Taehyung langsung memeluk Jisoo dengan erat ketika istrinya itu datang. Jisoo yang tadi ditelepon Taehyung juga bingung apa yang sebenarnya terjadi. Suaminya hanya menyuruhnya datang ke rumah sakit segera dengan keadaan Taehyung yang masih menangis di ujung telepon.
“Mas, Junho kenapa? Bilang, Mas,” Jisoo sudah tidak sabar mengetahui keadaan anak sulungnya.
Namun, hanya suara tangisan Taehyung yang masuk ke telinganya. Skenario terburuk Jisoo sudah berputar di otaknya. Tapi dirinya langsung menyingkirkan pikiran tersebut.
“Tae, kenapa? Junho gak papa, kan?” kali ini Chaerin yang membujuk adik iparnya.
Taehyung masih saja menangis di bahu istrinya. Jisoo sendiri bingung harus berbuat apa, dirinya benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
“Mas…”
“Junho…”
“Iya, Mas. Junho kenapa?” emosinya mulai naik ketika Taehyung masih enggan membagi kondisi Junho.
“D-d-dia…”
“Mas, Junho kenapa? Lama-lama aku tampar juga kamu kalau setengah-setengah gini! Junho kenapa! Anak aku kenapa!”
Jisoo sudah ingin menampar sang suami kalau misalkan Chaerin tidak menahannya. Sudah emosi melihat kelakuan setan di penjara, sekarang harus dihadapkan suaminya yang memberi informasi sepenggal.
“J-j-junho…”
“Demi Tuhan Mbak Chae! Biar aku tampar Mas Taehyung sekali aja!”
“Sayang, Junho tadi sempat bangun. Dia bangun, dia natap aku lama. Dia bangun, anak kita bangun,” Taehyung memeluk kembali Jisoo yang masih mematung.
Otak Jisoo masih memproses perkataan Taehyung tadi. Dirinya masih tidak percaya Junho sudah bangun. Anaknya bangun.
“Maksudnya sempat apa, Tae?” tanya Chaerin yang menganggap perkataan Taehyung tadi janggal.
“Junho tadi sempat bangun, tapi tidur lagi. Dokter sama perawat belum keluar dari tadi, Mbak. Aku masih belum tahu keadaannya gimana sekarang.”
Penjelasan Taehyung kali ini membuat harapan 2 orang perempuan tersebut menghilang. Mereka sudah berharap kalau Junho benar-benar sudah bangun. Mimpi buruk mereka akan segera menghilang.
“Mas…” Jisoo membalas pelukan Taehyung, dirinya juga merasa bersalah sudah memarahinya tadi.
Mereka bertiga masih duduk di luar ICU. Hal mereka benci, yaitu menunggu dokter yang belum juga keluar. Taehyung yang sudah terlalu lelah, hanya bisa menyandarkan kepalanya di bahu Jisoo. Sesekali Jisoo memijat kepala suaminya agar bisa terlelap sejenak. Dirinya tahu Taehyung pasti sangat lelah sekarang. Lelah fisik dan mental.
Benar saja, tidak lama Taehyung sudah pergi ke alam mimpinya. Jisoo mengubah posisinya agar Taehyung bisa merebahkan kepalanya di paha Jisoo. Tidak lama dari itu, terdapat 2 dokter sama beberapa perawat yang keluar dari ICU.
“Dok, bagaimana Junho?” Chaerin mewakili orangtua Junho menghampiri dokter tersebut.
“Junho sudah lewat dari masa kritisnya. Sudah mulai membaik, tapi masih tetap di ICU sementara waktu.”
Seperti mendapat angin segar, Chaerin dan Jisoo mulai bisa tersenyum lega. Penantian dan doanya selama beberapa hari ini terkabul. Anggota keluarga mereka berhasil berjuang melawan maut.
“Tapi tadi kata Ayahnya, Junho sudah bangun,” tambah Jisoo yang masih terduduk.
“Iya, Bu. Tadi Junho sempat terbangun tapi sekarang dia tertidur lagi. Tapi tenang saja, itu wajar. Dia masih merasa lelah. Jika besok keadaan semakin membaik, Junho sudah bisa pindah ke kamar rawat.”
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCHANTÉ [Nice To Meet You]
Fanfiction[VSOO] "𝘏𝘢𝘭𝘰, 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬~" [03.05.24] 🥇 leedam [13/05/24] 🥇 vsoo [05/10/24] 🥇 jisoo [03/11/24] 🥈 vsoo [01/10/24] 🥈 vsoo [07/10/24] 🥈 jisoo [09/11/24] 🥈 vsoo [13/11/24] 🥈 jisoo [13/11/24] 🥉 vsoo [03/10/24] 🥉 jisoo [29/10/24...