10.

927 147 32
                                    

Dentuman musik langsung masuk ke telinga ketika memasuki ruangan. Sorot lampu warna-warni menghiasi ruangan yang temaram ini. Setiap orang sibuk dengan urusannya masing-masing.

Bersenang-senang, mencari pasangan, menghabiskan uang, atau hanya sekedar melepas penat saja. Seperti halnya mereka berempat.

Jas yang biasanya terpakai rapi di badan sudah menghilang. Penampilan rapi juga sudah luntur. Kemeja dengan lengan digulung sampai siku dan dilepasnya 2 kancing atas.

Nih, minum.” Jungkook menyodorkan botol berwarna hijau berlogo bintang di depan Taehyung.

Dirinya mengangkat alisnya seolah bertanya untuk apa sepupunya ini menawarkan minuman alkohol.

“Biar lu gak pusing-pusing amat. Gue tahu 2 mingguan ini lu bener-bener stres.”

“Kan lu tahu gue udah gak minum lagi semenjak ketahuan Junho.”

“Sesekali lah, kan gak ada Junho.”

“Kalau gak. Ini aja udah,” gantian sang HRD menyodorkan kotak hitam.

“Bang Yoon, gue kan–”

“Mumpung gak ada Junho. Sesekali kasih self reward buat diri lu. Gue tahu, kita semua tahu lu stres banget gara-gara Ibu mulai ngawasin kita lagi,” jelas Yoongi sambil mengepulkan asap dari mulutnya.

“Ya, gara-gara sekretaris lu itu,” tambah Namjoon yang menenggak botol miliknya.

“Mantan,” singkat Taehyung.

“Mantan lu?” tanya Yoongi.

“Mantan sekretaris anj*ng!”

Umpatan Taehyung sontak membuat yang lainnya tertawa. Ya, semenjak permasalahan sang Ibu datang ke kantor berujung sekretaris anaknya ini diganti.

“Asal kalian tahu, dia sampai sekarang masih chat gue minta dipindah lagi ke atas. Mana ngatain gue juga, tambah gue tolak lah,” cerita Yoongi yang mengingat kejadian beberapa minggu ini.

“Blokir aja udah. Dia juga spam chat gue mulu,” curhat Taehyung yang memilih minuman bersoda. “Gue risih banget sebenarnya, tapi gue gak punya waktu buat milih karyawan lagi. Makanya gue tahanin mulu. Malah ketahuan Ibu. Ya sudah sekalian.”

Lagu sudah berganti beberapa kali. Begitupun pembahasan mereka. Mulai dari mengenang kembali masa kuliah mereka, percintaan, hingga kehidupan.

“Kayaknya Junho udah betah banget di rumah Jisoo sekarang?”

“Kenapa, Joon?” tanya Yoongi penasaran.

“Setiap gue ke rumah mau ketemu ponakan satu-satunya malah lagi nginep,” ungkap Namjoon. Pandangannya mengarah ke Taehyung yang sedang menikmati minumannya. “Lu sengaja nitipin dia?”

“Atau ada maksud lain?” lagi-lagi perkataan Jungkook membuatnya Taehyung bingung.

“Maksud?”

“Siapa tahu~” godaan Jungkook berhasil membangkitkan memori Yoongi.

Oh, yang suruh manggil Mas itu?”

“Mas? Mas Taehyung? Hahahaha!!!” gelak tawa Namjoon.

Godaan mereka membuat Taehyung jengah. Ternyata permintaannya pada Jisoo waktu akan pulang itu terdengar oleh Yoongi.

Taehyung menghentikan langkah Jisoo waktu itu hanya untuk bertanya. Pertanyaan yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk pekerjaannya. Tapi sangat penting untuk sang anak.

Taehyung si empunya perusahaan menanyakan resep yang selalu Jisoo gunakan untuk memasak sayur. Dirinya ingin memberikan kado terenak untuk anaknya beberapa minggu lagi. Tentunya dirinya harus belajar dahulu.

ENCHANTÉ [Nice To Meet You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang