Hobi sudah pamit sejak 1 jam yang lalu, meninggalkan Jisoo yang tertidur bersama Haneul di sampingnya. Obat yang mereka berikan memang membuat Jisoo tertidur nyenyak.
Bukan tanpa sebab. Sejak kejadian itu, Jisoo sering mengalami mimpi buruk. Kejadian bersama mantan suaminya ditambah dengan Bohyun, selalu muncul ketika dirinya terlelap.
“Hnnghh…”
“Hai, anak cantik.”
“Yayah,” Taehyung menahan tangan Haneul ketika ingin mengusap matanya.
“Kenapa?” Haneul meraih jemari Taehyung dan memeluknya. “Bobok lagi kalau masih ngantuk,” tangan satunya mengusap pelan kening Haneul hingga membuat mata si kecil kembali terpejam.
Menaikkan kembali selimut kecil agar Haneul tetap hangat. Taehyung berpindah fokus pada bundanya Haneul. Mungkin ini tidur ternyenyak yang Jisoo rasakan beberapa hari ini.
Tidak ada keringat dingin ataupun guratan mimpi buruk di keningnya. Sepertinya dosis obat kali ini sudah tepat. Beberapa hari yang traumatis ditambah pertanyaan dari polisi untuk bukti, mampu membuat Jisoo sangat lelah.
Tangannya beralih membelai kepala calon istrinya. Terlintas dipikirannya kalau saat itu Junho tidak ke kantornya, apakah dia akan tahu ada sosok bidadari berada satu kantor dengannya.
Menikah lagi juga tidak ada dalam rencana Taehyung sejak berpisah dengan mantan istrinya. Dirinya hanya ingin fokus kerja dan membesarkan anak semata wayangnya. Namun, sepertinya Tuhan punya rencana lain. Tuhan mempertemukannya dengan sosok yang cocok menjadi figur Ibu untuk anaknya dan figur istri untuk dirinya. Ditambah bonus malaikat kecil yang langsung memanggilnya Ayah sejak pertama kali bertemu.
Lengkap?
Taehyung rasa sudah. Hidupnya akan terasa lengkap saat menikah bulan depan. Keluarga bahagia yang selalu dia impikan akan segera terwujud.
“Ayah.”
Sudah jam 2 siang rupanya. Pantas saja sang anak sudah datang menyusul. Lengkap dengan tas yang pasti berisi tugas pastinya.
“Hai, udah makan siang?” Taehyung menyambut pelukan Junho.
“Udah tadi di rumah,” dengan polos, Junho duduk dipaha Taehyung. “Ayah, Bunda belum bangun?”
“Bunda cuma bobok kok. Nanti sore juga bangun, kasihan dari kemarin susah tidur soalnya.”
“Kapan Bunda sembuh? Mau peluk Bunda lagi,” Junho yang belum bisa memeluk Jisoo, kali ini memeluk sang Ayah.
“Coba nanti Ayah tanya dokternya, ya? Siapa tahu lusa Bunda boleh pulang,” jawabnya sembari mencium pipi anaknya agar tidak terlalu khawatir. “Junho ada tugas?”
“Ada. Ayo ajarin, Yah.”
“Kerjain sekarang aja. Biar nanti bisa main sama Dedek.”
Tanpa disuruh lagi, Junho mulai mengeluarkan buku dan peralatan tulis di sofa. Taehyung juga sudah duduk di sebelahnya. Siap membantu anaknya untuk menyelesaikan tugas sekolah.
.
.
🌼🌼🌼
.
.“Haneul mau ikut Ayah gak?” ajak Taehyung pada Haneul yang masih betah memeluk Bundanya seperti koala.
“Ana?”
“Jalan-jalan ke bawah.”
“Tut, Yah,” Haneul langsung meminta Taehyung menggendongnya.
“Mau kemana, Mas?”
“Mau urus obat dulu, sekalian tanya dokter bisa pulang kapan,” Taehyung merapikan gendongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCHANTÉ [Nice To Meet You]
Fiksi Penggemar[VSOO] "𝘏𝘢𝘭𝘰, 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬~" [03.05.24] 🥇 leedam [13/05/24] 🥇 vsoo [05/10/24] 🥇 jisoo [03/11/24] 🥈 vsoo [01/10/24] 🥈 vsoo [07/10/24] 🥈 jisoo [09/11/24] 🥈 vsoo [13/11/24] 🥈 jisoo [13/11/24] 🥉 vsoo [03/10/24] 🥉 jisoo [29/10/24...