebut memerintahkan Zero untuk menunggu di ruang tamu.

Zero mengangguk sebagai jawaban, ia mengeluarkan ponselnya kemudian mengirimkan pesan kepada Skay.

Zerrorean_

"Lo kenal kan, ini tangga rumah siapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo kenal kan, ini tangga rumah siapa.? Lo yang turun atau gue samperin lo ke kamar"

                                               Nesya_vie
                                 "Kenal, lo Siapa..??"

Zerrorean_
"Lo belum save nomor gue juga.?"

                                              Nesya _vie
     "Kok bisa lo masuk ke rumah gue.?"

Zerrorean_
"Save dulu nomor gue!!"

                                                Nesya_vie
           "Kontak gue penuh, nggak bisa!
    Lo tunggu situ, gue turun! Selangkah lo berani naik, gue patahin kaki lo!"

"Zero.?"

Panggilan itu mengalihkan pandangan Zero dari ponselnya.

"Eh, malam om" ucap Zero bangkit dari duduknya, menyalimi Haikal.

"Nesya, dicariin Zero nih"

"Iya pah, ini Nesya turun" sahut Skay dari atas.

Karena kelebihan pekanya membuat Haikal tau tujuan utama Zero kerumahnya, tak lain pasti mencari putrinya. Tak mungkinkan Zero datang kesini untuk mencari dirinya.? Haha lucu.

"Kamu kenal putri saya.?" Tanya Haikal.

"Pacar om" jawab Zero penuh percaya diri.

"Oh, jadi kalian pacaran.? Kok Nesya nggak pernah cerita sama saya _"

"Nggak om, bercanda, 'maksudnya temen sekolah" potong Zero terkekeh.

"Ah, kamu ini, 'saya kira kalian beneran pacaran," ujar Haikal

"Kan nanti kalo ngomongin pernikahan kalian gampang, saya deket sama Tama." Lanjut Haikal

"Emang boleh om.?" Tanya Zero semangat.

Skay And The Hitz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang