23. denganmu

179 15 0
                                    

petikan gitar menggema di ruangan itu,bernyanyi sembari menatap seseorang yang berada didepan nya.

langit menatap mata itu lekat lekat,mata itu membalas tatapan langit. indah,sangat indah baginya,siapapun yang menatapnya tidak akan pernah merasakan bosan.

tangan marsha terulur mengelus pipi langit,ia tak bisa mendeskripsikan kesempurnaan pria di depan nya.
tatapan matanya sungguh dalam,ia tidak bisa mengartikan tatapan itu.

hanya saja satu yang ia temukan disana yaitu,ketulusan.

langit masih terus bernyanyi sembari memainkan gitar kesayangannya,sudah sangat lama ia tak memainkan benda itu.

ia terus menatap marsha dalam dalam,dirinya masih tak menyangka bahwa dirinya telah jatuh cinta pada marsha. jatuh,sejatuh jatuhnya.

ia kira dirinyalah yang akan membuat marsha jatuh padanya namun ternyata berbanding terbalik.

"selamanya.."

"mencintaimu.."

"seumur hidupku.."

"selamanyaa..."

"setiap menanti.."

"hanya satu yang tak mungkin kembali.."

"hanya satu yang tak pernah terjadi.."

"Hanya satu yang tak pernah terjadi"

"Segalanya
Teramat berarti.. di hatiku
Selamanya.. oohh".

"segalanyaa teramat berarti di hatiku,selamanyaa".

mencintaimu
-sal priadi.

marsha bertepuk tangan usai langit menyanyikan lagu itu.

"suara kamu bagus,lembut. kenapa ga jadi penyanyi aja?" ucap marsha memuji suara langit,suaranya memang bagus karna dulu langit pernah les bernyanyi.

"aku ga bisa jadi penyanyi" jawabnya sembari memindahkan gitar yang ada di pangkuan nya

"kenapa?"

"kan udah jadi pacar kamu" ucapnya sambil mencubit hidung marsha

"ga nyambung!"

"nyambung dong"

"nyambung darimana coba"

"gini,kalo aku jadi penyanyi. aku ga bisa jadi pacar kamu soalnya kalo misal aku jadi penyanyi,aku bakal punya banyak penggemar secara kan aku ganteng,suara aku bagus,kalo penggemar aku tau aku punya pacar,mereka pasti pada kabur jadi mending aku jadi pacar kamu aja" jawabnya dengan nada tengil

"mulai deh tengil nya,siapa coba orang yang mau jadi fans kamu? mereka ga mungkin mau ngidol orang tengil!" ledek marsha

"itu fakta sayang" langit menarik marsha bersandar pada pundak nya.

tangan kanan nya mengusap bahu marsha

"sha,aku sayang kamu."

"beneran,ga bohong sumpah"

marsha yang merasa aneh langsung menatap langit

"kenapa sih kamu?" tanya marsha kebingungan

"tiba tiba banget bilang kaya gitu"lanjutnya

"gapapa,biar kamu tau aja. biar kamu inge juga,kalo aku sayang sama kamu" jawab nya lalu mengecup pucuk kepala marsha

"apa ada sesuatu?" tanya marsha karna ia merasa ada yang aneh.

look at meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang