Part 25

25 4 4
                                    

Im Sol perlahan melepaskan Shi Oh dan membuat cukup jarak antara mereka untuk bicara.

"Kau masih berencana membunuhku. Kau masih berusaha mencari cara untuk membuatkan menjadi salah satu eksperimenmu."

Benar. Seseorang seambisius Shi Oh tidak mungkin menyerah dengan mudah hanya dengan ancaman pembunuhan.

Shi Oh terlihat tidak berniat merespon. Im Sol hanya menghela nafas dan membuang pandangannya ke arah lain.

"Aku tidak mengerti mengapa kau ingin abadi. Sepertinya hal sama juga terjadi. Kau tidak memahami mengapa aku mempertanyakan itu."

Benar. Shi Oh tidak memahami mengapa keabadian jadi sebuah masalah. Ia tidak mengerti mengapa obsesinya dipertanyakan. Pria itu tidak peduli.

Im Sol menatap Shi Oh lama.

"Akan kupastikan kau tidak akan pernah abadi. Kekuatan atau apapun yang kau inginkan dariku. Kau tidak akan pernah mendapatkannya!" Im Sol mulai sulit mengendalikan amarahnya.

Ia tidak menyangka harus terus menerus menghadapi manusia yang menjijikkan di depannya. Ia tak tahan untuk menancapkan taringnya pada manusia ini dan menghisap seluruh darahnya hingga kering. Yaampun, sebenarnya demon juga memakan daging manusia. Apakah ia harus mencoba mencicipinya hari ini?

Im Sol dalam bentuk demonnya mulai tidak terkendali.

"Pastikan kau tidak meminta bantuan Shi Oh shii, jika seseorang datang aku pastikan lehermu sudah terputus saat itu juga." entah sejak kapan Im Sol sudah berada di depan Shi Oh, dekat sekali. Akan sangat baik jika pria di depannya mulai merasa takut, tapi tidak ia akan melancarkan hukuman yang menyiksa. Rasa sakit yang tidak terlupakan.

Shi Ohh entah apa yang dipikirkan pria itu malah memeluk Im Sol dengan erat. Im Sol tertawa kemudian, sebelum memberikan pelukan penuh tenaga yang menyakitkan.

"Apa kau ingin aku memelukmu hingga tubuhmu terbelah Shi Oh shii? Ah itu ide yang bagus."

Akh

Shi Oh mulai merintih saat pelukan itu benar benar kuat.

Im Sol tidak tinggal diam menarik kerah pria di depannya hingga leher pria itu berada di depannya.

"Rasakan lah neraka ini sedikit lebih lama."

Im Sol menggigit leher Shi Oh dengan kuat. Tidak memberi ampun bagi pria di depannya untuk melarikan diri. I'm Sol terus menghisap darah Shi Oh seolah benar benar ingin membuat pria itu mati. Im Sol masih merasakan pemberontakan tak berguna. Seorang demon sangat kuat, jadi Im Sol tidak mengerti mengapa makhluk lemah masih berani menentang mereka.

Saat pria di depannya mulai melemah Im Sol membanting tubuh pria itu ke dinding sehingga mengeluarkan bunyi patah pada tubuhnya.

"Mungkin aku harus membuatmu cacat."

Shi Oh hanya bisa menggeliat lemah, kepalanya terbentur keras hingga ia dapat merasakan pendarahan pada kepalanya. Shi Oh berusaha mencari keberadaan Im Sol. Walau sangat lemah dan menyedihkan pria itu menggertakkan giginya marah. Shi Oh tidak pingsan dan Im Sol tahu itu.

Im Sol menghampiri Shi Oh yang terbaring lemah.

"Bagus, kau tidak pingsan. Aku akan menunjukkan padamu apa itu kekuatan dan keabadian yang kau idam idamkan. Ah sayang sekali kau lemah." Im Sol menendang tubuh Shi Oh dengan kuat, hingga terlempar ke sudut ruangan lain.

Pria itu batuk darah setelahnya. Tapi masih belum pingsan.

"Ah sebentar. Apa aku harus mematahkan kakimu?" Im Sol dengan cepat tiba di depan pria itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang