30.

559 93 26
                                    

Haneul masih saja tidak mau berbicara dengan Bundanya. Junho yang sudah membujuknya juga tidak berhasil. Alhasil, Jisoo juga semakin murung melihat anaknya menjauh.

“Haneul aku ajak ke kantor hari ini. Kamu kalau ada apa-apa minta tolong sama Bibi Han, ya,” pamit Taehyung pada Jisoo yang masih berselimut.

“Haneul masih marah, ya?”

“Udah gak kok. Jangan dipikirin lagi ya, sayang. Nanti tambah drop badannya.”

“Mau peluk Haneul, Mas,” pintanya memelas.

“Sayang, kan kamu juga masih sakit gini. Sehatin dulu, oke? Nanti bisa peluk-peluk Haneul lagi,” Taehyung mencium kepala istrinya.

Mau tidak mau, Jisoo harus menuruti perkataan Taehyung. Memang sejak Haneul marah, kondisi Jisoo juga ikut turun. Padahal dirinya baru memasuki trimester pertama yang rawan untuk ibu hamil.

“Pulang mau dibawain apa?” tanyanya kembali.

“Mau bobok sama Haneul sama Junho juga,” sederhana tapi agak berat.

Taehyung kembali menghampiri Jisoo di tempat tidur setelah merapikan rambutnya. “Ya, nanti kita tidur bareng di sini, ya.”

“Sama beliin pizza, Mas. Yang gede ada nanas, marshmallow, sama cokelatnya. Sosisnya juga ya.”

Ha? Apa enak dicampur semua?” tanya Taehyung heran.

“Enak kok, ya~”

“Apa lagi?”

“Peluk, Mas,” Jisoo merentangkan tangannya. Kalau untuk permintaan ini, tanpa disuruh pun dirinya langsung melaksanakan.

.
.
🌼🌼🌼
.
.

Taehyung menggendong Haneul masuk ke dalam gedung kantor. Beberapa orang yang berpapasan pun menyapanya. Haneul memeluk erat boneka kelinci kesayangannya.

Enghh…”

“Kenapa? Hmmm?” tanya Taehyung ketika memasuki lift.

“Au ucu, Yah.”

“Susu? Nanti ya kalau dah sampai ruangan nanti Ayah buatin.”

Sesampainya di lantai paling atas, pintu lift terbuka dan langsung disambut dengan wajah sekretarisnya.

“Mau kemana kamu jam segini?” tanya Taehyung tanpa dosa.

Loh, saya tuh nungguin Bapak. Sudah jam 8, Pak. Jadwal rapat sama direksinya terpaksa mundur 10 menit nungguin Bapak,” jelas Lisa terburu-buru.

Ha? Jam 8?” Taehyung kembali melihat jam tangannya dan benar. Jarumnya tidak bergerak sama sekali alias mati. “Jamnya mati ternyata, saya kira masih jam setengah 8.”

“Ya udah buruan, Pak.”

“Haneul gim–”

“Tae, ini laporan bu–”

“Tolong jagain Haneul sampai makan siang. Ini tas ada popok sama susunya. Kebetulan Haneul lagi haus mau minum susu. Ini gue sama Lisa mau rapat dulu. Titip ya, Bang. Nanti gue tambahin gaji bulan ini. Makasih sebelumnya.”

Taehyung dengan tergesa memberikan gendongan Haneul pada Yoongi yang kebetulan lewat. Tas kebutuhannya juga langsung diberikan. Map berisi laporan di tangan Yoongi langsung diambil.

Yoongi yang secara tiba-tiba diserahi seorang batita kuncir dua ini hanya bisa diam mematung. Sedangkan, Taehyung dan Lisa sudah berlalu meminggalkan mereka.

ENCHANTÉ [Nice To Meet You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang