11.

934 145 45
                                    

Jisoo harus meninggalkan rumahnya kosong. Menemani anaknya tercinta tidur di rumah sakit. Dokter jaga sebenarnya hanya bilang Haneul demam biasa, tapi tetap harus menginap agar besok bisa diperiksa lebih lanjut.

Taehyung susah kembali lagi ke kamar. Kali ini dirinya membawa makanan berat. Tidak sengaja tadi mendengar kalau perut Jisoo berbunyi lapar.

“Jis, makan dulu. Mumpung Haneul udah bisa bobok.”

Taehyung mempersiapkan makanan di meja kecil depan sofa. Tidak terlalu mewah, tapi cukup untuk mengganjal perut.

“Mas, maaf aku malah ngerepotin sampai kayak gini.”

“Ngomong apa sih? Gak denger.”

Jisoo yang dibalas seperti itu langsung menghela nafas. Atasannya ini benar-benar sedikit keras kepala rupanya.

Jisoo menghampiri dan duduk di sebelahnya. Memperhatikan seorang pemilik perusahan besar sedang menyiapkan makanan untuknya. Untuk seorang Kim Jisoo!

“Puas yang ngelihatin?”

Suara Taehyung membuyarkan lamunan Jisoo. Dirinya tidak sadar sudah memperhatikan Taehyung sangat lama.

Bodoh, pikirnya.

Mereka berdua akhirnya menikmati makanan super malam ditengah kesunyian. Beberapa kali terdengar lirih suara klakson dari jalanan. Lantai 5 ruang inap juga sudah sepi.

“Mas,” panggil Jisoo.

“Ya,” jawab Taehyung sambil menikmati makanannya.

“Mas, beneran mau tahu masalah Haneul?”

“Terserah kamu, Jis. Aku gak maksa kalau itu ternyata menyakitkan buat kamu.”

“Aku juga gak tahu, Mas. Ini termasuk sakit atau bahagia,” ujarnya.

“Maksudnya?”

“Orang-orang kantor gak ada yang tahu kalau aku sudah menjadi seorang Ibu. Cuma keluarga dan teman dekat saja yang tahu. Terakhir, Junho yang tahu.”

‘Ah, sudah berkeluarga ternyata,’ ada sedikit rasa kecewa di dada Taehyung.

“Ayah sudah tidak ada waktu itu. Sedangkan, Mama memaksaku menikah dengan pria pilihannya. Ayahnya Haneul. Mama awalnya memaksa Kak Seokjin, tapi Kakak gak mau dan tetap menikahi Mbak Irene. Makanya Kak Seokjin pergi dari rumah setelah menikah.”

“Hobi?”

“Bukan, Mas. Kak Hobi itu kakak kandungku juga. Jadi, Kak Seokjin, Kak Hobi, dan aku,” jelas Jisoo.

Oh.”

“Kak Hobi sebenarnya menjadi target selanjutnya. Tapi sayangnya, keduluan Ayahnya Haneul yang datang. Mama gak ada tanya bagaimana pendapatku waktu itu dan langsung menerima permintaannya.”

Sejujurnya bagi Jisoo, ini seperti saja mengorek masa lalunya. Tapi dirinya juga tidak tahan jika memendamnya terlalu lama. Taehyung yang di sampingnya tetap setia mendengarkan.

“Mama gelap mata kalau sudah berurusan dengan uang, Mas. Makanya tega menikahkanku dengan pria itu. Kak Seokjin dan Kak Hobi yang sudah tahu latar belakangnya juga langsung memaksa Mama untuk membatalkan semua. Tapi nyatanya, Kak Hobi malah diusir dan pernikahan tetap berlangsung.”

“Jis…”

“Demi Tuhan aku gak ada perasaan apapun sama dia. Bahkan, saat pernikahan pun terasa sepi sekali. Kakak gak ada yang dibolehin datang, Mas. Rasanya pengen ikut Ayah waktu itu,” Jisoo menahan nafasnya sebentar ketika mengingat waktu itu.

ENCHANTÉ [Nice To Meet You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang