" Aku haus. " Im Sol kebingungan saat ini, ini sudah jadwalnya untuk mendapatkan sekantung darah dari supplier langgananya. Mengapa hari ini mereka tidak datang?
Im Sol tampak gelisah, ia sangat haus sehingga harus mengurung diri di rumah. Jujur saja hidup berdampingan dengan manusia itu tidak mudah. Saat saat seperti ini, seorang demon harus menahan nafsu makannya dengan meminum darah hewan. Setidaknya itu lebih baik dibanding tidak sama sekali.
Demon biasa harusnya melahap manusia hidup hidup. Tapi Im Sol tidak bisa melakukannya. Ia beruntung dari dulu tidak pernah melahap daging manusia atau pun darah manusia sehingga ia tidak terlalu tersiksa.
"Sial!" gadis itu memegangi kepalanya erat erat, ia pusing sekali.
"Haruskah aku membunuh seseorang malam ini?" pikiran gadis itu tidak lagi jernih, dengan langkah gontai ia keluar dari rumah. Dan mulai mencari santapan malam.
Di saat yang bersamaan seorang pria berjas tampak sedang minum alkohol di sebuah gang sepi seorang diri. Mimik wajah pria itu tampak datar dan terlihat sedikit kejam. Ia menyernyit saat menemukan seorang gadis pendek berjalan gontai ke arahnya.
Pria itu hanya diam menatap gerak gerik gadis itu yang perlahan menghampirinya. Mereka saling menatap beberapa detik sebelum gadis itu melompat berusaha menerkam pria itu dengan tering tajamnya, namun pria itu dengan gesit menghantamkan botol alkohol ke kepala gadis itu hingga pecah.
"Mengapa ada tikus di sini?" pria itu berujar santai sambil menikmati pemandangan genangan darah di depannya.
Ia menendang tubuh gadis itu agak keras sebelum meninggalkan gadis itu seorang diri.
"Sial kenapa aku ada di sini?" gadis itu sadar beberapa menit kemudian. Gadis itu Im Sol yang baru saja sadar dari rasa laparnya.
"Aku beruntung belum membunuh siapapun. Tapi apa harus menggunakan botol kaca begitu!!??" Im Sol ingat apa yang terjadi, ia hanya hilang kendali tadi tapi ingatannya tidak hilang. Sebagai bangsa demon Im Sol bisa memulihkan diri, tapi karena ia tidak makan darah ataupun manusia jadi regenerasinya lambat.
"apa yang harus kulakukan sekarang?" hari masih gelap dan ia baru saja dihantam pria tampan dengan botol arak. Rasanya sangat sakit, dan ia juga kehausan.
Sial sekali hari ini. Di zaman ini spesies demon hanya dikenal sebagai mitos bagi manusia. Dengan nafsu yang tinggi akan darah dan manusia, dipikir bagaimana pun hidup bersama manusia akan sangat sulit bagi Im Sol tanpa ketahuan.
Tapi ia tidak punya pilihan. Ia hanya bertahan hidup dengan keberuntungan yang tersisa. Aah kalau ia memakan manusia mungkin ia akan memperoleh kekuatan demon yang sesungguhnya bukan? Tidak perlu menahan diri, tidak perlu kesulitan, hanya tinggal membunuh dan menjadi lebih kuat.
Sayangnya Sol tidak memiliki keberanian untuk itu. Setidaknya gadis itu sangat tahu bagaimana bangsanya dimusnahkan oleh manusia itu sendiri.
Sial! Pikiran gila itu lagi. Sol akhirnya memilih beranjak dari sana dan berteleportasi ke hutan untuk berburu.
Brukkk
Teleportasi memerlukan terlalu banyak energi, dan untuk Im Sol itu lebih dari cukup untuk membuatnya kembali pingsan. Tubuh demon yang tidak diberi makanan yang seharusnya tidak bisa sekuat yang seharusnya.
Beruntung gadis itu menemukan sekelompok kelinci, sehingga ia langsung mencabik cabik tubuh kelinci itu dan menenangkan rasa lapar dan hausnya.
"Apa aku boleh tidur sebentar saja?" ucapnya pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
RYU
FanfictionRyu Shi Oh, pria misterius yang bertemu Im Sol yang merupakan seorang demon betina