18.

808 119 24
                                    

Tepat hari ini Ibu berulang tahun dan mengadakan pesta kecil di sebuah rumah makan. Bukan pesta sebenarnya, bisa dibilang hanya makan malam bersama keluarga saja. Sang Ibu, Chaerin, Namjoon, Paman, dan Bibi Han sudah berangkat sedari tadi.

Taehyung dan Junho?

Mereka berdua sudah diperjalanan juga, namun bukan ke rumah makan. Melainkan ke rumah Jisoo. Ibu secara pribadi mengundang Jisoo untuk datang. Bukan hanya Jisoo, tapi juga Haneul, Hobi, Seokjin, dan Irene.

Awalnya Jisoo merasa tidak enak jika seluruh keluarganya ikut. Apalagi jika Ibu tahu dirinya sudah memiliki Haneul. Jisoo hanya takut dicap sebagai wanita yang tidak baik. Jisoo takut nantinya akan ada rumor “Guru les Kim Junho wanita beranak satu tanpa suami.”

Sekali lagi pemikirannya salah, Ibu yang sudah tahu tentang Haneul malah ingin bertemu dengannya langsung. Kata Taehyung, Ibu ingin cepat bertemu dengan si bayi karena menggemaskan difoto.

Kali ini Taehyung tidak membawa mobil sportnya, melainkan SUV agar mereka semua muat. Taehyung dan Seokjin yang berada di depan. Di kursi tengah ada Jisoo, Haneul, dan juga Irene. Sedangkan, Hobi dan Junho memilih di barisan belakang.

Jangan tanya lagi bagaimana Haneul yang heboh saat bertemu Taehyung dan Junho. Mulut kecilnya tidak berhenti mengoceh, menceritakan keluh kesahnya pada 2 laki-laki tersebut.

.
.
🌼🌼🌼
.
.

Ibu memilih rumah makan dengan konsep taman. Ada beberapa meja yang ada di dalam ruangan, ada juga yang berada di gazebo taman. Tentu saja mengingat ada 2 anak kecil nantinya, Ibu memilih untuk mengadakannya di gazebo. Biar cucunya bisa bermain bebas, pikirnya.

“Ibu~ Selamat ulang tahun,” sapa Jisoo ketika bertemu kembali dengan Ibu.

“Makasih, Jisoo. Eh, ini siapa ini? Cantik banget,” Ibu memandang Haneul yang saat ini memakain dress lilac senada dengan sang Bunda.

“Haneul, Ibu. Kim Haneul~ Halo, Bibi~”

“Kok Bibi? Nenek. Panggil Nenek biar kaya’ Junho ya,” suruh Ibu.

“Nono yaaa… Neek!!!” teriakan Haneul membuat Ibu senang. 

Aaa~ Gemesin banget! Mau gendong Nenek?” Haneul menyambut rentangan tangan Ibu. Tidak lama, Haneul sudah diajak jalan-jalan dan dikenalkan ke anggota keluarga lainnya.

“Wah, Ibu sibuk sama Haneul,” ucap Seokjin dengan membawa sebuah kardus yang tidak terlalu besar.

“Kamu juga mau Ibu gendong?”

“Ya gak lah, Bu,” kesal Seokjin yang sekarang memang sudah akrab dengan Ibu Kim. “Bu, selamat ulang tahun, ya. Maaf, kami cuma bisa kasih kado ini.”

Seokjin memberikan kardus tadi. Cukup berat dan hangat. Ibu yang bingung menyuruhnya meletakkan di meja. Aroma harum tercium dari dalam kardusnya.

“Apa, Jin? Baunya enak.”

Sebelum Seokjin membuka kardusnya, terlihat beberapa kali menengok kanan-kirinya. Memastikan tidak ada staff rumah makan yang lewat.

“Kamu tuh ngapain? Kaya’ mau maling aja,” omel Ibu.

“Bukan gitu. Takut dimarahin,” jelas Seokjin sembari membuka kardusnya.

Semua mata tertuju pada isi kardus. Mangkok bening dengan tutup alumunium foil. Seokjin memberikan kesempatan Ibu untuk membukanya.

“Ratatoullie? Serius?” senyum Ibu seketika mengembang.

“Bang Seokjin pertama bikin ini sampai serumah bau gosong, Bu,” Hobi curhat tiba-tiba.

ENCHANTÉ [Nice To Meet You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang